Kaskus

Hobby

usundayAvatar border
TS
usunday
Belajar Seni Berinternet dan Anonimitas dari FilthyFrank dan VNGNC
Maunya saya melakukan perkenalan diri -sebelum saya banyak bicara secara egois, dan mungkin cenderung meracau-. Tapi semakin saya memikirkannya, semakin keinginan itu dibantah dan diingkari oleh pikiran yang lain. Bahkan pikiran lain itu tidak sungkan menyuguhkan fakta: semakin jauh manusia mengetahui identitas orang tertentu, semakin jauh manusia memandang apa yang dihasilkan orang tertentu secara tidak objektif. Fenomena sudah sangat akrab pada tingkah polah makhluk bernama manusia ini. Mengidolakan sosok tertentu misalnya, akan membuat kemampuan memandang secara objektif menjadi lumpuh.

Maka saya mengurungkan niat tersebut. Lagi pula saya juga bukan siapa-siapa, dan, tidak mengetahui saya pun tidak akan membuat hari kiamat ditunda, atau mengetahui saya juga tidak akan menambah lembaran uang 50.000 di dompet temen-temen. Saya cuma mau memanfaatkan internet yang sungguh menjangkau ujung ke ujung dunia ini, yang memfasilitasi anonimitas penggunanya. Tidak peduli kelamin mu apa, agama mu apa, orang baik-jahat, tajir-melarat, berpendidikan atau tidak, selama bisa menyambut obrolan forum, punya ketertarikan, hobi dan selera yang sama, pengalaman atau hal yang sedang ditekuni, orang-orang di internet akan menerima.

Seseorang yang bisa menjadi suri tauladan dalam menggunakan internet semaksimal mungkin, adalah FilthyFrank, channel YouTube luar dengan 7 juta lebih subscriber dan total 1 miliar lebih views.
Belajar Seni Berinternet dan Anonimitas dari FilthyFrank dan VNGNC
Belajar Seni Berinternet dan Anonimitas dari FilthyFrank dan VNGNC
(Channel descriptionnya: Perwujudan segala sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan oleh seseorang. Dia seorang yang anti-PC, anti-social dan anti-couth? Dia berkelakuan dan menunjukkan reaksi yang berlebihan kepada segala hal secara ekspresif untuk menyoroti keanehan dan rasisme, misogini, legalisme, ketidakadilan, kedunguan dan penyakit sosial lainnya. Dia juga mengatur suatu contoh untuk menampilkan betapa mudahnya di sosial media dengan tujuan hal-hal yang lucu untuk memperoleh daya tarik/banyak pengikut dengan hanya sesimpel menyebarkan pendapat-pendapat yang menjijikan dan bercanda mengenai topik-topik yang terdengar ofensif. Tidak dapat dipungkiri penampilan itu sangat ofensif, tapi keofensifan yang sangat tersebut adalah hal yang disengaja dan parodi yang tidak termaafkan dari keseluruha sistem sosial media dan merupakan cerminan dari bagian kecil manusia yang dikandung oleh sosial media.)

Contoh channel youtube lokal please? Kamu bisa liat VNGNC. Netizen underground youtube, yang obrolannya mengeluhkan banyak content creator atau youtuber sampah, tidak niat, asal-asalan, cuma cari duit dan sebagainya, pasti kenal dia, karena dia melakukan hal itu. Lebih tepatnya dia menantang status quo dari environment youtube yang adem ayem, penonton punya tontonannya masing-masing yang bikin mereka nyaman, para content creator punya penonton loyal yang bikin mereka kipas-kipas uang dari adsense. VNGNC hadir dengan konsep react video yang menganggu kenyamanan secara estetik baik konsep, isi konten dan hal-hal yang menganggu lainnya yang dianggap sampah. Dia melakukan sentilan-sentilan bahkan terkadang menjewer mereka dengan me-react video mereka sambil marah-marahin mereka di videonya. Tidak ketinggalan, youtube sendiri termasuk target yang dikritik olehnya akibat kebijakan tertentu yang diterbitkan youtube yang nantinya akan berdampak buruk bagi komunitas maupun ekosistem youtube secara keseluruhan. Kanal ini mendapat tempat di hati penonton dibuktikan dengan diraihnya 243.000 subscriber dan 36 juta lebih views. Bahkan konten-konten WTF Indonesia-nya rata-rata mendapatkan tidak jauh dari 1 juta penonton.
Belajar Seni Berinternet dan Anonimitas dari FilthyFrank dan VNGNC
Belajar Seni Berinternet dan Anonimitas dari FilthyFrank dan VNGNC
(Channel descriptionnya: kanal youtube VNGNC menghina mengejek mengolok2, ekosistem youtube yang sampah dengan sengaja membuat hal yang sampah dan video-video menyerang untuk menjadikannya sorotan kepada kreator sampah. WTF INDO, tidak harus dianggap 100% serius atau dilihat sebagai sesuatu yang otentik dan cerdas dengan cara apapun. Video-video di kanal ini tidak cocok untuk mereka yang tidak siap untuk berdiskusi sebelum menghakimi.)

