nindyaanggaraAvatar border
TS
nindyaanggara
HAI JOGJA, NAMAKU ANA!


PART 1 (GADIS MANGUT) 

Quote:



Sebuah penggalan lagu dari Langit Sore yang mungkin tepat untuk menggambarkan suasana saat ini. Jogja selalu dapat menghipnotis semua orang, baik yang tinggal atau singgah sebentar di kota ini. Ciri khas kota itu memberikan ketenangan melalui sudut kota, suasana, keindahan alam bahkan budaya. Bagiku keramahtamahan kota itu yang membuat aku jatuh cinta pada kota sederhana namun luar biasa. Tahun 2019 menjadi tahun favorit akan tetapi tidak akan kuceritakan kenapa karena menurutku ini tidaklah penting untuk kalian ketahui. Dan pada tahun itu juga,cerita ini dimulai..

Quote:


Sendowo,,sebuah gang kecil yang berdekatan dengan area universitas gajah mada aku bertemu seorang gadis berkerudung, berbadan kecil, berkulit putih, bibir tebal, memakai baju berwarna hijau army, celana jeans dan sepatu vans dengan ukuran mungkin 35 sedang berdiri disebelahku memesan makanan di salah satu warung (Clue : Terserah) untuk orang jogja pasti tau tempat ini. "Mangut, daun singkong sama petenya mas, minumnya air es". Pinta gadis itu kepada mamang - mamang penjual. Aku terheran, kenapa gadis kecil dan berpenampilan ini makan - makanan yang begitu banyak dan anti mainstrem untuk orang seperti itu. Mungkin, memang dia orang yang yang seperti itu dan dalam masa pertumbuhan pikirku. Dia duduk didepanku dan bercerita kepada temannya dengan suara yang lucu yang terkadang cempreng menggelitik telingaku dan membuatku ingin tertawa. Aku sadar dia terganggu dengan sikapku, yang membuat dia diam dan melanjutkan makan terus pergi dari tempat itu. Yap, mungkin aku tidak akan pernah bertemu gadis itu lagi, namun sebenarnya aku ingin sedikit mengenalnya karena dia lucu.
"Rasah delak - delok to ndes, ngeres wae pikiranmu. umpat Rizal kepadaku (artinya : jangan liat - liat, mesum pikiranmu). "Sopo sing delak - delok wonge ning ngarepku o". Kataku (Ngarep ; Depan).  Temanku yang bernama Rizal ini memang orang yang ceplas - ceplos dan slengekan, tapi dia orangnya peduli dengan teman, memang hanya sifatnya aja yang begundal. Dia tidak peduli mau berkata apa aja didepan banyak orang dengan nada yang keras, mungkin kalian punya teman seperti itu. 
Setelah makan aku kembali dengan Rizal ke kos kami yang berada di sekitar tempat makan itu. Hari itu kami baru saja sampe di Jogja  karena masa libur semester sudah usai dan keesokan harinya kami akan dihadapi oleh rutinitas seperti sebelumnya.
Aku dan rizal saat ini telah berada di semester 4 dan tentu kegiatan kami sangat padat dan juga melelahkan.
"Kakkeane, mbok digebyur to ndes".(sial, dibilas dong bro) Teriak Rizal dari belakang. "Pie, toh?". (Gimana sih?). "Matamu, ranjaumu kae sih ning wc". Kata Rizal. 
"Hahaha sory lur, kayane uwes mau."  Kataku
Pertengkaran kami hari itu menjadi penutup hariku saat kembali lagi ke Jogja, aku dan Rizal memang biasa bertengkar kecil seperti itu tetapi dia adalah orang yang bisa aku andalkan.

BACA JUGA THREADKU YANG LAIN

Quote:


Pagi telah datang dijemput oleh mentari yang nampaknya sedang malu, bersembunyi di balik awan diatas langit Jogja. Seperti biasa aku bangun, mempersiapkan segala keperluan untuk kuliah. Aku bergegas menuju kampus dengan menggunakan sepeda motor CB (Kek dilan), Helm telah kupakai, headset telah kuselipkan di telingaku dan memutar lagu fiersa besari. Jujur, kegiatan di kampus begitu melelahkan buatku. Rasanya aku tidak rela masa liburanku telah habis, hasrat masih ingin berjalan - jalan, bermain PS hingga pagi lalu bangun siang hari saat liburanku sangat memanjakanku. Jadi hari ini aku bangun pagi dan pergi ke kampus, Yap, Aku mengantuk. Sesampainya dikelas aku duduk paling belakang, mengeluarkan pena dan buku yang biasa aku gunakan untuk menulis puisi. Ya daridulu aku sangat senang menulis puisi walaupun isi dan maknanya amburadul semua. Dari depan pintu kelasku terdengar gerombolan wanita asik berbicara dan terkadang ketawa hingga akhirnya mereka memasuki kelas. Dari beberapa wanita tersebut ada seseorang yang mencuri perhatianku, dia hanya tersenyum tipis ketika semua teman - temannya berbicara dengan keras dan tertawa hingga seluruh isi kelas melihat mereka. Aku hanya kaget kenapa tiba - tiba aku bisa bertemu dengan dia hari ini dan ternyata dia satu jurusan denganku. Gadis yang pernah aku temui tempo hari, "Gadis Mangut saat itu". Batinku
Di berjalan kearahku, melangkah menggunakan kaki kecilnya yang dibalut sepatu vans ukuran 35 dan semakin mendekat hingga akhirnya dia duduk disebelah bangkuku.
DIA MENOLEH DAN TERSENYUM.

Quote:



Diubah oleh nindyaanggara 23-06-2020 06:00
ivan171112Avatar border
reinaldo69600Avatar border
Richy211Avatar border
Richy211 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.2K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan