

TS
noviatinov
Jentera Rasa
Assalamualaikum gan sis semua...
Huft baru bisa ngtread lagi nih. Ngurusin kelulusan anak-anak lumayan menyita waktu. Tapi alhamdulillah sudah selesai. Jadi sekarang bisa posting lagi.
Ini kali kedua memberi hadiah puisi buat para alumni. Ya buat angkatan terspesiallah. Tak ada perayaan perpisahan memang. Hanya ceremony kelulusan, virtual itu juga.
Sedihlah mengingat angkatan tahun ini, sampai sempet menitikan air mata karenanya. Biasanya menangis karena haru dan bahagia, kali ini benr-benar hanya haru.
Dah ah cekidot aja
.
.
.
Jentera Rasa
Oleh: Tinov
Pagi itu kami datang menyemut
Bersepatu baru berwarna legam
Menenteng tas merah berbau toko
Berisi buku kosong berpena runcing
Menunggu goresan cerita
Atau coretan gurauan
Ke halaman kalbumu kami datang
Dengan cahaya mentari membelah sunyi
Kami berteduh di bawah pokok jiwa kalian
Menikmati embusan hakiki menyilir
Di antara rindangnya doa
Menikmati tegukan telaga zikir
Dingin dan memabukkan
Dan pagi beringsut menggoda siang
Setengah cerita memenuhi lembaran kertas kami
Mengalir hingga petang meradang
Adalah:
Perkenalan malu-malu
Sendaan ragu-ragu
Atau sedan di balik seragam
Ah itu jejak tiga tahun lalu!
Begitu penuh pikiran berkelindan
Menghitung aliran cerita
Antara cemas dan harap
Antara rindu dan ratap
Antara datang dan perpisahan
Gugus gelombang elegiku ini
Tahukah kau?
Seperti Dekker ditinggal Everdine
Sakit,
Seperti Yunus dalam paus
Menderita.
Ya, begitu sakit dan menderita mendengar kata berpisah
Tahniah rindu yang tak pernah reda selepas petang!
(Ane sertakan juga foto acara kelulusan virtual itu)

Huft baru bisa ngtread lagi nih. Ngurusin kelulusan anak-anak lumayan menyita waktu. Tapi alhamdulillah sudah selesai. Jadi sekarang bisa posting lagi.
Ini kali kedua memberi hadiah puisi buat para alumni. Ya buat angkatan terspesiallah. Tak ada perayaan perpisahan memang. Hanya ceremony kelulusan, virtual itu juga.
Sedihlah mengingat angkatan tahun ini, sampai sempet menitikan air mata karenanya. Biasanya menangis karena haru dan bahagia, kali ini benr-benar hanya haru.
Dah ah cekidot aja
.
.
.
Jentera Rasa
Oleh: Tinov
Pagi itu kami datang menyemut
Bersepatu baru berwarna legam
Menenteng tas merah berbau toko
Berisi buku kosong berpena runcing
Menunggu goresan cerita
Atau coretan gurauan
Ke halaman kalbumu kami datang
Dengan cahaya mentari membelah sunyi
Kami berteduh di bawah pokok jiwa kalian
Menikmati embusan hakiki menyilir
Di antara rindangnya doa
Menikmati tegukan telaga zikir
Dingin dan memabukkan
Dan pagi beringsut menggoda siang
Setengah cerita memenuhi lembaran kertas kami
Mengalir hingga petang meradang
Adalah:
Perkenalan malu-malu
Sendaan ragu-ragu
Atau sedan di balik seragam
Ah itu jejak tiga tahun lalu!
Begitu penuh pikiran berkelindan
Menghitung aliran cerita
Antara cemas dan harap
Antara rindu dan ratap
Antara datang dan perpisahan
Gugus gelombang elegiku ini
Tahukah kau?
Seperti Dekker ditinggal Everdine
Sakit,
Seperti Yunus dalam paus
Menderita.
Ya, begitu sakit dan menderita mendengar kata berpisah
Tahniah rindu yang tak pernah reda selepas petang!
(Ane sertakan juga foto acara kelulusan virtual itu)






cavaliet07 dan nona212 memberi reputasi
2
159
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan