

TS
angklungjogja
pengrajin angklung jogja
Bagi masyarakat Sunda, alat musik angklung tentu menjadi salah satu warisan yang berharga. Di era global ini, kesenian angklung senantiasa mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu bertahan. Pada 16 Januari 2011, UNESCO telah menetapkan angklung sebagai warisan budaya (the intangible heritage).
Di Jawa Barat dan Banten, berkembang beberapa jenis angklung tradisional yang masih bertahan hingga kini.
ANGKLUNG MALIOBORO
Berkunjung ke jalan Malioboro , kota Yogyakarta, rasanya kurang puas jika belum menyaksikan pertunjukan musik angklung. Musik angklung yang digelar di pedesetrian jalan Malioboro ini memang berbeda. Kelompok pengamen ini mengusung irama musik beretnik tradisional, dipadukan dengan lagu-lagu dangdut kekinian. Tak ayal, pertunjukan angklung ini membuat banyak wisatawan baik lokal dan kadang ada juga turis mancanegara tertarik dan berkerumun untuk mengabadikan momen. Musik angklung Malioboro memang seperti magnet. Saat irama mulai menggema, banyak wisatawan yang mulai berbondong-bondong berkerumun untuk mendengarkan iramanya.
ANGKLUNG GUBRAG
Di Kampung Cipining, Bogor, ada kesenian angklung Gubrag yang peruntukannya sebagai bagian dari ritus menanam padi. Berbagai ritual upacara pernghormatan kepada Sang Dewi yang memberikan kesejahteraan, dilakukan dengan memainkan angklung Gubrag. Beberapa kegiatan digelar beberapa kali pada masa menanam padi, mengangkut padi, dan menempatkan padi ke dalam lumbung.
ANGKLUNG BUNCIS
Pertunjukan angklung Buncis berkembang di Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Sama seperti permainan angklung di berbagai daerah lain, angklung Buncis pun pada awalnya digunakan pada upacara dalam ritus penanaman padi. Penamaan angklung Buncis berasal dari penggalan lirik lagu, “….cis kacang buncis nyengcle….”. lagu tersebut dimainkan dalam iringan permainan kesenian ini.
ANGKLUNG KANEKES
Di Banten, terdapat Desa Kanekes yang memiliki 53 kampung ada dengan penduduk Baduy. Masyarakat Baduy hidup dalam pola hidup tradisional, terutama dalam aktivitas pertanian. Angklung terlibat ke dalam ritus penanaman padi di Kanekes. Selain itu, masyarakat Kanekes pun menggunakan angklung untuk hiburan yang dipadu dengan tabuhan bedug ukuran kecil yang semuanya dilakukan oleh laki-laki. Pertunjukannya pun ditambah dengan tarian ngalage.
ANGKLUNG DOGDOG LOJOR
Masih di Banten, tepatnya di sekitar Gunung Halimun, terdapat Kesatuan Adat Banten Kidul yang memiliki kesenian Dogdog Lojor. Ada beberapa kampung adat atau kasepuhan yang beradai di sekitar gunung ini, yakni Kasepuhan Ciptagelar, Ciptamulya, dan Sinaresmi. Penampilan Dogdog Lojor diiringi dengan instrument angklung. Sama seperti masyarakat Kanekes, masyarakat di kasepuhan sekitar Gunung Halimun menggunakan angklung sebagai bagian dari ritus menanam padi. Biasanya kesenian Dogdog Lojor ditampilkan pada perayaan panen padi yang dikenal dengan Seren Taun.
ANGKLUNG BADENG
Bergeser ke kawasan Garut, tepatnya di Desa Sanding, terdapat kesenian angklung Badeng yang usianya sudah tua. Angklung ini pada awalnya digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Namun sebelum masuknya agama Islam, angklung Badeng pun digunakan dalam ritus penanaman padi. Pertunjukan angklung Badeng dilakukan dengan menggunakan sembilan buah angklung dengan berbagai ukuran. Lagu-lagu yang dimainkan berupa nasehat atau ajaran Islam dengan menggunakan Bahasa Sunda, namun ada pula yang bercampur dengan Bahasa Arab.
Info pemesanan angklung
WA : 0817469394
Alamat Jl. Imogiri barat KM. 10, Ponggok 1 RT 4, Bantul, Jogjakarta
Info pemesanan angklung
WA : 0817469394
Alamat Jl. Imogiri barat KM. 10, Ponggok 1 RT 4, Bantul, Jogjakarta














Diubah oleh angklungjogja 20-06-2020 15:01
0
1.4K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan