Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk akan membuat bisnis kargo dan carter sebagai andalan bisnis. Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan hal ini seiring penurunan jumlah penumpang yang mencapai 90%, selama pandemi Covid-19.

"Jumlah penumpang kita menurun drastis 90%, kita sangat fokus sekarang di kargo dan pesawat carter," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Hal tersebut membuat pendapatan perusahaan menurun drastis. Utilitas pesawat saat ini sangat rendah sebanyak 70% pesawat di-grounded.

Baca Juga:

• Peserta Tapera Ditarget Capai 13 Juta Dalam 5 Tahun
• Tour Of Duty Dirut BUMN Karya, Harapan atau Bom Waktu
• Pertamina-CPC Taiwan Tindaklanjuti Pengembangan Kompleks Industri Petrokimia Terintegrasi

Irfan menjelaskan bisnis kargo maskapai pelat merah tersebut sudah meluncurkan layanan KirimAja. Bisnis tersebut dikembangkan melalui lini usaha transportasi dan logistik PT Aerojasa Cargo.

Baca: Garuda Indonesia Bukukan Laba Bersih USD6,98 Juta

Sambung dia, bisnis pesawat carter dikhususkan untuk pemulangan warga Indonesia ke tana air dan pemulangan warga negara asing ke negaranya masing-masing.

"Kemarin baru membawa pulang WNA Kolombia, kami apresiasi pesawat Boeing 777 mendarat di Bogota, penerbangan ini menjadi hubungan baik bagi rakyat Indonesia dan Kolombia," katanya.

Dia meminta relaksasi aturan dari pemerintah saat penerapan new normal (kenormalan baru) diberlakukan. Pasalnya pada kondisi tersebut industri penerbangan tidak langsung pulih melainkan harus menjalankan industri dengan protokol-protokol kesehatan.

"Kita berharap setelah tanggal 7 Juni ini, Kementerian Perhubungan, Gugus Tugas (Covid-19) akan melakukan kebijakan baru terhadap new normal ini yang memungkinkan kita lebih terelaksasi dalam melakukan penerbangan ke depan," jelasnya.


Sumber : https://ekbis.sindonews.com/read/602...lan-1591369603

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Lulusan Terbaik Podomoro University Cetak SDM Terbaik

- Dana Pemulihan Ekonomi Nasional Rp677 Triliun Dinilai Belum Cukup

- Perketat Ekspor Benih, KKP Fokus Dorong Budidaya Lobster