Quote:
Selama pandemi maka petugas catat meter berdasarkan berita yang saya baca di media bahwa proses pencatatan meter tidak dilakukan langsung, namun di lakukan estimasi perkiraan rata-rata dalam 3 bulan terakhir.
Contohnya :
bulan x = 100.000 , bulan y = 50.000 , bulan z = 80.000
maka perkiraan rekening pada bulan yg di prediksi (xx) = (x+y+z) : 3
= (100.000+50.000+80.000) : 3
= (230.000) : 3
= Rp.76.666
Ternyata saat ada pelaporan madiri meteran pelanggan pada bulan selanjutnya terdapat kurang bayar, karena harusnya (xx) Rp.150.000 karena pemakaian banyak.
dan bulan depan itu (yy) itu tagihannya Rp. 170.000
jadi kekurangan bayar itu di jatuhkan ke rekening bulan depannya (yy).
sehingga di bulan depan (yy) = tagihan bulan yy + kurang bayar xx
= 170.000 + ( 150.000-76.666)
= 170.000 + 73.334
= Rp.243.000
hal ini juga berlaku pada kasus kurang bayar pada rumah yang kosong. jadi pembayaran nya di akumulasikan dengan selisih bayarnya.
semoga bermanfaat.