

TS
mountcook
Peluang Bisnis Revolusi Industri 4.0 yang Harus Kamu Coba

Beberapa tahun belakang ini, pemerintah sering mengatakan, “Bersiaplah menghadapi revolusi insutri 4.0.” Mulai dari presiden, menteri sampai pejabat pemerintah lainnya. Tidak hanya itu, kata-kata tersebut juga sering digaungkan dalam acara-acara seminar. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0?
Revolusi industri 4.0 merupakan revolusi industri hasil dari kemajuan dari revolusi industri sebelumnya, yaitu revolusi industri 3.0. Jika revolus industri 3.0 diawali dengan penemuan teknologi komputer, maka revolusi industri 4.0 diawali dengan teknologi dari komputer yaitu internet. Saat ini kamu pasti menjadi salah satu orang yang nggak bisa lepas dari internet. Untuk berkomunikasi butuh internet. Untuk hiburan butuh internet. Juga, untuk berbelanja butuh internet. Ini menandakan kamu sudah menjadi bagian dari revolusi industri 4.0.
Sejarah Singkat Revolusi Industri

Revolusi industri pertama kali muncul setelah ditemukan mesin-mesin bertenaga uap di Inggris pada abad ke-18. Pada saat itu manusia yang awalnya menggunakan tenaga hewan untuk mempercepat pekerjaan, mulai beralih ke mesin tenaga uap. Revolusi ini dinamakan revolusi industri pertama.
Setelah revolusi industri pertama pada abad ke-18, muncul revolusi industri kedua pada tahun 1870. Pada saat itu tenaga listrik mulai digunakan untuk kegiatan industri. Kelebihan dari tenaga listrik adalah dapat memproduksi secara massal. Setelah revolusi industri pertama dan kedua, pada tahun 1960-an muncul revolusi industri ketiga dimana perangkat elektronik dapat memproduksi secara otomatis.
Revolusi Industri 4.0

Revolusi industu 4.0 merupakan mengaplikasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan tujuan meningkatkan pendapatan global dan juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di dunia. Kecerdasan buatan selain dapat meningkatkan pendapatan, juga menghasilkan harga yang murah dan kompetitif, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dapat menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, dapat mengurangi biaya perdagangan, dapat membuka pasar baru dan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Revolusi industri dicetuskan pertama kali pada acara Hannover Trade Fair di Jerman pada tahun 2011. Saat itu dipaparkan bahwa industri telah memasuki inovasi baru yang membuat proses produksi semakin pesat. Gagasan tersebut dianggap serius oleh pemerintah Jerman dan tak lama kemudian gagasan tersebut diresmikan.
Di tahun 2015, di acara World Economic Forum (WEF) Angella Markel untuk pertama kali memperkenalkan gagasan revolusi industri 4.0. Demi menyokong akademisi, pemerintah, dan pebisnis untuk melakukan penelitian mengenai revolusi industri 4.0, pemerintah Jerman menyiapkan modal sebesar €200 juta. Tidak hanya Jerman yang mempersiapkan revolusi industru 4.0 dengan serius, Amerika Serikat juga melakukannya dengan menggerakan Smart Manufacturing Leadership Coalition (SMLC).
Revolusi industri 4.0 sebenarnya adalah penerapan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa menggunakan tenaga manusia. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk efesien waktu, tenaga, dan juga biaya. Internet merupakan poin penting dalam revolusi industri 4.0. Meski awalnya digital revolution dianggap bukan sebuah revolusi baru namun nyatanya banyak perkembangan yang signifikan pada revolusi industri 4.0. Hal ini dikarenakan banyak terjadi inovasi baru di industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelegent (AI), kendaraan tanpa pengemudi, robot, rekayasa genetika dan juga mesin pintar.
Dampak Revolusi Industri 4.0 di Indonesia

1. Dampak Sosial
Dampak sosial dari adanya revolusi industri adalah penggantian peran manusia dalam proses industri dengan teknologi dan juga mesin. Dengan berkurangnya peran manusia, maka banyak yang kehilangan pekerjaan karena adanya revolusi industri ini.
Hal ini sempat terjadi pada saat revolusi industri pertama. Pada awal adanya revolusi industri di Inggris, terjadi banyak kejahatan yang menyebabkan penjara di Inggris penuh. Hingga akhirnya banyak narapidana yang dipindahkan ke tanah jajahan Inggris yang ada di Afrika. Karena ini pula Inggris akhirnya bisa menemukan Benua Australia.
2. Dampak Ekonomi
Dengan adanya revolusi industri (khususnya revolusi industri 4.0) perusahaan harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk mengimplementasikan revolusi industri ke dalam perusahaannya. Dengan penanaman modal berlebihan pada teknologi dapat menghasilkan keuntungan ekonomi untuk perusahaan tersebut. Selain itu dengan adanya teknologi dan mesin baru juga dapat memberikan kerugian dari investasi teknologi sebelumnya.
Peluang Bisnis di Tengah Revolusi Industri 4.0
Bisnis di tengah revolusi industri 4.0 itu artinya harus memanfaatkan teknologi dalam pengoperasiannya. Jadi, bisa dikatakan nggak semua bisnis dapat diterapkan ke revolusi industri 4.0. Lalu apa saja peluang bisnis yang bisa dilakukan di tengan revolusi industri 4.0.
1. Cloud Hosting
Cloud merupakan teknik penyimpanan database di internet yang ringan dan juga mudah untuk diakses. Salah satu contoh dari cloud yaitu Google Drive dan Dropbox yang sering digunakan oleh masyarakat di tengah revolusi industri ini. Apalagi saat ini banyak orang yang membutuhkan penyimpanan besar yang tidak bisa diberikan oleh memori ponsel, sehingga cloud menjadi alternatif baru.
2. Online Marketing
Saat ini, online marketing menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pemasaran suatu bisnis. Dengan begitu banyak pengguna internet, online marketing dianggap sangat efektif untuk memperkenalkan suatu produk. Kamu pasti sudah sering melihat akun-akun bisnis di media sosial seperti Facebook ataupun Instagram. Belum lagi website-website bisnis yang bisa ditemukan dengan mesin pencari Google.
Dengan peluang yang begitu besar, banyak perusahaan yang akhirnya membuka bisnis online marketing. Banyak perusahaan yang berlomba-lomba mencari cara terbaik untuk dapat memperkenalkan digital marketing. Mereka dapat berkolaborasi dengan ahensi yang ahli akan membuat perusahaan meraup keuntungan untuk perkembangan bisnis mereka.
3. On-Demand Service
On-demand service merupakan layanan jasa yang hanya akan muncul di sekitar kita di saat kita menginginkannya. Mungkin on-demand service terdengar asing di telinga kamu, tapi bagaimana jika aku mengatakan Go-jek atau Grab? Ya, perusahaan transportasi online tersebut merupakan bagian dari on-demand service. Kelebihan dari bisnis ini adalah akan memberikan fleksibelitas kepada pelanggan, untuk itu bisnis ini sangat cocok di tengah revolusi industru 4.0.
4. Bisnis Online
Bisnis online kini menjadi bisnis yang sangat digemari oleh masyarakat di dunia. Kamu tidak perlu keluar rumah untuk bisa membeli sesuatu. Kamu hanya perlu mengakses media sosial atau toko online, melakukan pembayaran, dan belanjaanmu akan sampai di rumah. Selain kemudahan yang didapatkan oleh pembeli, penjual juga mendapatkan kemudahan bisa melakukan promosi tanpa gembar-gembor sana-sini. Selain itu, biaya operasional untuk bisnis juga tidak tinggi sehingga harga produk dapat lebih terjangkau. Untuk pembayaran, kini juga semakin berkembang. Tidak hanya melalui transfer ATM, pembayaran kini bisa melalui Cash on Demand (COD).
5. Fintech (Finance Technology)
Fintech atau finance technology merupakan istilah yang saat ini sering terdengar di kalangan masyarakat Indonesia. Jika mungkin kamu masih merasa asing dengan istilah ini, bagaimana dengan Go-pay, OVO, DANA, Link Aja? Nah, uang digital di atas merupakan bagian dari finance technology.
Fintech membuat pembayaran menjadi lebih mudah. Buat kamu yang sering menggunakan pembayaran non-cash pasti tahu betapa praktisnya jenis pembayaran satu ini. Kamu tidak perlu menyimpan uang terlalu banyak. Kamu tinggal melakukan pembayaran dengan kartu atau aplikasi yang ada di smartphone.
Lebih lengkapnya bisa baca di sini.
0
620
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan