Banyak yang ga percaya kalo saya pernah mengalami kerusakan kulit wajah akibat krim racikan tanpa bpom.
Ceritanya di tahun 2015 saya ikut ikutan saudara perawatan di salah satu klinik kecantikan di Mojokerto karena tergiur hasil saudara yang wajahnya bisa mulus dan kinclong. Awalnya saya tidak curiga sama sekali karena di klinik tsb banyak terpampang sertifikat resmi estetika dan beberapa penghargaan dunia kecantikan dan pernah masuk koran.
Kecurigaan bermula ketika baru 2 hari pake creamnya kulit saya jadi putih dan kinclong sampai rekan kerja bilang kamu habis operasi plastik? 😆 Lah Sabtu ke klinik, Senin masuk kerja muka udah berubah. Saya sih malah senang berarti creamnya bekerja cepat. Rekan kerja udah ngingetin ga serem apa tapi saya santuy aja toh saya yakin yg punya klinik itu ahli estetika. Jadi kecurigaan awal saya tepis krn saya telah menjadi budak cinta 😆.

Tiga bulan pun berlalu.. cream saya habis dan saya wapri asisten dokternya untuk order lagi..
Nah dari chat itulah kecurigaan kedua datang. Kata asistennya barang belum ready nunggu kiriman dari Jakarta. Saya pun agak kaget dan bertanya loh bukannya itu racikan dokternya sendiri mbak? Asistennya bilang enggak, mereka ambil dr produsen Jakarta.
Eng ing engg... Seketika otak saya bekerja 😆.
Mulai deh searching2 ciri2 cream berbahaya dan syok saya semua ada di krim yg saya gunakan.

Okey okey tenang dulu kalo belum terbukti.. masa sih dokter estetika yg bersetifikat resmi jual kosmetik berbahaya?

Maka Minggu saya putuskan untuk pergi lagi ke klinik tsb utk meminta kejelasan.
Okey sebelum mereka curiga ketika sampai saya pura2 numpang ke toilet dgn niat untuk menemukan sesuatu yg mencurigakan di balik layar 😆.
Pergilah saya ke belakang kebetulan kliniknya di depan, rumahnya di belakang cuma dibatasi sekat.
Dan saya kaget bukan kepalang, di ruang tengah saya melihat banyak wadah2 seperti ember cat dan plastik kiloan yg berisi cream creaman dan dilemari kaca banyak cepuk cepuk kecil.
Dan kebetulan ada yg membuka kulkas mungkin pegawainya, saya intip isinya cream creaman tsb 😆.

Hati saya pun deg degan.. kemudian saya kembali ke depan dan pura2 konsul lalu bertanya "Dok saya boleh tahu komposisi apa saja di cream yg saya pakai? Boleh minta kode BPOMnya?"
Dan dokter tsb tdk bisa menjawab.

Fix saya langsung pulang dan memutuskan berhenti dari cream tsb dgn konsekuensi akibat seperti di foto tahun 2015.
Dan saya berjibaku dgn kondisi tsb hingga tahun 2018 sebelum bertemu Nuskin.

Di gambar ada history Chat saya sama salah satu Beauty Consultant Nuskin di bulan Mei 2018.

Mei saya memutuskan membeli Lumispa.
Juni saya menggunakan Skincare Nutricential dan Galvanicspa.
September sudah ada hasil yang luar biasa 😍
Dan foto terakhir itu diambil Maret 2020 😍

Saya bersyukur saat itu memutuskan untuk tobat dari cream racikan abal2 dan kembali ke jalan yg benar. Bayangkan baru 3 bulan make akibatnya sudah luar biasa, bagaimana jika bertahun-tahun. Seperti saudara saya yg baru berhenti setahun yg lalu setelah menggunakan lebih dr 5 tahun. Jangan tanya bagaimana kondisi kulitnya saat ini. Yang awalnya muncul urat-urat berwarna biru sekarang menjadi jerawat yg bernanah hampir seluruh wajah. Tidak bisa dibayangkan berapa lama recoverynya.

So Anda yg udah tahu krimnya mengandung bahan kimia berbahaya (entah HQ atau merkuri)
Kalau Anda berhenti sekarang, mungkin Anda akan kelihatan kurang cantik, tapi itu untuk sementara waktu.

Daripada Anda terus menerus pake itu menjadi cantik instan tapi untuk sementara dan menumpuk racun terus menerus di tubuh, dan muncul nanti ketika sudah usia 50-60 an? Berupa flek yg sangat tebal yg ga bisa diilangin, atau penyakit2 lain?

Atau Anda berhenti, ngga cantik sementara, tapi pake skin care berbahan dasar baik dan Ageloc, tapi setelah itu kulit Anda akan kembali sehat?

Anda pilih yang mana?