- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Studi Kemenkes Soal Hydroxychloroquine, Obat Covid-19


TS
Lockdown666
Studi Kemenkes Soal Hydroxychloroquine, Obat Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk melanjutkan penggunaan hydroxychloroquine (HCQ) atau hidroksikloroquin dalam mengobati pasien Covid-19. Executive Group of the Steering Committee Solidarity Trial menerbitkan surat yang menyatakan, jika tidak ditemukan masalah keamanan pada pemberian Hidroksikloroquin.
Ini berdasarkan analisis sementara yang dilakukan oleh Data Safety Monitoring Committee (DSMC) terhadap data yang dikumpulkan pada uji klinik pengobatan Covid-19, Solidarity Trial. Sehingga WHO memutuskan untuk melanjutkan penggunaan HCQ pada Solidarity Trial.
Pada tanggal 25 Mei 2020, WHO memutuskan menghentikan sementara pemberian HCQ pada Solidarity Trial. Penghentian dilakukan atas dasar penelitian observasional pada 96.032 pasien Covid-19 di 6 benua yang diterbitkan di Lancet pada tanggal 22 Mei 2020 dengan judul "Hydroxychloroquine or Chloroquine With or Without a Macrolide for Treatment of COVID-19: a Multinational Registry Analysis" yang ditulis oleh MR Mehra dkk.
Berdasarkan keterangan Dr. dr. Irmansyah, SpKJ(K) dan Prof. dr. Menaldi Rasmin, SpP(K) selaku Steering Comittee Solidarity Trial Indonesia, hingga kini di Indonesia belum ditemukan laporan mengenai masalah keamanan yang serius akibat penggunaan Hidroksikloroquin pada subjek-subjek penelitian sebagaimana dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Pada Solidarity Trial di Indonesia hingga kini sudah direkrut 278 subjek yang berasal dari 21 RS, 54 subjek mendapatkan terapi Hidroksikloroquin, dan hingga kini belum ada laporan efek samping yang serius.
Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, menyatakan bahwa keputusan menghentikan uji coba tersebut merupakan tindakan sementara. Solidarity Trial saat ini telah menerima permintaan dari ratusan rumah sakit di seluruh dunia untuk pengobatan potensial bagi pasien terinfeksi virus corona. Diketahui lebih dari 3.500 pasien di 35 negara dikabarkan terlibat dalam uji coba ini.
"Minggu lalu, kelompok eksekutif dari Solidarity Trial memutuskan untuk menghentikan sementara uji klinis hydroxycloroquine karena khawatir efek samping yang timbul dari penggunaan obat," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut Ghebreyesus mengatakan keputusan tersebut diambil sebagai tindakan pencegahan sementara selama proses peninjauan data tingkat kematian pasien Covid-19. Setelah proses peninjauan, ia mengatakan kelompok eksekutif menerima rekomendasi dari Solidarity Trial untuk melanjutkan kembali uji klinis penggunaan hydroxycloroquine.
"Kelompok eksekutif telah berkomunikasi dengan pihak penyelidik dalam persidangan dan memutuskan untuk melanjutkan kembali uji klinis hydroxychloroquine bagi pasien terinfeksi corona," ungkapnya.
Ia menyebut Komite akan terus memantau dan memastikan keamanan terhadap semua pengujian klinis ini. Hydroxychloroquine selama ini digunakan untuk mengobati malaria, juga autoimun seperti radang sendi. Akan tetapi sejumlah kalangan, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggunakan obat tersebut untuk mencegah dan mengobati virus corona.
Bahkan Trump mendorong pemerintah untuk membeli dalam jumlah besar.Menteri kesehatan Brasil juga merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine, serta anti-malaria chloroquine, untuk mengobati pasien Covid-19. (*)
sumur
https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-obat-covid-19




tien212700 dan nona212 memberi reputasi
2
611
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan