Liverpool vs Man. United (Premier League)

Baca-baca dari media Inggris, pemaparan Deloitte, perusahaan akuntan internasional, soal pengurangan pendapatan yang melanda klub-klub Premier League sejak kompetisi berhenti pada pertengahan Maret 2020 mencengangkan.

Katanya, akibat pandemi Covid-19 klub-klub EPL mengalami kerugian mencapai 1 juta poundsterling, yang kalau dirupiahkan mencapai 17,8 triliun rupiah. Banyak banget kan ituuu.

Padahal, baru saja 20 klub EPL mengalami lonjakan pendapatan gabungan mencapai 5 miliar pound. Sebuah catatan gemilang di musim 2018-2019. Angka ini naik 7% dari musim sebelumnya.

Salah satu klub EPL, Manchester United, sudah mengumumkan kerugian mereka di Mei 2020 mencapai 28 juta pound. Jumlah yang diyakini belum final karena ketika kompetisi musim ini dilanjutkan, tak ada pendapatan dari tiket penonton.


(Premier League)

Pernah gak membayangkan berapa kerugian yang melanda klub-klub peserta kompetisi di Indonesia? Tapi, jangan dibandingkan angkanya dengan klub Premier League ya.

Kita semua tahu, Liga 1 dan Liga 2 2020 baru saja digelar, pandemi Covid-19 membuyarkan semua program. Ketika liga tak jalan, gimana dengan gaji pemain, pelatih, dan seluruh anggota tim?

Menurut agan, apakah klub-klub Indonesia punya tabungan "wah" atau cadangan budget yang aman untuk terus membayar gaji pemain-pelatih-pengurus klub ketika kompetisi berhenti?