

TS
monz1177
Bersabar Adalah Jalan Terbaik. Walau Terasa Berat, Benarkah Demikian?

Bersabar adalah menerima apapun yang terjadi kepada kita dengan ikhlas dan ridho, tapi kan sabar itu ada batasnya, teriak sebagian orang...
Entah istilah bersabar ada batasnya ini di populerkan oleh siapa, tapi di masyarakat kita perkataan ini sudah menjadi perkataan yang lumrah dan seakan-akan ini adalah suatu kebenaran.
Tapikan memang benar, coba aja agan di zalimi terus menerus oleh seseorang atau bahkan oleh penguasa, dengan ngegasnya mereka mengatakan ini dengan maksud membenarkan kalau sabar itu memang berbatas.
Perkataan dan pernyataan seperti ini sejatinya dikeluarkan oleh orang yang memang tidak mempunyai sifat sabar.
Bersabar Tidak Ada Batasnya
Karena memang sabar tersebut tidak ada batasnya, selama kita mau dan berusaha untukbersabar maka kita akan bisa untuk bersabar, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Sallalahu alaihi wassalam, yang artinya:
Artinya: “Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk bersabar, maka Allah akan mudahkan kesabaran baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan (oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala) pemberian yang lebih baik dan lebih luas (keutamaannya) dari pada sifat sabar.” [HR. Al-Bukhâri]
Dari hadist di atas sudah jelas kalau sabar adalah suatu pemberian dan anugrah yang diberikan oleh ALLAH Subhana hu wataala kepada kita, jadi memang tidak sembarang orang yang di berikan sifat sabar ini.
Hanya orang yang memang mereka berusaha merealisasikan sifat sabar di dalam dirinya, tapi sepertinya orang sabar itu sengsara dan menderita, apakah benar demikian?
Sebenarnya ini adalah masalah perasaan, dan yang mengetahui menderita atau tidaknya adalah orang yang menjalaninya saja.
Jika kita hanya mengatakan demikian, sedangkan kita termasuk orang yang tidak sabaran, maka ini hanya asumsi belaka.
Sekarang kita lihat para ulama yang dengan kesabarannya menerima berbagai macam "penderitaan", apakah benar mereka menderita seperti yang di asumsikan.
Sabarnya Imam Ahmad Ketika di Zalimi
Imam Ahmad bin Hambal yang beliau Rahimahullah adalah seorang ulama mahzab,menerimaberbagaimacam penderitaan karena siksaan yang di terimanya tatkala pemikiran beliau tidak sejalan dengan penguasa.
Bahkan siksaan yang di terima beliau sangat di luar batas kemanusiaan, beliau di penjara dan di cambuk, bahkan cambukan yang diterima sampai merobek daging tubuhnya.
Penyebabnya beliau menyakini dan mendakwahkan bahwa Al Quran bukan sebagai mahluk tapi kalam ALLAH, sedangkan penguasa waktu itu yang bernama Muhtasim berkebalikan dengannya yang meyakini bahwa ALQuran adalah mahluk.
Dan ini adalah tentang prinsip aqidah yang di pegang oleh Imam Ahmad maupun aqidah batil yang di percayai oleh penguasa pada zaman itu, walaupun akhirnya Imam Ahmad di bebaskan.
Yang menarik adalah, tatkala ada seseorang yang bertanya kepada beliau tentang, jika Anda di berikan satu doa yang doa tersebut sangat mustajab dan jika engkau meminta maka akan di kabulkan, apa doa yang akan engkau panjatkan?.
Jawab beliau, Aku akan mendoakan pemimpin kita untuk di berikan hidayah Iman dan Islam.
lihat bagaimana uniknya "bersabarnya" beliau, padahal siksaan yang di terimannya begitu keji tapi beliau malah ingin mendoakan kebaikan kepada pemimpin yang telah menyikanya tersebut.
Inilah hakikat dari kesabaran yang hakiki, yang orang seperti kita akan sulit menerimanya, tapi ini adalah kisah benar seperti demikian.
lalu pertanyaannya, apakah Imam Ahmad menderita dengan kesabarannya tersebut?.
Secara manusiawi, di saat beliau disiksa dengan siksaan yang keji, tentu beliau menderita, tapi karena beliau bersabar dan menerima siksaan itu dengan ikhlas, hati dan fikiran beliau tetap jernih.
Dan tahukah kita kalau sakit maupun penderitaan itu yang paling berat adalah ketika hati kita yang menderita, entah itu dendam, iri dengki dan yang semisal.
Jika Imam Ahmad tidak bersabar, tentu penderitaan beliau akan bertambah, tapi karena beliu bersabar, maka penderitaan yang beliau rasakan hanya sebatas sakitnya jasad atau fisiknya saja.
Dan kalau mau di lihat lebih jauh, Imam Ahmad tidak bisa berbuat apapun untuk menghindari siksaan, beliau marah ataupun bersabar maka sama saja, siksaan tersebut akan tetap di terima.
Karena beliau adalah orang yang cerdas dan sholeh maka pilihan tepat yang beliau ambil adalah bersabar, karena dengan bersabar maka pahala besar akan di terimannya, seperti banyak di terangkan tentang keutamaan bersabar yang banyak kita temui di dalam hadist tentang sabar.
Hikmah Dari Sifat Sabar
Sabar adalah pilihan, dan tentu banyak sekali keutamaan bagi orang yang sabar seperti yang banyak terdapat dalam hadist tentang keutamaan bersabar.
Bencana maupun ujian yang datang kepada kita merupakan datang dari ALLAH subhana hu wataala, dan jika Allah berkehendak maka tidak akan ada yang mampu menghalangi.
Lalu, jika dengan ujian yang kita terima tersebut kita mengeluh, marah dan tidak terima, apakah bisa mengurangi kadar ujian tersebut?, jawabnya tentu tidak.
Dengan bersabar inilah beban ujian yang akan kita terima menjadi semakin ringan, sebaliknya jika kita tidak bersabar dengan marah atupun melakukan tindakan lainnya, maka beban kita akan bertambah berat.
Dan yang pasti kita akan mendapatkan pahala yang besar yang telah Allah janjikan kepada kita mellui Ayat Al Quran maupun hadist tentang sabar.
Semoga dengan adanya ujian berupa wabah virus corona yang menimpa negri kita,kita bisa bersabar dan menerapkan apapun yang di perintahkan oleh pihak berwenang agar virus ini cepat berakhir.
Diubah oleh monz1177 13-06-2020 06:57
0
1.4K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan