- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dendam (Fiksi)


TS
rastapramudya
Dendam (Fiksi)
“ibu!! Ayo kita main laying-layang!”
“Sebentar Ra, ibu sedang mencuci piring”
Itulah kata-kata yang kudengar dari ibuku saat masih anak anak. Hai, perkenalkan namaku Tiara, aku sekarang tinggal bersama ibu-ku, hanya berdua di sebuah perumahan yang ada di Jakarta Selatan.
Sekitar 2 tahun yang lalu, ibuku mendengar kabar bahwa ayaku meninggal saat ia sedang bekerja. Ayahku bekerja sebagai satpam di sebuah hotel, karena itu ibu dan pihak kepolisian menduga bahwa ayahku meninggal karena terbunuh. Hal itu juga semakin dikuatkan dengan ditemukannya luka bekas senjata tumpul di leher ayahku.
Sebagai gadis yang sudah berumur 15 tahun saat itu, tentu aku sudah tau keadaannya saat itu, bahkan aku sempat menangis dengan keras dipojok kamarku. Tapi tentu saja hal itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan rasa sedih yang dialami oleh ibuku. Aku pernah melihatnya tersenyum sendiri sambil menatap foto ayah sambil berkata “Kenapa kau tidur lama sekali sayang?”. Kata itu benar-benar membuatku merinding
Walaupun diduga alasan kenapa ayahku meninggal sampai saat ini adalah karena dibunuh. Pihak kepolisian sampai saat ini belum tau jelas dan masih menemui jalan buntu tentang kasus ini.
Selama 2 tahun itu kami benar-benar mengalami kejadian yang mengerikan, walaupun sebenarnya hanya aku seorang saja yang takut. Pernah suatu malam ibuku terbangun dan berbicara seakan-akan sedang mengobrol dengan seseorang. “Akhirnya kau datang juga, aku sudah menunggumu!” Aku yang sedang menguping dari balik pintu setelah mendengar kalimat itu hanya satu hal yang bisa aku pikirkan, ya sepertinya ibu sedang berbicara dengan hantu ayahku. Tidak hanya sampai disitu, bahkan mulai sering ada benda yang hilang atau berpindah dengan sendirinya. Dan yang paling mengerikan yang pernah aku dapatkan adalah sepucuk surat yang hanya bertulisan “maaf”. Tentu tulisannya biasa saja tapi yang membuatnya mengerikan adalah, tulisannya dibuat dari darah. Karena saking banyaknya kejadian horror yang kami terima disana, aku mengusulkan pada ibu untuk pindah rumah. Namun apa daya, inuku yang sepertinya sudah mulai menggila itu tetap igin berada di rumah itu karena masih ingin bersama ‘hantu’ ayahku dank arena itulah kami tetap tinggal dirumah itu dengan segala hal mengerikannya
Sekarang aku adalah gadis remaja yang sudah berusia 17 tahun dan sudah duduk dibangku SMA dan perlahan-lahan sudah bisa mengikhlaskan kepergian ayahku itu. Tapi berbeda dengan ibu, dia semakin hari malah semakin seperti orang gila. Dia mulai mengobrol panjang, membuatkan teh bahkan yang paling parah aku merasa dia pernah s*x dengan hantu ayahku itu
Ngomong-ngomong di bangku SMA ini aku sudah mempunyai pacar, namanya Andi. Andi itu anaknya pintar dan lumayan ganteng sehingga banyak yang ngebet sama dia.
Aku pernah membawanya kerumah dan berencana untuk memperkenalkannya dengan ibuku. Namun yang terjadi malah diluar dugaanku. “PERGI KAU DARI SINI!!” bentak ibuku kepada Andi saat itu.”AKU TAK AKAN SUDI KAU BERPACARAN DENGAN ANAKU!”. Kata-kata itu tentu saja sangat menyakiti hati Andi. Karena hal itu aku mulai sangat marah pada ibu. Aku membanting pintu dengan sangat keras dan menangis dikamarku. Namun hal mengerikan malah terjadi besoknya.
Keesokan harinya, aku malah menemukan ibuku sudah terjatuh dilantai dengan banyak sekali darah yang ada dilantai. Karena panik aku langsung saja berteriak meminta pertolongan, syukur ada beberapa tetangga yang mendengar teriakanku itu dan segera menelpon ambulan untuk segera dibawa kerumah sakit
Dan hal yang paling aneh adalah disaat polisi yang sudah memeriksa mayat ibuku bersama dokter mengatakan bahwa ibuku memiliki bekas luka akibat senjata tumpul….Di Lehernya…. Ya, tempat yang sama dengan ayahku
Seperti sebelumnya, sekarang kejadian mistis yang menimpaku sudah sangat kelewatan. Aku tidak bisa bertahan dengan keadaan seperti ini sehingga aku memutuskan untuk pindah ke rumah tanteku yang ada di Bandung, selain itu, dia juga berjanji untuk membantuku menyelesaikan masalah yang sedang aku alami saat ini
Sampailah hari itu, hari dimana aku ingin pergi ke Bandung. Aku sempat merasa seperti ada yang sedang mengikutiku dari belakang namun aku mengabaikannya karena aku pikir itu biasa karena aku sudah mengalaminya sejak dulu
Akhirnya kereta yang akan kunaiki datang juga, aku hanya menaiki kereta kelas ekonomi agar tidak terlalu banyak mengeluarkan uang lagipula setelah sampai aku juga harus memesan taxi untuk sampai di rumah tanteku itu
Di tengah perjalanan, kembali lagi aku merasa seperti ada orang yang sedang menatapku namun sekali lagi aku menghiraukannya hingga lama-lama aku mulai rishi sehingga secara tidak sengaja aku menoleh kebelakang, dan ternyata aku malah melihat ayah dan ibuku duduk dibangku belakang kereta, awalnya aku sempat tersenyum tapi itu hilang saat aku menyadari bahwa mata mereka perlahan-lahan meloto dan serasa mau keluar dan juga rahang mereka yang membuka dengan sangat lebar.
Karena hal itupun disepanjang perjalanan kereta aku tidak berani lagi menoleh kearah belakang, namun beberapa kali aku melihat kearah kaca pantul yang ada diatasku dan ternyata mereka masih ada disana dengan mata yang sudah copot
Setibanya di Bandung, langsung saja aku memesan taxi untuk pergi ke rumah tanteku karena takut aku akan melihat “hantu” itu lagi. Syukurlah taxi-nya cepat sampai dan aku segera pergi kerumah tanteku itu
Singkat cerita, aku sudah sampai dirumah tanteku, namanya Tante Ira. Tok Tok Tok, aku mengetuk pintunya beberapakali “EH Tiara sudah dating, ayo masuk” Tante Ira akhirnya keluar dan menyuruhku masuk.”Kamu pasti sangat ketakutan berada disana sendirian ya?” Langsung saja kujawab iya
“Coba ceritakan semua kejadian mistis yang pernah kau dapatkan disana” Dengan jelas dan lantang aku menceritakan semua kejadian yang aku alami ke tante Ira.”Tante punya kenalan orang pinter, ayo kita tayakan pada dia” Aku mengangguk setuju karena memang sudah lelah dengan semua kejadian yang aku alami itu
Saat itu juga, tante Ira memboncengku dengan motor Beat-nya untuk pergi ke orang pinter yang dia katakan. Tapi ditengah perjalanan, aku melihat mereka, berdiri di samping jalan dengan tatapan sinis seperti di kereta tadi yang mengarah langusng ke mataku, aku langsung saja memeluk erat tante Ira karena ketakutan
Sesampainya di tempat orang pinter itu, aku sudah tidak merasakan ada yang mengikutiku lagi, semua aura itu telah lenyap seperti si tempat ini sudah ada pelindungnya. “Permisi”. Seseorang keluar dari rumah itu, seorang laki-laki yang sepertinya sebaya dengan tanteku “Tumben kau kesini Ra”.Katanya.”Iya,aku kesini mau minta tolong, keponakanku katanya diganggu oleh hantu dari orang tuanya sendiri””Oho kalu begitu silahkan masuk, kita bicarakan didalam saja”
Ternyata didalam rumah sangat sepi,seperti hanya ada dia sendiri dirumah ini”Baiklah nak, sekarang coba ceritakan sama om gangguan apa yang kamu alami” aku kembali menceritakan semua hal yang sudah aku katakana ke Tante tadi bahkan aku juga menceritakan kejadian di kereta dan di jalan tadi. “Tadi kau melihat mereka dijalan?” Kata tanteku kaget setelah aku selesai bercerita. Aku hanya mengangguk.”Begitu ya, sepertinya mereka marah padamu” Marah? Aku merasa tidak melakukan hal yang aneh-aneh”Apa kau pernah membuat orang tuamu marah?” Aku sempat ingin berkata tidak, namun terhenti karena aku memikirkan kejadian saat aku memperkenalkan Andi pada Ibuku
“Aku pernah membuat ibuku marah karena aku berpacaran dengan seseorang” kataku.”Apakah orang tuamu pernah bertemu dengan orang itu sebelumnya?””Sepertinya tidak pernah”Tanteku terlihat bingung, memangnya ada yang salah jika keponakannya itu pacaran?
Keadaan menjadi sunyi setelah om itu melihat kearah belakangku dengan melotot ketakutan. Aku ikut melihat kebelakang dan disanalah “mereka” berdiri. Mereka membuka mulut seperti sedang bicara namun aku tidak bisa mendengar apapun sebaliknya, om itu mengangguk seakan mengerti apa yang mereka bicarakan. Sekitar 5 ment kemudian, edua hantu itu menghilang entah kenapa da nom tadi menarik nafas panjang dan mulai berkata “Nak, apa kau ingin tau kenapa orang tuamu tidak suka dengan Andi?” Bagaimana dia bisa tau nama pacarku?”memangnya kenapa?””Karena (menghela nafas) Andi adalah orang yang sudah membunuh kedua orang tuamu itu” Apa? Andi membunuh mereka? Aku benar benar terkejud saat itu. Padahal yang kutahu Andi itu orangnya sangat baik “Tidak itu tidak mungkin!” kataku membantah “ITU BENAR!!HAHAHA” Tiba-tiba sebuah suara terdengar dari depan pintu dan betapa terkejutnya aku “ANDI??” ya, itu adalah Andi yang sedang kami bicarakan “Ya ini aku Andi yang sudah membunuh kedua orang tuamu. Dan sekarang kami akan membunuh kalian juga” Kami? Ternyata dibelakang Andi juga ada orang lain yang membawa pemukul besbol ditangan “Cepat bunuh mereka!!” Semua orang itu menyerang kami
Dan akhirnya kami semua meninggal……HI HI HI!! AKU PASTI AKAN TERUS MENGHANTUIMU ANDI!!


bukhorigan memberi reputasi
1
264
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan