Saat ini, kita sebagai "calon" investor atau lebih tepat nya trader di bursa saham sdh dimanjakan dengan kemudahan2. Untuk membuka rekening saham di sebuah sekuritas tentunya tidak semahal dulu, dimana deposit awal nya (pembukaan rekening) butuh dana puluhan juta.
Sekarang, dengan seratus ribu rupiah pun, agan sdh bisa bertransaksi di BEI. Tentunya sdh jauh lebih murah....
Berikut ini list beberapa perusahaan sekuritas yang ada di dalam negeri, yg mendukung online trading (aplikasi di mobile phone). Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan di fee dan deposit awal nya.
Spoiler for list sekuritas beserta Deposit awal dan Fee nya per transaksi:
Dari yang sy dengar, ngobrol bareng teman2 di group telegram, aplikasi trading dari mandiri sekuritas tanggapan nya bagus2...
Dan ada juga yg ngeluh seputar aplikasi trading dari bni sekuritas. Itu lah guna nya group, utk share informasi. Diskusi nya jadi lebih mudah, cepat di telegram.
Membuka Rekening Saham di sebuah sekuritas part - 2
Sederhana aja sih, untuk membuka rekening saham di perusahaan sekuritas kurang lebih sama dengan membuka rekening bank.
Tinggal ditanyakan aja ke perusahaan sekuritas nya, apa kita mesti hadir atau cukup mengirimkan persyaratan adminsitrasi nya via online. Bisa ditanyakan ke cs nya. search aja via mbah gugel, nomor contact cs nya... Sederhana kok...
Kenyataan yg "sesungguhnya" sering kali berbanding terbalik dengan "harapan".
Bagi2 dividen itu suatu "kenyataan". Memang benar2 akan terjadi, karena sdh disepakati dalam RUPS. Tapi apa "resiko" nya kita paham benar....
"harapan" kita akan dapatkan keuntungan dari dividen, terkadang malah menutup mata kita.
-------------
.... Iya sy mau nya dengar yg manis2 aja. Sy akan dapatkan dividen, per lembar saham nya sekian rupiah dividen nya... Itu yg pengen sy dengar. Jangan bicara "resiko" ke sy...😂
--------------
"kenyataan" nya sebelum cum date aja pasar sdh net sell. Harga sahamnya jatuh.
Makan nya jujur dulu...
Kita ini investor atau trader. Long term (dalam artian sesungguhnya seperti buffet) atau short term yg memang hanya kuat pegang saham maksimalnya...katakan lah 2 atau 3 bulan.
Petikan berita di salah satu situs, bahas pergerakan saham ptba :
"Sejak perdagangan dibuka, emiten bersandi PTBA tersebut langsung jatuh 6,94 persen dan tertahan auto rejection bawah. ... Adapun, tanggal hari ini yakni 19 Juni 2020 bertepatan dengan tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi untuk PTBA, sedangkan tanggal cum dividennya adalah kemarin, 18 Juni 2020...."
------------
Spoiler for cum & ex date:
Date
Cum Date Adalah singkatan dari cumulative date yaitu tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan Dividen dari perusahaan tertentu karena memegang Saham tersebut, cum date juga menjadi tanggal ahir seseorang dapat mencatatkan diri sebagai pemegang hak.
Cum date biasanya hanya berlangsung selama satu hari, dan apa bila kamu membeli Saham setelah hari cum date maka kamu sudah masuk ex date atau kamu sudah tidak berhak mendapatkan Dividen dari perusahaan tersebut.
Ex Date
Ex date atau expire date, walaupun kamu membeli Saham sebanyak apapun pada perusahaan tersebut, tapi kamu membelinya pada saat hari ex date atau hari setelah cum date, maka kamu tidak akan mendapatkan hak Dividen dari perusahaan tersebut.
Berbeda jika kamu membeli Saham saat hari cum date, walaupun kamu membelinya 1 menit sebelum cum date berahir, maka kamu memiliki hak untuk mendapatkan Dividen.
Recording Date
Recording date adalah tanggal pencatatan trader Saham untuk mendapatkan Dividen. Biasanya recording date jatuh pada cum date pasar tunai. perlu diketahui bahwa dalam pembagian Dividen ada yang di namakan pasar reguler dan tunai. jadi dari masing-masing cum date dan ex date terdapat pasar tunai dan pasar reguler.
Nah untuk waktu recording date jatuh pada saat tanggal cum date pasar tunai.
Terakhir, apa itu payment date?
Harusnya sudah tahu ya, payment date adalah tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham suatu perusahaan tertentu ya.
Jadwal pembayaran dividen biasanya jatuh kurang lebih 3 minggu setelah ex date.
Di tanggal ini, seluruh hak dividen pemegang saham tercatat akan sepenuhnya ditransfer ke rekeningn efek masing-masing investor.
Contoh penerapannya
Misalnya, Saham AAA mengumumkan untuk membagikan Dividen Rp50 per Saham. Pembayaran Dividen itu jatuh pada tanggal 15 Januari 2020. Cum Dividen dijadwalkan 27 Desember 2019. Adapun ex Dividen jatuh pada 30 Desember 2019.
Maka, setiap investor yang memiliki Saham AAA hingga 27 Desember 2019 atau membeli Saham pada 27 Desember 2019 (tanggal cum Dividen), maka dia berhak mendapatkan Dividen senilai Rp50 per Saham.
Sementara itu, jika pelaku pasar yang baru memegang Saham pada 30 Desember 2019 (tanggal ex Dividen), maka dia tidak berhak lagi mendapatkan divden tersebut.
Tanggal tersebut cukup penting, terutama bagi para pelaku pasar yang mengejar keuntungan dari pembagian Dividen.
Untuk bisa mendapat Dividen, maka mereka akan membeli Saham tersebut pada tanggal cum Dividen.
Ada yang tanya tentang dividen. Apa yang sebaiknya dilakukan, hold saham sampai ex date supaya bisa dapat dividen. Atau sebaiknya dijual saja pada saat cum date.
Training saham berbayar # apa perlu!!! --- part 1 ---
Yg pake analisa TA apalagi ikut pendidikan saham yg berbayar....
Justru TA dibutuhkan ketika ihsg berbalik arah... Apalagi sampai panic selling...
Nah, suhu di sebelah yg hebat/jago TA nya, tantangin coba di kondisi bearish nanti.... Baru keliatan itu kemampuan sebenarnya.
Tanpa TA pun sepanjang market nya (ihsg) bullish ya gain aja.
Ga usah pake TA macem2... Wong bursa nya bullish kok... Coba lah kita berpikir, dengan logika sederhana aja.
Karena trend nya naik, kita beli hari ini di harga rendah (harian) nya, beberapa hari kedepan ya sdh gain. Sepanjang beli di support dan hold beberapa hari...Ya gain aja sih.... Apa hubungannya dengan TA.
Agan/sista ini dilatih utk berpikir kritis, logika kita asah terus selama kita duduk di bangku kuliah. Di pekerjaan agan, logika lebih dipakai lagi dibandingkan ketika dulu kuliah. Karena sudah bicara penerapan, bukan lagi teori... Nah...coba lah logika itu yang kita pakai, jangan di depan trainer "berbayar", kita iya2 aja....
Training saham berbayar # apa perlu!!! --- part 2 ---
Sekedar ilustrasi
Spoiler for trainer saham berbayar :
Ini kejadian nya di hari jum'at tgl 12 juni 2020. penutupan sesi II, ketika yg disebut "suhu, trainer" berbayar merekomendasikan beli BBRI di harga 3000 an.
Spoiler for buy bbri 12 juni 2020:
Sy ingatkan ke teman2 di sana, bahwa yg disebut "suhu" ini manusia biasa juga, bisa bikin salah juga... BBRI di penutupan sesi II, jumat 12 juni 2020 potensi koreksi. Apalagi senin, pembukaan sesi I biasanya rawan profit taking.
Tanya.... kenapa ga tunggu dulu hari senin. Lihat nanti di pembukaan sesi I, kalau memang koreksi, wait and see, selasa nya seperti apa. Masuk di jum'at penutupan sesi II, di harga 3000 an itu jelas tidak recommended.
Hasilnya... Hari senin nya, saham BBRI terkoreksi turun ke 2900.
---------------
Perdagangan dari tgl 15-16 juni utk saham :
- ASRI bergerak dari 125 ke 141 (gain 12,8%)
-PGAS bergerak dari 995 ke 1125 (gain 13%)
- BBRI Ikuti saran beli 3020, bergerak ke 3150 (gain 4,3%) itu pun, sdh harap2 cemas karena sepanjang perdagangan hari senin merah.
Pilih mana??
------------------
Di hari senin itu, sy mau tulis di chat :
Mana suhu yg kemarin di hari jum'at, rekomendasi buy BBRI di harga 3020/3010.
Tapi sy sudah terlanjur di "mute" oleh trainer, owner dari group telegram tersebut. Dan belakangan sy di kick.
Technical Analysis (TA) & Fundamental Analysis (FA)
Ada yg tanya di group telegram milik trainer berbayar. Maksudnya untuk bisa ikuti training saham agan/sista harus bayar dulu ke si trainer ini, sejumlah uang, sekitar setengah juta rupiah lah...wkwkk...mantab.
>>Tanya begini di chat nya:
"Kenapa kok emiten A, yg fundamental nya bagus. Harga saham nya malah jatuh ya. Padahal sy liat..."
Disebutin indikator analisis fundamental nya satu2.... Sampai sebutkan pbv nya...
Sy ikutan jawab chat nya. Jawab sy begini: "Lho...lho... pbv dilihat juga...yakin gan???"
Technical Analysis (TA) & Fundamental Analysis (FA)
Part - 2
Bicara indikator ekonomi makro, dikutip dari penjelasan ibu sri mulyani setahun yg lalu, mei 2019.
Spoiler for indikator ekonomi makro:
Senin, 20 Mei 2019 12:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali terpilih sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik tahun 2019. Penghargaan ini diraih Sri Mulyani untuk ketiga kalinya setelah tahun 2017 dan 2018 lalu. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini menyampaikan kisaran indikator ekonomi makro usulan pemerintah kepada anggota sidang paripurna DPR RI. Indikator makro ini akan digunakan kedua lembaga sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
"Kebijakan fiskal tahun 2020 mengangkat tema APBN untuk akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya manusia," kata Sri saat ditemui usai menyampaikan pidato di Rapat Paripurna ke-17 di Gedung Nusantara II, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019.
Adapun tujuh pokok indikator yang diusulkan pemerintah yaitu
>> pertumbuhan ekonomi 5,3 - 5,6 persen
>> inflasi 2 - 4 persen
>> tingkat bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 5 - 5,6 persen
>> Nilai tukar Rupiah Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per dolar AS.
Kisaran indikator ekonomi makro lainnya adalah
>> harga minyak mentah Indonesia US$ 60- US$ 70 per barel
>> lifting minyak bumi 695- 840 ribu barel per hari,
>> lifting gas bumi 1.191 - 1.300 ribu per barel setara minyak per hari.
Jika dibandingkan dengan postur APBN 2019, pemerintah masih mematok indikator yang tak jauh berbeda. Dalam APBN 2019, target pertumbuhan ekonomi adalah:
inflasi 3,5 persen
tingkat bunga SPN 5,3 persen
nilai tukar Rupiah Rp Rp 15 ribu.
Selain itu, tahun lalu patokan harga minyak mentah Indonesia US$ 70 per barel, lifting minyak bumi 775 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.250 ribu per barel setara minyak per hari.
Spoiler for inflasi, nilai tukar rupiah :
Inflasi berapa persen... Nilai tukar rupiah berapa...
Seandainya masih dalam kisaran indikator ekonomi makro yg disampaikan pemerintah ke Dpr... Itu masih dalam batasan kewajaran.
Copas dari mbah gugel : Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi selama Juni 2020 sebesar 0,18 persen secara bulanan (mtm) dan 1,96 persen secara tahunan (yoy).
Misal rupiah jatuh hari ini...
Lah..jatuh nya ke berapa... Apa masih dalam kisaran di atas, atau sdh jauh melebihi.
Kalau masih dalam kisaran yg disampaikan ibu sri mulyani... Berarti no problemo.... 😁👍
Spoiler for harga minyak mentah (crude oil):
Sedang harga minyak mentah US$ 60-70 itu lebih ke standar yg tinggi. Ketika ekonomi masih bagus, sebelum covid (New normal, phk besar2 an).
Jadi bila kelak crude oil (minyak mentah) berhasil break level $50 aja, akan jadi sentimen yg kuat utk angkat harga saham terutama saham energi.
Dan bukan cuman itu, kita akan lihat nanti saham2 tidur mulai bangkit kembali seperti BUMI, ini saham sejuta umat.
Atau yg lebih ekstrem lagi, TRAM yg sampai sekarang masih di suspensi oleh otoritas bursa. Terkait kasus korupsi besar2 an di jiwasraya.
Jadi.... Ada banyak yg harus kita lihat. Engga hanya bicara TA aja.. FA juga ga hanya bicara fundamental nya perusahaan (mikro) kok.
Karena makro juga ada fundamental nya...
Nah, trainer berbayar bicara nya sampai ke situ engga? Begitu juga admin, suhu group saham di telegram dalam ambil keputusan buy/sell, indikator ekonomi makro nya dilihat engga.
Indikator ekonomi makro itu, bukan hanya sebatas angka pemanis, yg dia pajang setiap harinya di group telegram. Ketika dia pajang itu di group, kesimpulan apa yg mau diambil. Hubungan nya dengan pergerakan saham apa. Bicara saham, saham yg mana, sektor apa?
Lho....kalau ga ada gunanya buat apa indikator itu dipajang setiap pagi di group telegram nya. Gunanya apa.... Hubungan nya dengan rekomendasi harian dia apa. Ngerti juga engga kok, nge gaya aja.
Taruh lah, agan berhasil nabung uang sebesar 4 juta rupiah, sama dengan UMR nya jakarta ☺.
Kemudian uang itu yg dipakai utk investasi di pasar modal. Kira2 bagaimana kita ngatur nya, penempatan nya di saham.
Spoiler for swing trading:
Yg dimaksud swing trading, masuk dan keluar nya cepat. Jadi dalam sehari tentukan aja target nya 3% profit. Maka dalam satu bulan, 3% tadi kita kalikan dengan katakan lah 20 hari trading. Itu artinya 60% profit dalam satu bulan.
Mungkin ga ini... Dalam masa bullish sih mungkin aja. Nanti sy jelasin kenapa ini mungkin.
Tapi keuntungan 60% tadi, bukan 60% dari total dana agan... Dari dana sebesar 4 juta yg agan investasi kan di saham, hanya 20% nya yg kita pakai utk swing trading. Yaitu sekitar 800 ribu rupiah. Lalu berapa 60% dari 800 ribu rupiah... Ya itu lah keuntungan agan dari swing trading selama satu bulan.
---------
Kalau 20% nya sdh digunakan utk swing trading. Lantas 80% sisanya mau digunakan untuk apa.
Lihat di group telegram sebelah masih sibuk aja jualan kursus berbayar. Mumpung trend nya bullish...
Pas bearish...member nya baru nyadar apalah artinya TA dan FA? Di situ mulai panik, keributan yang ga perlu. Baru sadar bahwa utk memulai perdagangan di saham harus disertai pemahaman yang utuh, melihat banyak indikator.
Ada lagi yg hanya pamer, cuan... Itu pun tdk disertai bukti skrinsut nya 😂. Katanya rekomendasi nya benar dan terbukti. Tapi sy cari chat nya, bahwa dia sdh rekomendasi kan saham tersebut di awal perdagangan atau sehari sebelum nya...
Ga ada tuh chat yg membuktikan bahwa dia kasih rekomendasi itu...
Spoiler for Jenis Group Saham di Telegram:
1. Group Saham "trainer" berbayar
2. Group saham "pompom" dan "cuan"
3. Group saham dgn bot analisa teknikal "gratis".
Ga selalu group juga sih. Ada juga yg berupa channel, tidak bisa chat dengan sesama member. Kalau seperti ini gimana diskusi nya....
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.
/photo/2020/07/11/1827094421.jpg)
