Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

smart70againAvatar border
TS
smart70again
Karma - Part Of Janji Janin
Sebelum kita mulai, seperti biasa ane mengharap kebaikan dari AgaSis,Jangan lupa    emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toast minimal Komeng, syukur syukur dibantu share ya GanSis, karna dukungan dari Agan dan Sis, merupakan semangat bagi saya, xixixixixixi.

Untuk memudah Urutan Baca Silahkan Ke sini :





Tak akan hilang asap bila api pemantik tidak dipadamkan, begitu pula tragedi ini. Hari ini keadaan semakin mencekam, kampung wingsi panjala menampakan sisi lain yang begitu kelam.

Layaknya desa mati, kampung ini terasa hening nan sunyi, seluruh rumah dibiarkan gelap tanpa sedikit pun pencahayaan, disisi lain para wanita dan anak anak diperintahkan agar mengunci pintu rumah serta berdiam diri hingga matahari menyingsih.

Sementara para pria seolah terpanggil untuk berkumpul di depan rumah mbah, seiring kehadiran palung gantung yang sedari tadi berterbangan diatasnya, wajah mereka tampak geram, seolah mengingat kembali tragedi beberapa tahun lalu yang terulang kembali.

Berawal dari kamar yang ku diamin, cengkraman ilmu hitam semakin kuat menyelimuti setiap sudut kampung wingsi panjala, dan rumah Jaglo ini sepertinya akan menjadi arena pertempuran yang berdarah darah.

Seorang tua, tampak memasangi pasak di 4 penjuru mata angin, setiap menancapkan pasak, ia memanjatkan doa agar bencana ini segera berakhir. Pasak itu seolah menjadi batas lintasan bola api yang sedari tadi berusaha untuk keluar dari atas rumah mbah. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan untuk melewari batas yang dibuat oleh kakek itu.

Dilain kisah, keadaan didalam rumah jauh lebih mengerikan dengan apa yang terjadi diluar. Pak Man masih duduk bersilah dengan penuh darah dan memar disekujur tubuh nya, kini beberapa pemuda lain tampak ikut duduk bersila untuk melepaskan raga guna membantu Pak Man, sementara 2 pria lain yang tersisa, bertugas memegangi Pak Man , membenarkan posisi Pak Man yang terkadang ambruk dari duduk nya.

Sementara aku masih berdiam diri, berdebat sengit melawan rasa takut. Aku seolah tertahan diatas ranjang tanpa tau harus berbuat apa, setidaknya sampai sesuatu terasa menjalar di leher ku. Napas ku seketika sesak, seolah ada rantai yg menjerat leher ini dengan kuat, lebih mengerikan lagi kini badan ku melayang, aku seperti digantung, ke dua tangan ku terus memengangi leher ku seolah ingin melepaskan ikatan itu.

Sontak dua pria yg masih sadar dan bertugas memegangi pak man, merasa kaget dan ngeri menlihat keadaan ku, satu dari mereka bergegas lari memengangi kaki ku seolah tau apa yg terjadi kepada ku.

Sadar Mba. nyebut... nyebut...
Teriak nya ...


Tampak pria itu juga seperti sedang bersalawat membacakan ayat ayat suci, darah segar seketika mengalir dari hidung ku, seiring dengan semakin susahnya aku untuk bernafas. begitu juga dengan para pria yg ada disini, satu persatu mereka yang turut bersemedi terlihat ambruk sembari memuntahkan darah, bahkan ada dari mereka yang terpental menghantam tembok tembok kamar.

Aku masih dapat menyaksikan hanya Pak Man yang masih terlihat bersemedi ditempatnya, sementara yang lain sudah ambruk dengan luka yang cukup parah, beberapa mengerang kesakitan dan ada juga yang sudah tergulai pingsan. Aku masih mencoba bertahan dengan sisa tenaga yang ku miliki.



Sampai kurasakan seseorang membisikan sesuatu di kupingku.

Lungo o....golekono ingon-ingone, do bakaren kabeh kanggo ngrampungi kutukan iki
(Lari... cari ingon ingon itu, bakar mereka untuk mengakhiri kutukan ini).



Suara itu seolah melepaskanku dari jeratan, seketika aku terjatuh menimpa pria yg sedari tadi memengangi. Tumpahan darah yang mengenangi lantai ternyata lebih banyak dari yang ku bayangkan, tidak hanya baju, wajah ku pun terkena cipratan darah.

Dengan rasa sakit dan luka yang ku alami, Aku masih mencoba berdiri untuk menemukan petaka ini, namun satu yang ku pahami, hal ini akan lebih rumit dari apa yang kudengarkan tadi. Pandangan luar biasa tersaji di kedua mata, saat kudapati kamar ini terasa sesak dipenuhi oleh berbagai jenis lelembut yang sempat terlihat di alam bawah sadar ku.

Mereka nyata dan terusik dengan apa yang terjadi. Aku yang baru berhasil berdiri kembali harus berurusan dengan sosok kuntilanak berparas wajah yang sangat mengerikan. Sekejap mata ia sudah berdiri dihadapan ku dan mencekek leher ini, sosok itu tertawa menyeringai menikmati rasa takut dan pasrah dari wajahku. Setan itu mengangkat ku, sebelum melemparkan ku kearah pintu.


Brakkk....
Aku menghantam pintu kamar dengan keras, darah kembali mengalir, kali ini bercucur dari kepala ku, hanya rasa remuk yg kini tersisa.


Masih ku coba agar tetap tersadar dan melawan setiap rasa sakit, sementara suara semakin riuh dengan jeritan orang orang yang ada di kamar ini 1,2 atau 5 pria, aku tidak dapat melihat lagi barisan itu mereka berteriak mengerang kesakitan dengan rantai yang kini mengantung mereka berjejer di tiang penyangga.

Sudah tidak ada waktu lagi sebelum semakin banyak korban yang akan berjatuhan. Aku berdiri dan membuka pintu itu, kini aku keluar dari kamar terkutuk ini.
Lari lari Rin semangat ku kepada diri sendiri, aku berlari kearah kamar Pak Le, berharap apa yg ku lihat di alam bawah sadar ku merupakan hal nyata dan pernah terjadi.

Ku buka pintu itu, dengan sisa sisa tenaga dan kudapati hati ini hancur melihat mbah Uti sudah terbujur kaku tergantung ditiang tiang kamar ini. dan dibawahnya tampak Bule Purwa tersenyum sembari memegang bungkusan putih itu.


Senyum itu berubah dengan tawa cekikan yang menyeramkan, dia berkata

"Kenopo koe podo le nyengsarake karo ibu mu sek trukbiangane kae.
Koe wong loro petoko neng njero urip ku.
Cukup leh ku ngalah.
Aku ra bakal meneng wae karo opo sek wis dilakoke menungso siji kae, termasuk bapak lan ibu ku.
Kabeh bakale oleh balesane".

Kenapa kamu sama menyedihkannya dengan ibu mu yang jalang itu. Kalian berdua petaka dalam hidup ku. Cukup aku mengalah. Aku tidak akan tinggal diam atas apa yg sudah dilakukan wanita jalang itu, termasuk Ayah dan ibu ku. Semua akan menanti karma nya.

*****************Keadaan Di Luar Rumah*****************


Petir tampak menyambar setiap bola api itu berusaha melewati palang gaib yang dipasak pada 4 penjuru mata angin. 


Bola api itu tidak akan bisa keluar dari pasak yang ku tanam, bila sedari dulu Mas Nar (kakek Rina) melakukan ini, maka kita tidak akan mengalami kejadian yang sama, tapi rasa sayang kepada putri bungsu nya (Purwa), membuat dia melepaskan Darto. Seharusnya ku lenyapkan parasit kecil itu sedari dulu, sebelum dia menjadi buas. Begitulah perkataannya kepada warga yg hadir disana.


Sedikit kisah, Kakek tua itu dikenal dengan sebutan Mbah Nor, beliau merupakan adik kandung dari mbah Nar yang jua guru dari Pak Man, bisa dikatakan Mbah Nor merupakan salah satu saksi hidup yang mengetahui awal petaka dikeluarga Rina. Mbah Nor sejatinya jauh lebih sakti dibanding Pak Man namun janji nya kepada sang kakak, yang tidak akan ikut campur, membuat beliau enggan untuk membantu. Namun cerita kali ini jauh berbeda, dimana Mbah Nor merasa apa yang dilakukan Darto sudah keterlaluan dan tidak dapat ditoleren lagi.


 
Terus gendangkan alat alat yang kalian bawa, jangan berhenti, biar ingon ingon dan pemeliknya tau, Tau bahwa sakaratul maut telah menantinya. Seketika suasana semakin riuh sejalan dengan komando yg diarahkan oleh Mbah Nor. Ritual itu terkenal dengan nama blek blehting. Yaitu menciptakan bunyi bunyian yang katanya membuat lelembut tidak dapat bergerak.

Mbah Nor masih fokus memandangi rumah itu, sesekali ia tampak terdiam mencoba menerawang untuk melihat sudah seberapa jauh kehancuran yang diciptakan oleh Darto. Ia juga menyadari Pak Man dan yang lainnya sudah mencapai ambang batas kekuatan mereka, bila Darto tidak segera ditemukan maka mereka semua akan menanti ajal.

 

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star


Diubah oleh smart70again 14-06-2020 19:51
abiimanyunnAvatar border
aditgfAvatar border
4213Avatar border
4213 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
583
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan