Kota Batam adalah sebuah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau , Indonesia. Batam, kota industri yang menyajikan pembangunan kawasan Industri di banyak tempat. Di balik sektor industri ini, Batam memiliki daya tarik tersendiri bagi traveler yang menyukai kuliner, pariwisata, budaya dan masih banyak lagi.

Sekarang saya akan membahas pariwisata alam tersembunyi, sudah tidak asing lagi bagi orang yang suka melihat keindahan, terutama keindahan bumi alam tercinta ini.



Kawasan hutan lindung di tengah kota, di mana kawasan ini terdapat kolam pemandian yang oleh masyarakat sekitar dinamai Telaga Bidadari. Berada di kawasan hutan lindung Muka Kuning Kecamatan Suangai Beduk, Batam, Kepulauan Riau(Kepri). Berlokasi di jalur air dari Bukit Daeng, sebuah bukit yang cukup besar dan tinggi, membuat aliran air terus mengalir memenuhi telaga.

Curah hujan tinggi, akan membuat aliran air menuju telags membentuk air terjun yang cukup menawan. Meskipun tidak terlalu tinggi, massa air yang besar membuat terlihat seperti barisan tirai dan air.

Beberapa media sosial sering mengabadikan keindahan telaga dan tempat sekitarnya, sehingga membuat banyak traveler penasaran.



Sebelumnya, nama TWA Muka Kuning kurang dikenal oleh traveler. Di area Telaga Bidadari sering sekali di gunakan untuk perkemahan masyarakat setempat maupun traveler. Waduk Muka Kuning yang berlatar belakang hutan hijau membuat daya tarik tersendiri. Jungle tracking 'membelah' oase hijau jantung Kota Batam.

Kampung Trembesi, masuk Wilayah Penyangga dan berbatasan langsung dengan TWA Muka Kuning, menjadi titik awal perjalanan. Setelah melewati rumah-rumah dan ladang-ladang penduduk, baru kemudian sampai di kawasan hutan.

Dari papan informasi di sekitar camping ground dan situs resmi Balai Besai Konservasi Sumber Daya Alam(BBKSDA) Riau, diketahui bahwa kawasan konservasi seluas 2.065.65 hektar ini memiliki sejumlah potensi, baik wisata alam maupun flora dan fauna.

Kenapa tempat tersebut diberi nama Telaga Bidadari, mungkin karena tempatnya yang berada di tengah hutan TWA Muka Kuning yang sunyi. Kolam telaga memang mengundang siapapun yang tiba di tempat ini untuk merasakan kesejukan airnya.



Kejalur tracking untuk menyusuri hutan, melalui beberapa jembatan kayu. Sekitar setengah jam mendekati area Camping Ground . Sepanjang jalur menyajikan panorama tersendiri. Terlihat cantik dan menyegarkan.

Setelah membaca dan membuat ini, jadi pengen ke sana menikmati keindahan alam. Apalagi sekarang banyak sekali tempat wisata baru, yang menyusun tema alam asli dari setiap tempat yang memiliki ciri khas tersendiri.

Bagi pencinta alam tempat seperti ini cocok sekali di kunjungi, apalagi dimanjakan dengan keindahan dan kesegaran yang masih terjaga kealamiannya.

Sumber:di sini di sini
Gambar: di sini


Minarti liana sari
11 Juni 2020