Bulan depan sudah memasuki bulan Juli yang seharusnya jika berpatokan pada jadwal merupakan jadwal dimana tim harus menerapkan Very High Intensity Training (latihan dengan intensitas sangat tinggi). Istilahnya adalah pra-musim, dimana hal tersebut dilakukan menjelang musim baru bergulir. Pra-musim juga harus dilengkapi metode, teknologi, dan menu latihan yang maksimal, serta kerja keras para pemain, manajer, serta jajaran tim lainnya sebelum masuk bulan 8, bulan dimana kick off besar dimulai.

Pengaruh Untuk Pemain

Pemain adalah target paling utama dalam sesi latihan dan pertandingan pra musim. Setelah musim benar² berakhir biasanya klub akan memberikan seluruh pemain dan jajaran manajer untuk banyak istirahat selama 2 minggu (off season). Dari yang ane tau, saat 2 minggu tersebut klub memberikan program latihan selama 45 menit saja per hari. Hal ini diterapkan demi menciptakan keadaan tubuh mendekati tingkat normal kebugaran dan para pemain siap untuk menjalani latihan dan pertandingan pra musim.

Kecuali jika ada perhelatan turnamen Internasional seperti Piala Dunia, Copa America, Piala Eropa, dan banyak pergelaran panggung Internasional yang membawa nama negara, tentu para pemain yang terlibat harus merelakan terpotongnya waktu istirahat mereka, pemain tentu langsung bergabung bersama timnas untuk mengejar target latihan dan turnamen yang akan dicapai. Ada juga beberapa klub yang sama sekali tidak memberi latihan dengan intensitas rendah seperti tadi yang sudah dijelaskan, tak jarang pemain menjadi lepas kontrol dengan hidup seenaknya dan lupa bahwa ia seorang atlet yang harus mempersiapkan fisiologis mereka untuk memasuki jadwal latihan intensitas tinggi di sesi pra musim. Jika kita ingin berpatok pada prinsip seorang atlet, terlepas dari cabang olahraga yang ia jalani, ia akan terus berusaha menjaga bentuk fisik terbaik mereka sekalipun sedang berada pada masa liburan. Ini lah yang menunjukkan atlet profesional adalah mereka yang secara profesional diluar dan didalam arena tanding dan kapanpun saat musim sedang berjalan maupun saat liburan.

Hari pertama sesi pra musim biasanya hari yang paling menguras tenaga, karena hari tersebut adalah transisi dari waktu rehat berkepanjangan menuju latihan dengan intensitas sangat tinggi namun semakin berjalannya hari maka secara fisiologis tubuh akan beradaptasi ditambah dengan penggunaan sains dan teknologi yang semakin berkembang. Menilik dari ilmu kesehatan pula, minggu pertama dalam sesi pra musim dilalui dengan latihan kebugaran dan penguatan fisik yang tak jarang atlet akan merasa bosan karena latihannya "itu itu saja". Hal ini bertujuan untuk menjadikan fondasi bagi tubuh untuk lebih siap menjalani sesi latihan yang lain dan tentu mempersiapkan kondisi fisik pemain saat musim telah berjalan. Jika fondasinya gak benar, bangunan akan mudah roboh, bukan begitu?

Berpengaruhkah Untuk Manajer?

Tentu di sesi pra musim adalah momen awal para manjer untuk ingin seperti apa taktik yang diterapkan musim depan dalam rangka mempersiapkan musim baru dan hal itu berpengaruh pada kegiatan bursa transfer klub, siapa yang harus dilepas dan siapa yang harus didatangkan sesuai strategi yang telah disusun oleh si manajer. Terakhir, dari serangkaian kegiatan pilihan pemain, strategi, kesibukan bursa transfer, ada target yang mesti disepakati sesuai kekuatan skuad suatu klub.

Peran Penting Staf Pelatih

Peran yang sangat signifikan pafa sesi pra musin dituju pada pelatih fisik dan pelatih kebugaran, bukan manajer. Mereka yang bersangkutan memiliki tanggung jawab untuk membentuk kondisi fisik pemain untuk menjalani panjangnya musim berjalan. Kunci utama adalah meminimalisir cedera yang dialami oleh para pemainnya, karena cedera pemain saat musim sedang berjalan berpengaruh pada banyak aspek mulai dari strategi pelatih yang berubah, kecocokan antar pemain jika pemain utama mengalami cedera, hasil akhir pertandingan bisa tidak sesuai karena squad yang berbeda, yang paling berbahaya jika cedera para pemain mempengaruhi target yang disepakati. Secara alami, semakin kuat dan seimbang kondisi fisik seseorang maka kemungkinan cedera akan turun hingga ke titik serendah mungkin.

Lalu, Bagaimana Maksud Dari Salah Kaprah Di Negara Kita?
Khusus di sesi pra musim, pertandingan tidak mengutamakan hasil, namun proses menjadi fokus utama. Prosesnya terdapat pada jalannya latihan dan pertandingan itu sendiri. Wajar saja jika FIFA tidak membatasi pergantian pemain saat pertandingan pertandingan pra musim dan persahabatan, dan tak jarang klub menggati 11 pemain sekaligus yang artinya memainkan 22 pemain dalam 1 laga. Dari yang ane pahami di kampus, atlet idealnya bermain dalam setengah dari waktu normal saat pra musim atau sesi latihan biasa, disini kita bicara sepakbola berarti dalam pertandingan pra musim biasanya pemain akan bermain 45 menit saja. Hal ini ditujukan untuk menjaga kebugaran atlet di laga sungguhan nantinya (match fitness). Selain mendapat match fitness, hal lain yang tak kalah penting adalah membiasakan pemain dengan strategi yang telah diterapkan pelatih (hal ini yang membuat rekrutan baru bermain lebih banyak saat pra musim) dan meningkatkan moral mereka.

Di Indonesia sendiri, menurut ane positif dan negatifnya pertandingan pra musim tergantung kita sebagai supporter, mengingat sepakbola Indonesia mempunyai supporter yang cukup hooligan. Baiknya supporter tidak berekspektasi tinggi terhadap permainan kesebelasannya, atau siapa pemain yang bermain di pertandingan tersebut. Misalkan dalam "turnamen" Piala Presiden, jika sebuah tim hanya bermain 3x di fase grup lalu tersingkir, maka terima saja. Baru setelah itu pihak klub akan menata kembali jadwal latihan dan friendly match agar para pemain, manajer, staf pelatih, kembali fokus pada musim yang sesungguhnya baru akan dimulai.

Menurut ane ada lagi yang lebih menodai pra musim di Indonesia, yaitu kepentingan bisnis dan finansial, kita ambil contoh Piala Presiden (Uang tunai 3M untuk sang juara), hal itu berpotensi merusak citra pra musim yang sesungguhnya bisa dimanfaatkan tim untuk lebih siap menjalani Liga Indonesia. Memang tidak salah, namun tidak patut dibenarkan pula. Hanya saja klub tersebut memang tidak bisa mendapatkan manfaat pra musim yang sesungguhnya yaitu fisik, mental, dan taktik. Sepakbola eropa menganut 3 hal tersebut sebagai hal yang sakral dalam sepakbola dan lebih mahal daripada uang, hiburan, atau gengsi semata. Jadi, untuk segala pihak dalam sepakbola Indonesia, semoga nantinya bisa menjalani pra musim dengan sebaik mungkin dan jangan sampai ternodai hanya karena tujuan klub ingin menjadi juara; karena sesungguhnya kemenangan dan juara bukan inti dari pra-musim.

Bagaimana Menurut Ente Perbedaan Dalam Menyikapi Pra Musim Antara Sepakbola Indonesia Dan Eropa? Diskusikan Dibawah!

#CMIIW