- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Jambi
[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari


TS
iissuwandi
[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari
![[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10651725_202006100523260212.jpg)
![[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10651725_202006100524230898.jpg)
Sumber
Assalamualaikum
Ikut meramaikan event COC Regional Jambi, ane ingin berbagi cerita tentang salah satu ritual penduduk suku melayu di Jambi yang masih lestari hingga hari ini. Khususnya penduduk yang mendiami daerah Sungai Batanghari.
Pasti Agan dan Sista sudah tidak asing lagi dengan Sungai Batanghari, sungai ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang panjangnya mencapai 800 km. Hampir 70% daerah aliran sungai berada di Jambi, sehingga tak heran jika sungai tersebut dijadikan landmark Provinsi Jambi.
![[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10651725_202006100525560129.jpg)
Sungai Batanghari
Ada tradisi menarik yang masih dilakukan oleh penduduk suku melayu Jambi yang mendiami sekitar Sungai Batanghari, tradisi menyambut kelahiran seorang bayi. Tradisi ini disebut Turun ke Aek. Bagi masyarakat sekitar tradisi ini masih dilaksanakan turun temurun dari nenek moyang. Sang bayi yang baru berusia 6 atau 7 hari akan dikenalkan dan dimandikan di sungai. Tujuannya agar sang bayi mendapat kesehatan dan keselamatan.
Ritual ini dilaksanakan layaknya perayaan mengantar seorang pengantin. Sanak keluarga dan tetangga akan turut mengantarkan sang bayi menuju sungai untuk dimandikan. Pemimpin dan yang memandikan sang bayi adalah seorang dukun yang telah diberi kepercayaan oleh keluarga. Ibu dari bayi tersebut tidak mengikuti ritual ini.
Setelah sampai di sungai, sang dukun akan mulai memandikan bayi diiringi dengan mantra-mantra yang dilantunkan dari mulut sang dukun. Mantra tersebut berisi lirik yang berupa doa-doa dan harapan teruntuk sang bayi. Setelahnya bayi akan dikeringkan dan diberi pakaian yang telah disediakan.
Setelah ritual di sungai, akan ada perjamuan makan-makan oleh tuan rumah. Sebelum acara jamuan dimulai, akan dibacakan dibacakan doa selamat yang dipimpin oleh seorang ustad yang biasa disebut pak imam. Dalam hidangan tersebut, menu gulai wajib ada, ya, GanSist.
![[Coc Reg. Jambi] Ritual Turun ke Aek Bayi Berusia 6 Hari di Sungai Batanghari](https://s.kaskus.id/images/2020/06/10/10651725_202006100528070443.jpg)
Sumber
Sang bayi akan diletakkan di atas sebuah tikar anyaman. Tikar anyaman ini bukan sembarang tikar. Tikar yang terbuat dari rajutan daun pandan yang dikeringkan ini, dibuat khusus oleh sang dukun pada saat janin berusia 7 bulan dalam kandungan ibunya. Nantinya tikar ini akan digunakan sebagai alas tidur bayi setelah dilahirkan hingga bayi besar. Meskipun teknologi terus berkembang pesat, tapi tradisi ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat suku melayu di Jambi.
Kalo dalam umat islam ada yang namanya akikah, bagi masyarakat suku melayu juga ada, GanSist. Acara akikah tersebut dinamakan Bedudu dan dilaksanakan saat bayi berumur satu bulan.
Referensi : klikdan Opini Pribadi
Diubah oleh iissuwandi 10-06-2020 17:48





indrag057 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
525
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan