Kaskus

News

Akong.JiuguiAvatar border
TS
Akong.Jiugui
Kekerasan Bermotif Rasis Kembali Terjadi di AS, Kakek Beretnis Korea Dipukuli
Kekerasan Bermotif Rasis Kembali Terjadi di AS, Kakek Beretnis Korea Dipukuli

MOTHERSHIP.

Sebuah foto yang menunjukkan wajah Kakek beretnis Korea berdarah setelah diserang oleh oknum rasis yang tidak menginginkan ‘virus China’ dari ras Asia. 

 Aksi kekerasan diduga bermotif rasis kembali terjadi di Amerika Serikat.
Melansir dari Mothership, Rabu (10/6/2020), peristiwa kekerasan yang terjadi di tengah demonstrasi besar memprotes tindakan rasisme di Amerika Serikat ini diunggah ke media sosial oleh pengguna Twitter Meadow (@Sp00kyMeadow) pada hari Selasa, (9/6/2020).
Oknum rasis itu dikatakan menyerang dan memukuli seorang kakek beretnis Korea ketika berada di sebuah bus di Amerika Serikat.
Kakek tersebut diserang oleh seorang oknum rasis yang tidak menginginkan ‘virus China’ dari ras Asia.
Wanita yang memosting peristiwa itu mengklaim kejadian penyerang terhadap kakeknya terjadi karena alasan mereka tak menginginkan ‘virus China’.
Istilah ‘virus China’ menjadi populer kerena digunakan Presiden AS Donald Trump untuk merujuk pada virus corona atau Covid-19.

“Kakek saya baru saja dipukul di bus karena dia orang Korea, mereka tidak ingin "virus China". Trump mulai menyebutnya virus China dan semua orang mulai mengejar orang Asia.
Sampai Anda dipukuli karena warna kulit Anda, Anda tidak memiliki suara,” tulis @Sp00kyMeadow.
Namun, penelusuran Serambinews.com di akun @Sp00kyMeadow, Rabu (10/6/2020) pukul 12.30 WIB, postingan tersebut telah dihapus.
Ditengarai peristiwa itu terjadi di Kota Rialto, negara bagian California, Amerika Serikat.
Dia menambahkan dalam tweetnya bahwa mereka yang belum "dipukuli" karena warna kulit, harus bersuara dalam masalah ini.
Mereka harus menggemakan pandangan bahwa ada orang-orang yang memiliki hak istimewa dalam masyarakat.
• 
Karena mereka beranggapan bahwa kelompok mereka merupakan ras mayoritas.
Mereka memiliki hak untuk mengomentari atau mendikte perasaan minoritas tentang masalah rasisme.
Tweetnya menyebar dengan cepat, dan banyak yang mengungkapkan kemarahan mereka atas kejadian itu.
Brian Yang, aktor keturunan Asia adalah salah satu tokoh yang ikut membagikan tweet dimaksud.
“Sementara itu, kita masih memiliki orang-orang dungu berkeliaran di sana memukuli orang yang lebih tua. Berapa banyak lagi yang bisa dimiliki masyarakat?,” ungkap Brian Yang yang meretweet postingan @Sp00kyMeadow.
Namun, saat link postingan awal dari @Sp00kyMeadow diklik, ternyata postingan tersebut telah terhapus.

Dalam kondisi baik
Sebelum dihapus, Meadow dalam postingannya mengatakan tentang kondisi kakeknya kakeknya.
Ia menyebut kakeknya sekarang dalam kondisi baik-baik saja dan aman di rumah.
Dia menambahkan bahwa keluarganya telah menghubungi polisi dan berusaha menemukan pria yang menyerang kakeknya.
Dalam tweet lainnya, ia juga mempertanyakan logika orang tersebut memukul seseorang dengan mengambil risiko terinfeksi.
Secara logika orang tersebut ketika memukul pasti berkontak langsung setelah menuduh korban sebagai orang pembawa virus.
• 
Istilah ‘Virus China’
Trump sebelumnya menggunakan istilah "virus China" untuk merujuk pada pandemi Covid-19.
Ia hanya ingin menjelaskan bahwa virus itu berasal dari negara China.
Kemudian seorang diplomat China membalas dengan mengatakan bahwa virus itu berasal dari AS sebagai gantinya.
Tetapi para kritikus mengecamnya karena istilah yang mendasar itu.
Mereka mengatakan frasa itu dapat membuat rasisme yang lebih besar terhadap orang Amerika-Asia


 https://aceh.tribunnews.com/2020/06/10/kekerasan-diduga-bermotif-rasis-kembali-terjadi-di-as-kakek-beretnis-korea-dipukuli-di-dalam-bus?page=all.

[url
https://hopclear.com/korean-grandfat...of-skin-color/



Diubah oleh Akong.Jiugui 10-06-2020 15:51
diamondchestAvatar border
nona212Avatar border
tepsuzotAvatar border
tepsuzot dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan