

TS
kicquck
[COC Reg. JAMBI]MENGGALI SITUS CANDI MISTERIUS DI PROVINSI JAMBI
![[COC Reg. JAMBI]MENGGALI SITUS CANDI MISTERIUS DI PROVINSI JAMBI](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10130969_202006101157340391.jpg)
ASSALAMUALAIKUM WR WB
SELAMAT DATANG DI THREAD MILIK KICQUCK

![[COC Reg. JAMBI]MENGGALI SITUS CANDI MISTERIUS DI PROVINSI JAMBI](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10130969_202006101158120148.png)
MENILIK SEJARAH CANDI MUARO JAMBI
PUSAT PENDIDIKAN AGAMA BUDHA SE-ASIA
Quote:
![[COC Reg. JAMBI]MENGGALI SITUS CANDI MISTERIUS DI PROVINSI JAMBI](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10130969_202006101158120148.png)
Jambi adalah salah satu provinsi yang terletak di Pulau Andalas. Sejujurnya TS sendiri belum pernah berkunjung ke provinsi tersebut, namun beberapa hari yang lalu TS iseng mencari tau tentang Kota Jambi melalui mbah gugel. Dan dari pencarian itu TS menemukan salah satu tempat bersejarah yang menarik untuk diulas secara lebih mendalam. Konon katanya tempat itu merupakan peninggalan dari peradaban Hindu dan Budha. Sebuah candi yang luasnya 8 kali lipat dari candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang. Yang membuat TS tertarik bukan karena luasnya yang melebihi candi Borobudur atau jumlahnya yang lebih dari 5 candi, tetapi karena candi ini tidak difungsikan sebagai tempat pemujaan namun dipergunakan sebagai tempat belajar agama budha dan asrama bagi para pendeta. Candi apakah yang TS maksud?
Situs purbakala Candi Muaro Jambi ini terletak di Provinsi Jambi, tepatnya ada di Desa Nuaro Jambe, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Lebih spesifiknya lagi candi ini berada di tepi sungai Batang Hari atau sekitar 26 km arah timur Kota Jambi. Luasnya sekitar 12 km² dengan panjang lebih dari 7 km². Jika dihitung ulang luasnya bisa mencapai 260 hektar.
Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah letnan Inggris yang bernama S. C Crookepada tahun 1824 masehi. Pada saat itu dia ditugasi untuk melakukan pemetaan didaerah sungai Batang Hari demi kepentingan militer. Dia mencatat ada serpihan batu bata merah di kanal sungai Batang hari. Selain itu, Crooke juga menemukan patung gajah kecil yang terpotong kepalanya dan dan kepala rambut keriting dari batu yang berukuran penuh. Penemuan dari Crooke ini lah yang mendorong orang Indonesia untuk mencari tau sebenarnya ada bangunan apa di tepian sungai Batang Hari.
Tahun 1975 pemerintah Indonesia baru melakukan penggalian terhadap situs tersebut. Dan dari penggalian itu ditemukan banyak sekali arca yang berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya intern dari pulau Sumatera, akan tetapi juga ada yang berada dari kerajaan Sriwijaya dan Negara Thailand. Selain itu masih tersisa banyak sekali reruntuhan yang disimpan di musium Muaro Jambi dan Musium Nasional Jakarta.
Terlepas dari arca dan juga reruntuhan yang ditemukan, Candi Muaro Jambi memiliki 8 kompleks candi yang sudah dibugar dengan 1 kolam kuno yang dinamakan kolam Telago Tajo. Selain itu masih ada lebih dari 60 menapo (gundukan tanah) yang sengaja dibiarkan oleh penduduk sekitar. Menurut keterangan Sulaiman, candi yang masih tertanam pada area menapo sengaja tidak digali untuk menunjukkan kondisi asli saat kompleks percandian masih terkubur oleh tanah dan pohon-pohon tua yang lebat.
Sejarah Candi Muaro Jambi ini masih menjadi perdebatan, namun diperkirakan candi ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Memang belum jelas bangunan candi Muaro Jambi ini dipergunakan untuk apa, namun banyak peneliti yang mengaitkan situs sejarah itu dengan Mahaviharayang pernah didatangi oleh I-Tsing pada abad ketujuh.
Dalam catatan I-Tsing tertulis bahwa ada kemiripan antara Candi Muaro Jambi dengan pusat pendidikan agama Budha yang ada di Nalanda (India). Sumber lain (prasasti di Nalanda yang dibuat pada abad ke 9) menyatakan bahwa ada hubungan bilateral antara Raja Pala dan dinasti Syailendra dari kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya membangun Vihara di Nalanda untuk pengembangan pusat pendidikan di Nusantara yang jika diartikan ilmu filsafat dari India dipedomani untuk rujukan agama Budha di Sriwijaya.
Kemudian beberapa tahun setelah itu Nalanda mengalami kehancuran karena diserang habis-habisan. Akhirnya para pendeta Nusantara yang sedang berguru disana pulang ke Indonesia beserta dengan murid-murid yang berasal dari negara lain. Dari situlah akhirnya pendidikan agama Budha di Nusantara mengalami perkembangan. Murid yang belajar disana tidak hanya calon pendeta dari Indonesia, tetapi juga mereka yang berasal dari luar negara Indonesia seperti India, Tibet, dan Tiongkok.
Kemudian pada akhir abad ke 11 terdapat banjir badang disertai dengan wabah penyakit kolera yang hebat. Banyak pendeta dan murid yang tidak dapat diselamatkan dan meninggal di tempat itu. Orang-orang yang belum terkena dampak memilih untuk pergi dan mungkin kembali ke tempat nya masing-masing. Mereka meninggalkan barang-barangnya begitu saja di tempat ini. Itu lah sebabnya kenapa di kawasan Candi Muaro Jambi nb ditemukan banyak pernak-pernik, uang, batu-batuan, dan emas yang berasal dari berbagai negara. Kompleks ini ditinggalkan selama ratusan tahun, hingga tanah, daun, dan pohon-pohon besar mengubur candi ini menjadi menapo.
Hal lain yang memperkuat pendapat Candi Muaro Jambi adalah pusat pendidikan agama Budha memiliki design yang polos dan sederhana sehingga lebih cocok dipergunakan untuk pendidikan, sebab jika digunakan sebagai pusat keagamaan biasanya dibuat lebih raya. Susunan bangunannya pun menggunakan batu bata, berbeda dengan candi di Jawa yang menggunakan batu kali. Selain itu lokasi pembuatan candi ini ada ditepian sungai Batang hari, jauh dari keramaian namun sumber airnya melimpah.
Kini Candi Muaro Jambi sudah disulap oleh penduduk sekitar sebagai tempat wisata. Tak hanya menyuguhkan bangunan candi, disana sudah dibangun pasar kaget tradisional, arena bermain anak,dan warung-warung yang menjual berbagai makanan
Dari tahun 2009 pemerintah Indonesia sudah mengusulkan Candi Muaro Jambi kepada UNESCO sebagai situs peninggalan dunia, namun masih belum dikabulkan. Oleh karena itu, yok gansis sayangi tempat wisata kita agar bisa diakui oleh lembaga PBB
Yak betul !
"CANDI MUARO JAMBI" namanya



"CANDI MUARO JAMBI" namanya



Spoiler for Muaro Jambi:
Situs purbakala Candi Muaro Jambi ini terletak di Provinsi Jambi, tepatnya ada di Desa Nuaro Jambe, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Lebih spesifiknya lagi candi ini berada di tepi sungai Batang Hari atau sekitar 26 km arah timur Kota Jambi. Luasnya sekitar 12 km² dengan panjang lebih dari 7 km². Jika dihitung ulang luasnya bisa mencapai 260 hektar.
wow bukan?
Makanya tak heran jika Candi ini dikatakan memiliki luas 8 kali lipat dari candi Borobudur.

Makanya tak heran jika Candi ini dikatakan memiliki luas 8 kali lipat dari candi Borobudur.

Spoiler for reruntuhan:
Lantas siapa yang pertama kali menemukan Candi Muaro Jambi?
Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah letnan Inggris yang bernama S. C Crookepada tahun 1824 masehi. Pada saat itu dia ditugasi untuk melakukan pemetaan didaerah sungai Batang Hari demi kepentingan militer. Dia mencatat ada serpihan batu bata merah di kanal sungai Batang hari. Selain itu, Crooke juga menemukan patung gajah kecil yang terpotong kepalanya dan dan kepala rambut keriting dari batu yang berukuran penuh. Penemuan dari Crooke ini lah yang mendorong orang Indonesia untuk mencari tau sebenarnya ada bangunan apa di tepian sungai Batang Hari.
Tahun 1975 pemerintah Indonesia baru melakukan penggalian terhadap situs tersebut. Dan dari penggalian itu ditemukan banyak sekali arca yang berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya intern dari pulau Sumatera, akan tetapi juga ada yang berada dari kerajaan Sriwijaya dan Negara Thailand. Selain itu masih tersisa banyak sekali reruntuhan yang disimpan di musium Muaro Jambi dan Musium Nasional Jakarta.
Terlepas dari arca dan juga reruntuhan yang ditemukan, Candi Muaro Jambi memiliki 8 kompleks candi yang sudah dibugar dengan 1 kolam kuno yang dinamakan kolam Telago Tajo. Selain itu masih ada lebih dari 60 menapo (gundukan tanah) yang sengaja dibiarkan oleh penduduk sekitar. Menurut keterangan Sulaiman, candi yang masih tertanam pada area menapo sengaja tidak digali untuk menunjukkan kondisi asli saat kompleks percandian masih terkubur oleh tanah dan pohon-pohon tua yang lebat.
Spoiler for menapo:
Nah bagaimana kah sejarah dari pembuatan Candi Muaro Jambi ini? 
Benarkah jika tempat ini tidak dipergunakan sebagai tempat pemujaan?

Benarkah jika tempat ini tidak dipergunakan sebagai tempat pemujaan?
Spoiler for penampakan:
Sejarah Candi Muaro Jambi ini masih menjadi perdebatan, namun diperkirakan candi ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu. Memang belum jelas bangunan candi Muaro Jambi ini dipergunakan untuk apa, namun banyak peneliti yang mengaitkan situs sejarah itu dengan Mahaviharayang pernah didatangi oleh I-Tsing pada abad ketujuh.
Dalam catatan I-Tsing tertulis bahwa ada kemiripan antara Candi Muaro Jambi dengan pusat pendidikan agama Budha yang ada di Nalanda (India). Sumber lain (prasasti di Nalanda yang dibuat pada abad ke 9) menyatakan bahwa ada hubungan bilateral antara Raja Pala dan dinasti Syailendra dari kerajaan Sriwijaya. Sriwijaya membangun Vihara di Nalanda untuk pengembangan pusat pendidikan di Nusantara yang jika diartikan ilmu filsafat dari India dipedomani untuk rujukan agama Budha di Sriwijaya.
Kemudian beberapa tahun setelah itu Nalanda mengalami kehancuran karena diserang habis-habisan. Akhirnya para pendeta Nusantara yang sedang berguru disana pulang ke Indonesia beserta dengan murid-murid yang berasal dari negara lain. Dari situlah akhirnya pendidikan agama Budha di Nusantara mengalami perkembangan. Murid yang belajar disana tidak hanya calon pendeta dari Indonesia, tetapi juga mereka yang berasal dari luar negara Indonesia seperti India, Tibet, dan Tiongkok.
Kemudian pada akhir abad ke 11 terdapat banjir badang disertai dengan wabah penyakit kolera yang hebat. Banyak pendeta dan murid yang tidak dapat diselamatkan dan meninggal di tempat itu. Orang-orang yang belum terkena dampak memilih untuk pergi dan mungkin kembali ke tempat nya masing-masing. Mereka meninggalkan barang-barangnya begitu saja di tempat ini. Itu lah sebabnya kenapa di kawasan Candi Muaro Jambi nb ditemukan banyak pernak-pernik, uang, batu-batuan, dan emas yang berasal dari berbagai negara. Kompleks ini ditinggalkan selama ratusan tahun, hingga tanah, daun, dan pohon-pohon besar mengubur candi ini menjadi menapo.
Hal lain yang memperkuat pendapat Candi Muaro Jambi adalah pusat pendidikan agama Budha memiliki design yang polos dan sederhana sehingga lebih cocok dipergunakan untuk pendidikan, sebab jika digunakan sebagai pusat keagamaan biasanya dibuat lebih raya. Susunan bangunannya pun menggunakan batu bata, berbeda dengan candi di Jawa yang menggunakan batu kali. Selain itu lokasi pembuatan candi ini ada ditepian sungai Batang hari, jauh dari keramaian namun sumber airnya melimpah.
Kini Candi Muaro Jambi sudah disulap oleh penduduk sekitar sebagai tempat wisata. Tak hanya menyuguhkan bangunan candi, disana sudah dibangun pasar kaget tradisional, arena bermain anak,dan warung-warung yang menjual berbagai makanan
Dari tahun 2009 pemerintah Indonesia sudah mengusulkan Candi Muaro Jambi kepada UNESCO sebagai situs peninggalan dunia, namun masih belum dikabulkan. Oleh karena itu, yok gansis sayangi tempat wisata kita agar bisa diakui oleh lembaga PBB
Spoiler for candi muaro Jambi:
Gimana Gansist, pembahasan kali ini menarik bukan ? Bagi kalian yang hobi banget sama sejarah dan dekat rumahnya dengan Candi Muaro Jambi, yok datang dan ceritakan apa yang kalian ketahui tentang candi ini!
Quote:
![[COC Reg. JAMBI]MENGGALI SITUS CANDI MISTERIUS DI PROVINSI JAMBI](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10130969_202006101157160742.jpg)






rieed dan 17 lainnya memberi reputasi
18
2.2K
116


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan