- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia Tak akan Paksa China Gabung Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir


TS
god.romusha
Rusia Tak akan Paksa China Gabung Perjanjian Kontrol Senjata Nuklir
Rusia menyatakan tidak akan mendesak China untuk bergabung dalam perjanjian kontrol senjata nuklir Rusia dan Amerika Serikat (AS), New START. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov.
"Mengenai China, posisi kami sederhana dan jelas, China sendiri harus memutuskan apakah pembicaraan ini bermanfaat bagi mereka. Kami tidak akan memaksa teman-teman Cina kami. Kami tidak akan mendorong (mereka) ke arah keputusan yang diperlukan untuk orang Amerika," kata Antonov.
Antonov, seperti dilansir Tass pada Senin (22/6/2020), kemudian mencatat bahwa Rusia umumnya tidak menentang konsultasi multilateral mengenai stabilitas strategis.
Baca Juga:
Penasihat Gedung Putih: China yang Ciptakan Virus Corona!
Muslim Kecam Iklan Koran AS 'Islam Akan Membom Nuklir Nashville'
"Sebelumnya, kami berbicara tentang fakta bahwa kemungkinan potensi pengurangan arsenal nuklir lebih lanjut oleh Rusia dan AS habis," ucapnya. (Baca juga: Rusia: Barat Salah Besar Mengira Bisa Kontrol Dunia dari Washington
)
"Adalah penting bahwa kekuatan nuklir NATO berada di meja perundingan, Prancis dan Inggris. Ini adalah poin prinsip bagi kami. NATO berada di perbatasan Rusia. Anggota NATO menyombongkan status nuklir mereka," ujarnya.
(Baca juga: Prajurit TNI Semprotkan Disinfektan di Jogging Track Lapangan Karebosi)
Dia juga mengingatkan bahwa China pada tingkat tinggi telah berulang kali menegaskan kembali kurangnya niat untuk bergabung dalam perundingan antara Moskow dan Washington. "Kami menghormati posisi ini," tambah Antonov.
https://international.sindonews.com/...lir-1592820371
"Mengenai China, posisi kami sederhana dan jelas, China sendiri harus memutuskan apakah pembicaraan ini bermanfaat bagi mereka. Kami tidak akan memaksa teman-teman Cina kami. Kami tidak akan mendorong (mereka) ke arah keputusan yang diperlukan untuk orang Amerika," kata Antonov.
Antonov, seperti dilansir Tass pada Senin (22/6/2020), kemudian mencatat bahwa Rusia umumnya tidak menentang konsultasi multilateral mengenai stabilitas strategis.
Baca Juga:
Penasihat Gedung Putih: China yang Ciptakan Virus Corona!
Muslim Kecam Iklan Koran AS 'Islam Akan Membom Nuklir Nashville'
"Sebelumnya, kami berbicara tentang fakta bahwa kemungkinan potensi pengurangan arsenal nuklir lebih lanjut oleh Rusia dan AS habis," ucapnya. (Baca juga: Rusia: Barat Salah Besar Mengira Bisa Kontrol Dunia dari Washington
)
"Adalah penting bahwa kekuatan nuklir NATO berada di meja perundingan, Prancis dan Inggris. Ini adalah poin prinsip bagi kami. NATO berada di perbatasan Rusia. Anggota NATO menyombongkan status nuklir mereka," ujarnya.
(Baca juga: Prajurit TNI Semprotkan Disinfektan di Jogging Track Lapangan Karebosi)
Dia juga mengingatkan bahwa China pada tingkat tinggi telah berulang kali menegaskan kembali kurangnya niat untuk bergabung dalam perundingan antara Moskow dan Washington. "Kami menghormati posisi ini," tambah Antonov.
https://international.sindonews.com/...lir-1592820371
0
218
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan