- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pelestarian Situs Peninggalan Sejarah Desa Patemon Bungatan Situbondo


TS
chandra946
Pelestarian Situs Peninggalan Sejarah Desa Patemon Bungatan Situbondo

Jadi, sangat disayangkan jika kekayaan yang dimiliki oleh kota santri tidak dilesatrikan. Bupati situbondo menilai perlu ada tindak keseriusan untuk semua pihak untuk menjaga dan melestarikannya.
Desa Patemon disebut-sebut menjadi saah satu desa di Situbondo yang memiiki banyak peninggalan pra sejarah. Buktinya, di tempat ini mudah ditemukan sarkofagus ( tempat menyimpan jenazah yang terbuat dari batu zaman prasejarah ), situs megalitikum, dan lain sebagainya.
Dengan potensi tersebut, desa yang ada di Kecamatan Bungatan ini cocok menjadi desa wisata budaya di situbondo. Achsin, salah satu pegiat mengaku, ada puluhan sarkofagus di desa patemon. “Benda-benda peninggalan juga sangat banyak di sini”, katanya.
Achsin juga mengaku, di tiap-tiap dusun, mayoritas masih menggunakan rumah tabing tongkok. Berdasarkan observasi yang dilakukannya, masing-masing dusun, hanya sekiyar 5-10% yang memiliki gedung. “Sisanya, rumah tabing tongkok”, katanya.
Ini menandakan, bahwa warga setempat masih fanatik dengan peninggalan nenek moyangnya. “Kami berharap pemerintah memperhatikannya. Rumah tabing tongkok yang masih dipertahankan warga, agar menjadi referensi pemerintah dalam pengenalan jati diri Sitbondo,” katanya.
Selain itu, warga Desa Patemon juga masih menganut sistim jual beli barter. Misalnya, menukar sayur-mayur dengan beras. “Bagi saya, ini keunikan sendiri yang cukup menarik. Ini yang menjadi alasan saya mengusulkan Desa Patemon sebagai wisata budaya,” tambah Achsin.
Selain itu, Achsin mengaku, Desa Patemon memiliki pemandangan alam yang indah. Dia menyebut view di gunung putri, maupun gunung malang. “Semuanya sudah saya kenalkan melalui sebuah kegiatan pengenalan wisata yang melibatkan komunitas pecinta budaya dari luar Situbondo,” katanya.
Dia menerangkan, tanggapan orang luar Situbondo terkait kekayaan yang dimiliki Desa Patemon sangat luar biasa. Banyak yang terkagum-kagum. “Mereka menilai, potensi di Desa Patemon sangat luar biasa,” ujarnya.
Yang membanggakan, di antara mereka ada yang ingin berlama-lama menikmati wisata yang ada di desa tersebut, tempat yang juga mempunyai keindahan alam yang sangat mempesona dan memanjakan mata kita.
“Bahkan, ada yang menyampaikan, akan kembali menikmati potensi wisata di Desa Patemon,” pungkasnya.
Sudah banyak para wisatawan yang melakukan observasi desa patemon yang ingiin melihat situs peniggalan seajarah ini. Yang membedakan desa Patemon dari desa lain selain pemandangannya yang sangat indah. Hasil kebudayaan manusia zaman purba ini di perkirakan dibuat pada jaman 500-2500 sebelum masehi, dimana pada pada saaat itu manusia masih belum mengenal angka dan tulisan, fungsi dari sarkofagus sendiri sebagai peti mati yang digunakan untuk mengubur mayat pada zaman megalitikum.
“Situs-situs yang memiliki nilai sejarah difasilitasi, dan didata dengan melibatkan para ahli arkeologi Balai Cagar Budaya Trowulan,” harap Bupati Dadang.
Sementara itu, Kepala Dispendikbud Situbondo, Fathor Rakhman mengaku, dirinya bersama bupati serta beberapa pejabat eselon II telah mengunjungi Desa Patemon, Kecamatan Bungatan. Di desa ini, terdapat banyak situs peninggalan bersejarah. Dalam kunjungan tersebut, bupati menyempatkan melihat secara langsung beberapa situs.
Di antaranya, pesarean Bujuk R.M Mahmod Bijaksono dan Ebuh Siti Aisah yang berada di Dusun Masakit, Desa Patemon. Tempatnya di atas gunung. “Ada yang aneh di sekitar makam. Ada bebatuan besar yang tertata rapi, padahal beberapa meter dari pucuk gunung tidak ada bebatuan,” terang Fathor.
Di sekitar tempat itu, ditemukan juga bebatuan mirip potongan balok kayu dengan corak tertentu. Bebatuan tersebut tertata rapi. Bagi Fathor, fakta tersebut cukup aneh. “Karena secara logika, tidak mungkin ada yang mau bersusah payah menata batu besar di atas gunung,” tambah Fathor.
Fathor menerangkan, sebenarnya tidak hanya di Desa Patemon saja bisa ditemukan situs sejarah. Dia mencontohkan di Pecaron, Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang dan lain sebagainya. “Di Desa Baderan terkenal dengan Ratu Renggis dan juga disana adalah pintu rimba yang menghubungkan desa dengan gunung terpanjang sejawa Gunung Argopuro . Di sana terdapat lapangan terbang peninggalan Jepang,” terangnya.
Diubah oleh chandra946 23-06-2020 16:59


nomorelies memberi reputasi
1
2.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan