Bagi para pendaki gunung, menaklukan puncak tertinggi pegunungan adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Mampu melewati halangan dan rintangan yang belum pernah terlewati sebelumnya, menantang keberanian dan berpacu dengan keadaan alam.

Tentu dalam melakukan pendakian gunung sendiri, sangat perlu sekali pembekalan dasar-dasar ilmu dan pengetahuan mengenai pendakian, dukungan dan pengawasan dari porter, leader dan sweeper atau pemandu pendakian merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perjalanan pendakian.

Dalam mendaki gunung tentu hal-hal yang tidak diperkirakan bisa saja terjadi, entah itu cidera dari salah satu anggota pendakian, cuaca yang berubah-ubah dan masih banyak lagi.

Bagi para pendaki gunung pemula tentu semangat dari para sahabat juga menjadi salah satu faktor yang sangat dibutuhkan, karena moment mendaki gunung yang pertama kali bisa diibaratkan jatuh cinta tapi belum tahu caranya mencintai, jadi adrenalin naik turun bahkan ada kemungkinan ingin mengakhirinya karena bingung akan melakukan apa.

Apa lagi bagi mereka yang ingin ikut melakukan pendakian gunung namun mempunyai trauma atau phobia terhadap ketinggian, tentu menjadi sebuah tantangan lebih, karena harus menekan rasa takut untuk terus mendaki di jalur-jalur pendakian yang terjal dan tinggi.

Seperti kisah haru yang dialami oleh akun instagram @mistersuu, dia menceritakan tentang kisahnya mendaki gunung di dalam keadaan phobia ketinggian. Namun kali ini dia ingin mencoba menaklukan rasa takutnya dengan mendaki menuju Puncak Sejati Raung Kalibaru, Surabaya.
Semula dia merasa tidak yakin untuk terus dapat melakukan pendakian, apa lagi medan yang harus dilewati hanya dapat ditempuh dengan melewati seutas tali. Dia hampir menyerah, karena lututnya lemas tidak lagi ada keberanian. Tapi berkat semangat dan dukungan dari para sahabat pendakian yang lain, pemuda ini kembali bersemangat dan melawan rasa takutnya. Sampai akhirnya dapat menakhlukan puncak gunung, dia spontan melakukan sujud syukur dan menangis sejadi-jadinya.

Seperti inilah kisah perjalanannya, menaklukkan rasa takut dan mencapai puncak gunung!

Jika kita lihat video di atas, kita dapat menyimpulkan ya GanSis. Bahwa ketakutan itu dapat dilawan, dengan semangat dan dukungan dari orang lain yang berada di sekitar kita, bisa didapatkan sebuah keberanian dan ketekatan yang akan melawan rasa takut yang sebelumnya menghantui.
Memang benar, jika lingkungan itu mempengaruhi pola pikir dan sifat kita. Sedikit banyak kita akan mengadopsi atau mengambil ilmu, kebiasaan atau bahkan kebaikan dan keburukan yang ditularkan oleh orang lain untuk diri kita sendiri. Jadi kita harus pandai-pandai dalam memilih lingkungan bergaul, jangan sampai kita berada di lingkungan yang buruk dan membuat terseret juga ke arah yang buruk.

Oke, itulah tadi kisah perjuangan seorang pemuda yang semula takut ketinggian dan memaksakan diri untuk melawan rasa takutnya.
Percayalah, "Jika kita ingin, pasti kita mampu. Jika kita takut, pasti kita ragu.
Lampaui keinginan dan ketakutan dengan mencoba apa yang diinginkan dan ditakuti, agar kau tahu bahwa apa yang ada di dalam pikiranmu tidaklah sepenuhnya benar!"

Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran dan memotivasi diri kita, untuk bisa terus melaju tanpa henti.

Terima kasih untuk Agan dan Sista yang sudah bersedia singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain!