Kehidupan makhluk yang namanya manusia memanglah beragam, beragam rasnya, beragam suku-sukunya, beragam kebudayaannya dan beragam juga cerita-cerita rakyatnya. Nah bicara soal cerita rakyat, di tahan air kita ini pun kita ketahui punya ribuat cerita rakyat yang tersebar dari bebagai wilayah dan daerah, contoh saja legenda Sangkuriang, Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, kisah Malin Kundang dan masih banyak sekali yang lain. Tapi kita tidak akan membahas tentang cerita rakyat di negeri kita tercinta ini nih gan sist, melainkan tentang cerita rakyat di daratan nun jauh di sana, yaitu Afrika, tepatnya Afrika Selatan. 

Jadi di Afrika Selatan sana ada sebuah cerita rakyat mengenai ras manusia terkecil di dunia, bahkan saking kecilnya, mereka berkendara tidak menunggang kuda maupun kerbau gan sist, kendaraan mereka sehari-hari yaitu semut, namanya adalah manusia Abatwa. Kayak gini nih penampakannya si Abatwa:

Wahh, tinggal di buatkan delman aja yah, bisa deh santai-santai angkut penumpang, apalagi kalau tunggang semut yang bisa terbang... 

Kabarnya nih gan sist, manusia Abatwa ini emang jarang keliatan karena sering sembunyi di rerumputan karena memiliki sifat pemalu sebab tubuh mereka yang kecil. Manusia Abatwa ini hidup secara nomaden, atau berpindah-pindah dan memburu binatang besar dengan tombak dan panah beracun dan ketika memakan mangsanya, mereka tidak akan meninggalkan sisa apapun, tak terkecuali tulang-belulang masngsanya.

Tapi meskipun pemalu,  Abatwa ini bisa jadi sangat sensitif jika menyinggung soal ukuran tubuh mereka. Jika ada manusia besar yang melihatnya dan mereka bertanya dari mana manusia besar itu melihat mereka pertama kali hingga bisa sampai ketempat mereka, si manusia besar harus menjawab melihat mereka dari gunung atau dari daerah yang sangat jauh seolah-olah Abatwa bisa terlihat dari sana. Namun, jika sampai salah menjawab si manusia besar akan dibunuh oleh Abatwa dengan senjata beracun mereka. Konon katanya jika seseorang menginjak Abatwa sampai mati walaupun tanpa sengaja, orang itu juga akan mati, entah karena kutukan ataupun karena anggota mereka balas dendam dengan kematian temannya. Tapi, berbeda jika orang itu adalah balita, penyihir ataupun wanita hamil, Abatwa hanya mentolelir orang-orang tersebut. Kabarnya juga, jika ada wanita hamil tujuh bulan dan melihat Abatwa laki-laki, maka anaknya akan berjenis kelamin laki-laki. Wahh masa sih?