Gambar

Mencintaimu Tanpa Batas

Oleh : Earth15

Aku mencintaimu tanpa batas seperti semesta yang menaungi bumi. Ketika jiwaku melemah, cintamu lah yang menghindupkanku kembali. Menikmati hidup dengan segala keterbtasan.

Apalah aku ini yang separuh jiwaku saja ada dalam dirimu. Kau bayangkan, jika malam tanpa bintang, tak ada lampu, juga pelita. Bagaimanakah gelapnya? Begitupun aku yang selalu membutuhkanmu untuk melangkah dalam keheningan ini.

Andai saja aku bisa mencintaimu sekali lagi, aku tak akan lagi membuatmu dalam kekecewaan. Biarkan aku mati pada senandung malammu, pada bisikan lirihmu. Agar aku tenang dalam kematian.

Kau tahu, bagiku perpisahan adalah kematian. Seandainya saja kau mau menghampiriku, aku dengan senang hati meminta kepada Tuhan untuk kembali menghidupkanku. Namu, semua itu mustahil. Bagai seekor gajah yang tak mungkin masuk ke dalam lubang jarum.

Pikirkan kembali atas keputusanmu yang ingin pergi dari hidupku. Pikirkan aku yang tak bisa hidup tanpa senyummu. Oh ... bungaku telah layu, pagarnya sudah rusak, daunnya berguguran. Apalagi yang mesti kulihat tentang keindahan ini, jika semuanya telah hilang.

Aku memang sudah terbiasa hidup dalam kesepian. Aku pun sudah terbiasa hidup dalam keheningan. Sunyi itu adalah temanku, ramai itu adalah kebisinganku. Dan dirimu adalah tempatku kembali.

Aku mencintaimu tanpa batas. Kau tak percaya? Aku tak memaksa. Namun, kelak kau akan sadar, siapakah yang lebih mencintaimu? Aku pun lebih memilihmu ketimbang tubuhku sendiri. Biar aku rusak, biar aku rapuh, asal dirimu tetap menjadi bunga dengan segala keindahannya.

Kau mungkin tak akan pernah membaca apa yang telah kutulis ini. Sebab aku tahu, diksiku bukan lagi penantianmu. Namun, jauh sebelum itu aku betapa berharap kau mau kembali padaku. Kita saling memeluk, menatap senja, mengukir nama di atas pasir pantai. Aku yakin kau masih menyukai itu semua. Tapi, itu hanyalah kenangan yang meninggalkan luka dalam dada, sesak dan perih dirasa.

Sebelum semuanya berakhir, pintaku kau kembali.