Kalau perlu disimpulkan, FilthyFrank menyoroti betapa buruknya sistem yang ada atau yang diterapkan sosial media apapun platformnya. Sedangkan VNGNC, menyoroti hal-hal yang mengganggu ekosistem youtube terutama konten kreatornya yang "tidak niat" mengeksekusi konsep yang mereka punya atau mungkin tidak ada konsep sama sekali sehingga menghasilkan tontonan yang "sampah" menurutnya tapi mendapatkan penonton yang tidak sedikit. Persinggungan dari keduanya, mereka sama-sama menyangkal yang ada di dalam video mereka bukanlah dirinya yang asli. Maksudnya bukanlah sifat yang sebenarnya di kehidupan mereka, tapi hanyalah akting belaka. Semisal dulu saat kecil saya pernah menonton kisah kejahatan bawang merah yang selalu berujung buntung dan kebaikan bawang putih yang selalu berujung untung. Saya kira itu adalah kejadian nyata yang direkam secara diam-diam. Semakin bertambah umur saya mulai tahu itu cuma sinetron yang merupakan sebuah seni peran. Saya mulai tahu bahwa yang berperan sebagai bawang merah pada saat itu adalah Nia Ramadhani. Tentu kita akan disebut dungu, kalau menganggap sifat aslinya di kenyataan seperti itu. Seorang Nia Ramadhani hanya sedang berperan sebagai bawang merah, yang sudah sepantasnya berbuat jahat kepada bawang putih agar mendukung alur cerita fiksi yang telah di rancang.

Begitu juga dengan mereka berdua. Meskipun untuk kasus saya, lebih cepat menyadari hal yang terlihat di tv sebagai hanya sebuah acara yang sengaja dikonsep. Untuk video-video yang ada di youtube, saya sendiri baru ada kesadaran bahwa yang terlihat di youtube juga sama seperti tv yang merupakan sebuah acara yang sengaja dikonsep, semenjak lihat youtubenya VNGNC itu. Satu bulan berselang muncul pembahasan FilthyFrank yang akan sampai pada akhirnya (tidak upload lagi) karena penyakit yang diderita Joji (si mastermind FilthyFrank) di beranda dari kanal lain, baru saya mulai nontonin dia. Ketika keduanya dibandingkan kok punya tema yang mirip-mirip. Ketika WTF Final Episode, ternyata VNGNC juga nontonin videonya dia ketika bahas fenomena youtube indonesia yang cuma "mengekor" youtube luar, yang menyebut Ericko Lim sebagai FilthyFrank KW (berapa gitu lupa, atau Pink Guy KW. Komen kalau salah).

Yang saya salut dari mereka yaitu persona (kepribadian) yang mereka ciptakan dan mainkan itu. Apalagi FilthyFrank yang effort nya ekstrim banget dan betul-betul niat. Sepanjang video terakhir rilis setidaknya menciptakan 5 persona yang masing-masing punya ciri khasnya sendiri, dan kita mampu mengenalinya sebagai orang yang berbeda. Juga tidak jarang dia bikin suatu video yang melibatkan semua persona itu! Sungguh niat bener tuh orang. Saat ini kanal keduanya telah vakum. FilthyFrank berhenti mengupload video dan melanjutkan cerita serial yang belum selesai dengan menerbitkan buku. Si mastermind kanal VNGNC membunuh persona VNGNC di WTF Final Episode akibat ekosistem youtube telah menjadi lingkaran setan yang berpihak pada korporasi dengan pola kapitalistiknya yang mencekik kreator-kreator niat berbakat. Yang sangat diapresiasi youtube saat ini adalah kuantitas video, durasi video dan konten mirip tv (selengkapnya bisa dilihat di videonya bang Ferry Irwandi, keren sih videonya apalagi risetnya). Keduanya memang vakum beryoutube, tapi track record-nya di youtube menjadi batu loncatan karir yang mereka jalani berikutnya. FilthyFrank dengan nama Joji berkarir di dunia musik. Ia menjadi musisi di bawah label 88rising, iya, label yang juga menaungi Rich Brian, musisi Indonesia yang go internasional. Kasus video Harlem Shake dance yang menjadi viral dijadikan pembelajaran oleh dia bahwa setiap orang ingin menjadi bagian dari sesuatu, maka dia membuat lagu yang cenderung mendayu atau yang mendorong orang untuk menggerakkan badan. Untuk VNGNC, dengan nama Izzy ia menjadi Visual Jockey-nya Yellow Claw. Bermodalkan pendidikannya di jurusan Film dan ketertarikannya di bidang animasi 3d, CGI dan semacamnya, dia perlahan membangun ekspertasinya di ranah visual. Kefamiliaran orang melihatnya di youtube menjadi keunggulan tersendiri baginya karena membuatnya punya eksposure dalam masyarakat internet. Saya tahu Agoesdjam dan Isha Hening (VJ indo senior yang go international dari segi karya maupun perform) karena Izzy pernah di wawancara di youtube. Salah satu pertimbangan pewawancara, selain ekspertasi Izzy dalam bidang visual -karena menjadi VJ-nya Yellow Claw-, juga rasa penasaran alasannya membunuh VNGNC. Dan terbukti views video yang melibatkannya punya kuantitas yang lebih. Dan saya merasa hadirnya Izzy di ranah VJ menjadikan profesi ini eksklusifitasnya terkupas sedikit demi sedikit.

Ini yang saya maksud potensi anonimitas dari internet. Kamu yang bukan siapa-siapa bisa menjadi siapa-siapa bergantung dari apa yang kamu beri dan bagikan ke masyarakat internet. Dan kenapa kamu menjadi real di internet, padahal kamu punya kesempatan untuk berpura-pura dan menjadi siapa saja. Masyarakat internet tidak peduli siapa kamu, apa agama, profesi, kasta dan aksesoris identitas mu. Satu-satunya yang mereka lihat adalah apa yang bisa kamu berikan, apa yang telah kamu kerjakan, output yang kamu sediakan. Apakah ada hal yang belum saya paparkan dari tulisan di atas tentang FilthyFrank dan VNGNC, silahkan komentar di bawah. Terimakasih atas waktu dan kesempatannya ..emoticon-Ultah
Diubah oleh usunday 22-06-2020 11:12
0
1.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan