Perguruan Thawalib Padang Panjang, Sumatra Barat berdiri pada 15 Januari 1919, dan disebut sebagai sekolah Islam modern pertama di Indonesia. 

Perguruan Thawalib memiliki sejarah panjang, termasuk perannya dalam dunia pergerakan di Sumatera Barat dan Indonesia.  

Salah satu yang paling dikenal adalah Perguruan Sumatera Thawalib. Lokasinya berada di kelurahan Pasa Usang, kecamatan Padang Panjang Barat, persis di pinggir jalan menuju Kota Bukittinggi. 

Dalam laporannya di Padangkita dot kom, Yose Hendra, jurnalis dan sejarawan menulis, lahirnya sekolah modern itu berdasarkan hasil pertemuan para pelajar Sumatera Thawalib  dengan pelajar Parabek. 



Yose Hendra menulis, kelahiran Thawalib Padang Panjang pada satu abad silam, merupakan hasil pemikiran para ulama reformis dan moderat Minangkabau, seperti Haji Abdul Karim Amrullah atau Inyiak Rasul, yang merupakan ayah Buya Hamka, Haji Abdullah Ahmad dan Zainuddin Labay el Yunusy. 

Menurutnya, ketiga ulama  yang menjadi ikon kelompok pembaharu Islam di Ranah Minang pada awal abad ke 20 itu telah berhasil melakukan revolusi pendidikan di Sumatera Thawalib. 

Menurut Sejarawan dari Universitas Andalas Zulqayyim, seperti dikutip dari Padangkita.com, di awal 1920-an berkembang ideologi berbasis agama, nasionalis, dan komunis, yang cepat menyebar dikalangan pelajar melalui korespondesi, surat kabar, buku, dan tulisan di surat kabar yang memuat unsur politik. 

Sebagai sekolah modern islam tertua, lulusan Sumatera Thawalib telah memiliki banyak alumni dan melahirkan banyak ulama. Bahkan sejumlah alumninya juga mendirikan berbagai pondok pesantren modern di berbagai daerah di Indonesia.

Demikian sejarah ringkas tentang sejarah Perguruan Thawalib Padang Panjang, Pesantren modern tertua di Indonesia yang juga berperan besar dalam dunia pergerakan melawan kolonial di Sumatera Barat dan Indonesia.