Perselisihan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dengan Twitter kembali berlanjut. Platform media sosial dengan logo burung ini belum lama ini mematikan sebuah video kampanye Trump yang ada dalam sebuah postingan Twitter. Twitter mematikan video tersebut lantaran menampilkan montase foto dan video dari aksi – aksi damai dan polisi yang sedang memeluk para demostran. Di video berdurasi 3 menit 45 detik tersebut juga terdapat beberapa adegan gedung terbakar dan aksi vandalisme, dengan alunan lembut dari piano dan suara Trump berbicara sebagai backsund.

Tindakan Twitter ini pun mendapat tanggapan negatif dari presiden AS tersebut. Menurut Trump tindakan Twitter tersebut ilegal dan melanggar aturan tertentu di AS. Dan CEO Twitter Jack Dorsey pun menepis kicauan Trump tersebut dengan menjelaskan bahwa video tersebut dimatikan karena dianggap melanggar hak cipta atas laporan dari pemiliknya.

Ternyata, video tersebut juga dipositing di media sosial Facebook dan Instagram. Menariknya GanSis, kedua media sosial milik Zuckerberg tersebut juga memblokir video kampanya tersebut. Alasan pemblokiran ini pun sama dengan Twitter. FB menerima komplain dari pemilik hak cipta video tersebut atas aturan Digital Millenium Copyright Act.

Jika dibandingkan dengan Twitter, tindakan pemblokiran yang dilakukan FB dan IG dinilai lebih keras dan tegas. Mereka langsung menghapus postingan video kampanye tersebut secara keseluruhan. Ini berbeda dengan Twitter yang hanya mematikan video di postingan.

Hadeuh makin rame aja nih ya Trump vs media sosial. Kayaknya ini bakalan makin rame jelang pemilihan presiden AS...