- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Trump Tetiba Telepon Putin saat Kerusuhan Landa AS, Ada Apa?


TS
Lockdown666
Trump Tetiba Telepon Putin saat Kerusuhan Landa AS, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut melakukan hubungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebagaimana ditulis AFP, Selasa (2/6/2020), komunikasi itu terjadi di saat AS tengah dilanda kerusuhan akibat kematian seorang warga bernama George Flyod
Namun ternyata, langkah Trump menelepon pemimpin Moskow itu bukan untuk meminta bantuan soal panasnya AS. Ia mengusulkan ke Putin untuk memasukkan negara itu dalam konferensi tingkat tinggi (G7) yang akan digelar September nanti.
"Trump pada Senin (1/6/2020) mengusulkan rencana untuk memasukkan Rusia ke KTT G7," tulis AF mengutip pernyataan kantor kepresiden Rusia, Kremlin.
"Trump menginformasikan Putin tentang rencananya untuk menjadwalkan ulang G7, dengan mengundang para pemimpin Rusia, Australia, India dan Korea Selatan."
Dalam pernyataan tersebut, Kremlin menyebut percakapan yang berlangsung antara keduanya sangat konstruktif. Bahkan seperti pembicaraan bisnis yang substantif.
Meski demikian, saat dikonfirmasi langsung wartawan, Juru Bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan tidak mengetahui detil proposal yang diajukan Trump.
G7 adalah kumpulan negara-negara maju utama di dunia, terdiri dari AS, Inggris, Jerman, Prancis, Kanada, Italia dan Jepang.
Namun, Trump menganggap, susunan negara yang ada sangat ketinggalan zaman.
Awalnya pertemuan itu akan digelar Juni ini. Namun diundur Trump karena mengharap ada pertemuan langsung, secara tatap muka.
Sebelumnya, Rusia juga bagian dari kelompok ini dalam G-8. Namun di 2014, negara itu dikeluarkan dari kelompok negara karena menginvasi Laut Hitam Ukraina, Krimea.
Trump mendukung kembalinya Rusia. Namun hal ini ditolak tegas oleh Kanada.
"Rusia dikeluarkan karena menginvasi Krimea beberapa tahun lalu," tegas Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
"Sikap tidak menghormati aturan dan norma internasional yang terus menerus harus berada di luar G-7 dan akan terus di luar."
Sementara itu, di dalam negerinya, Trump tengah menghadapi protes selama tujuh hari berturut-turut. Protes yang kerap berakhir rusuh itu terjadi sebagai bentuk menentang rasisme di AS.
sumur
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...nda-as-ada-apa
good job mr trump


0
594
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan