Bicara mengenai Provinsi Kepulauan Riau memang ga akan ada habisnya. Provinsi yang terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota ini memiliki keindahan Sumber Daya Alam yang luar biasa. Pantai yang masih jernih dan pemandangan hijau pegunungan. Belum lagi berbagai hal mistis dan mitos yang masih perlu dikuak kebenarannya, menjadi rahasia alam dan misteri.

Akan tetapi, di luar semua keindahan alam yang dimiliki, Provinsi Kepulauan Riau juga merupakan pemegang rekor Bandar udara terbanyak di Indonesia. Provinsi yang terdiri dari beberapa pulau dan terpisah oleh lautan, membuat Kepulauan Riau perlu untuk membangun transportasi yang memungkinkan menyatukan semuanya.

Tentunya, transportasi ini merupakan hal penting yang harus dipikirkan bagi pemerintahan daerah Provinsi Kepulauan Riau. Karena, dengan transportasi yang lancar, maka kegiatan perekonomian pun akan semakin lancar. Menyebabkan, pembangunan wilayah semakin pesat.

Maka itu, kita yang mau berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau udah ga perlu pusing lagi mau turun di mana. Karena, setiap kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau sudah memiliki bandar udara (bandara) masing-masing. Berikut daftar bandara yang ada di Provinsi Kepulauan Riau:

Di Kabupaten Bintan sendiri terdapat beberapa bandara, di antaranya: Bandar Udara Internasional New Bintan Resort, Bandar Udara Tambelan Bintan, dsb.

Bandara Internasional New Bintan Resort merupakan Bandara udara yang dibangun oleh swasta. Tentunya, pengelolaan bandara ini nantinya akan bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II. Bandara ini dibangun dalam rangka menaikkan tingkat kunjungan di bidang pariwisata ke Pulau Bintan ini. (Sumber)

Selain itu, ada juga Bandara Tambelan Bintan yang peresmiannya diundur karna adanya pandemi corona. Meskipun begitu, bandara ini sudah pernah diujicobakan penggunaannya. Salah satu maskapai yang telah mencoba adalah Susi Air. (Sumber)

Di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau terdapat Bandara Raja Haji Abdullah. Bandara ini merupakan bandara yang mengalami revitalisasi dan pengembangan dari pemerintah daerah guna meningkatkan pelayanan dan kebutuhan transportasi udara. Pada tahun 2019, maskapai Wings Air telah mengujicobakan pesawatnya take off di bandara ini untuk mengecek kelayakan bandara Raja Haji Abdullah ini beroperasi. Hingga kini, bandara ini melayani penerbangan reguler. (Sumber)

Kabupaten Anambas memiliki Bandara Khusus Matak di Pulau Matak, Kecamatan Palmatak dan Bandara Letung, Desa Bukit Padi, Kecamatan Jemaja Timur. Awalnya, kedua bandara ini dikhususkan untuk jalur operasional migas daerah tersebut. Akan tetapi, setelah perbaikan yang mencukupi, kini kedua bandara tersebut diizinkan sebagai landasan untuk pesawat komersil dan pesawat sewaan.

Terdapat satu maskapai komersil dengan rute Batam - Matak dan Tanjungpinang - Matak pergi - pulang . (Sumber)

Di Kabupaten Lingga sendiri memiliki bandara udara Dabo Singkep. Bandara udara yang masuk dalam bandara perintis ini beroperasi domestik untuk memperlancar perjalanan dari satu pulau ke pulau lain di Provinsi Kepulauan Riau. Sudah terdapat beberapa maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke bandara Dabo Singkep ini, di antaranya: Susi Air dan Lion Air. (Sumber)

Satu-satunya bandara yang ada di Kabupaten Natuna adalah Bandara Udara Ranai. Keberadaan Bandara Udara Ranai ini sangatlah vital. Pulau Natuna yang berbatasan langsung dengan laut Cina Selatan dan satu-satunya gerbang udara untuk masuk ke Kabupaten Natuna. (Sumber)

Kota Batam yang terletak di jalur perdagangan segitiga emas Singapura dan Malaysia ini merupakan tujuan utama bagi para pelancong atau turis yang masuk di Provinsi Kepulauan Riau. Untuk itu, kota ini memiliki bandara udara kelas satu yaitu Bandara Udara Internasional Hang Nadiem. Diambil dari nama pahlawan besar di kota itu.

Bandara Internasional Hang Nadiem ini cukup besar dan melayani penerbangan domestik maupun internasional. (Sumber)

Ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang juga memiliki bandara udara internasional. Berawal dari bandar udara bernama Bandar Udara Kijang. Kemudian, pada tahun 2008 diganti namanya menjadi Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah. Bandara ini melayani penerbangan domestik atau pun internasional. (Sumber)

Nah, jadi sudah ga pusing lagi kan, mengenai masalah transportasi untuk mengunjungi berbagai pulau di Provinsi Kepulauan Riau. So, jadiin Provinsi Kepulauan Riau sebagai Wish list perjalanan Agan Sista setelah pandemi ini berakhir.

Salam hangat,
RetnoQr3n