Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pencabutan hak istimewa perdagangan Hong Kong dibalas China. Beijing mengungkapkan hal tersebut tak mungkin bisa dilakukan karena secara hukum dilindungi organisasi perdagangan dunia (WTO).

Sebagaimana ditulis Xinhua, pada Kamis (4/6/2020), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng menyatakan status Hong Kong adalah wilayah pabean yang memang terpisah dan memiliki dasar hukum dalam perjanjian WTO. Jadi tidak bergantung pada satu negara khusus.

"Status Hong Kong, sebagai wilayah pabean yang terpisah disetujui oleh pemerintah China, diakui oleh Hukum Dasar Hong Kong, ditetapkan dalam aturan multilateral WTO, serta diakui oleh anggota WTO lainnya," kata Gao, dikutip Jumat (5/6/2020).

Ia pun menegaskan UU Keamanan Nasional yang jadi dasar AS menilai kota itu tidak otonom lagi juga tak berdasar. Pasalnya UU dibuat untuk menjaga stabilitas usaha di kota bekas koloni Inggris itu.

"Tanah air (China) akan selalu memberikan dukungan kuat bagi kemakmuran dan pembangunan Hong Kong," katanya lagi.

China terus dilanda demonstrasi beberapa waktu terakhir. Kota yang jadi pusat ekonomi dunia ini memanas karena sejumlah UU yang dibuat China, diantaranya keamanan nasional dan UU lagu kebangsaan China.

Ini pun membuat AS, dengan dasar UU HAM dan demokrasi Hong Kong, menilai wilayah itu tak lagi bebas, sesuai dengan janji China saat Hong Kong kembali dari Inggris. Jika benar-benar dicabut, sejumlah analis menilai ini akan berbahaya bagi sejumlah perusahaan yang ada di sana termasuk bursa saham yang jadi tak seksi lagi.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...usus-hong-kong

hahaiyaa cilaka luewaa welass waaa ning nong land mewek sambil bawa bodyguard waaa