Hidup itu begitu berwarna.
Kadang senang, kadang susah.
Kadang tertawa, lain waktu menangis.
Terkadang di atas, terkadang di bawah.

Itulah hidup...tak bisa diprediksi.
Seringkali, semua tak sesuai rencana.
Acapkali, kejadian di luar perhitungan, menggagalkan semua usaha yang kita bangun sedikit demi sedikit.

Tapi, kadangkala, ada kejutan yang tak disangka.
Ada rejeki yang datang dari arah tak terkira.

Seperti itulah hidup.
Kadang tenang, kadang bergelombang.

Bagaimana aku harus menyikapinya?

Nikmati hidup apa adanya.
Saat gagal, tak terlampau sedih.
Saat sukses, tak terlalu gembira.

Selalu bersyukur atas apa yang ada.
Selalu berjuang tanpa putus asa.

Tetapi bisakah aku menjalaninya?

Bicara memang mudah.
Pelaksanaan begitu berat.
Saat gagal, aku begitu down.
Saat sukses aku lupa daratan.

Selalu mengeluh saat sesuatu tak sesuai harapan.

Itulah manusia.
Sok berkata bijak, namun berat melakukannya.

Ikhlas hanya sampai di mulut saja.
Tak pernah menyentuh relung hatiku.

Bagaimanakah aku bisa ikhlas menjalani semua?

Apakah maqomku belum sampai pada taraf itu?

Sungguh, ingin kudapatkan ilmu ikhlas itu.
Agar tenang rasa hidupku.
Agar aku tak lagi serakah.
Agar aku tak menjadi pongah.
Agar aku bisa menerima bahwa hidup itu memang bergelombang.

Ikhlas....
Sebuah kata yang lancar aku ucapkan.
Sulit mematrinya dalam hati.
Sulit sekali menjadi ikhlas...

Akankah aku bisa?
Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Karena aku hanya manusia.
Yang masih diselimuti nafsu.
Yang masih suka berbuat dosa.
Yang masih tenggelam dalam angkara.

Hanya waktu yang mampu menjawabnya.

Hanya waktu....