sumber
Mau ngopi di Batam?

A ke B

Ada yang janggal ketika berwisata kuliner di Batam lho, Gansist. Misal pada penyebutan kopi panas dan teh panas kayak gambar di atas. Mengingat Batam adalah wilayah Indonesia yang sangat dekat dengan Singapura dan banyak didiami oleh warga Tionghoa, maka sedikit banyak ada penamaan kuliner yang ternyata bikin nama minuman jadi unik dan nggak ada di tempat lain.

Bila Gansist hendak ngopi di Batam, sebaiknya bilang ke pelayannya gini, "Mas Pesan Kopi O!" atau jika maunya teh panas bilangnya jadi gini, "Mas pesan Teh O, yaks!" Demikian adalah sebutan yang telah lazim di sana, Gansist. Jangan sampai Gansist nekad atau lupa malah pesan kopi panas atau teh panas dech, soalnya kalau Gansist ngeyel bisa-bisa cuma bakal dikasih air panas dan serbuk kopi saja malahan nanti.

Kejanggalan lain adalah penyebutan es teh dan es kopi. Orang Tionghoa memiliki budaya bahasa menyebut sesuatu yang dingin dengan sebutan "openg" mereka nggak menyebut es dengan kata "es" seperti kita gituj, Gansist. Nah, kearifan budaya akhirnya terbentuklah kata serapan dari "Openg" menjadi "Obeng" dech.



So, kalau Gansist hendak memesan es teh atau es kopi, pas mesan bilangnya gini, "Mas, Teh Obeng, Yaks!" atau "Kopi Obeng satu!" Hahhaa, lucu dan unik, kan?

C.


sumber
Poin kedua bakal Ane isi ama Mi Lendir. Kuliner mi ini legend banget sih, asalnya dari Kepulauan Riau. Lendirnya mie ini nih yang bikin doi dinamakan Mi Lendir. Jangan bayangin lendir yang jorok-jorok ah!

Mi Lendir merupakan kuliner asli dari suku Melayu dengan cita rasa aduhai gitoh lho, Gansist. Lendirnya sendiri kayak saos kacang yang creamy. Ane sempat mikir mungkin saosnya dicampur dengan tepung maezena atau tepung kanji, ternyata oh ternyata malah dari tepung sagu lho.

Terbuat dari mie kuning yang direbus, tauge yang telah direbus, telor rebus, beserta kuah kacang yang creamy, Mi Lendir sangat cocok buat dijadikan menu sarapan lho, Gansist. Harganya juga terjangkau kok, mulai 8000-10.000 rupiah ajah. Murah, kan?

Mi Lendir ini kalau menurut Ane hampir samalah kayak lontong balapnya Surabaya gitoh, yang biasa hadir saat waktunya sarapan cuma beda kuah dan lontonnya ajah. Nah, kalau mau pedas ya tinggal nambahin irisan cabai rawit. Rasa Mi Lendir cenderung manis, iya semanis kamu, Gansist.


D.



Nasi Dagong

Nasi Dagong ini sejenis nasi lemak gitu kalau bahasa Melayu, seperti nasi Uduk tapi nggak menggunakan pewarna, jadi warna nasinya tetap putih, gurih juga, karena dimasak dengan air santan.

Dinamakan Nasi Dagong (Dagang Gong-gong) memiliki makna nasi lemak yang dicampur dengan sea food endemis kepulauan Riau bernama Gong-gong. Harganya juga lumayan murah sih, berkisar 10.000 ajah kok, Gansist. Rekomended juga buat sarapan dech.

Kalau Gansist menjumpai kedai makan yang menjual Nasi Gonggong, biasanya akan dipadukan dengam Teh Tarik lho, bukan tarik ulur hatiku juga kok.


Well, banyak banget sebenarnya kuliner Batam itu lho, Gansist. Ane nge-up 3 makanan ABCD ajah yang namanya janggal kali ini. Kalau Gansist sukanya makan kuliner Batam apa nih? Yuk, yuk, sharing di mari, dech!


Sumber : klik, klik, dan klik
Ngawi, 9 Juni 2020
Batam is paradise juga,

Warna_Senja