Jelas sudah, ada sesuatu dari islam yang hilang. Sesuatu yang dengan sengaja dihilangkan oleh orang-orang yang tidak senang dengan islam dengan segala daya dan upaya mereka. Sesuatu yang telah hilang inilah , akhirnya menimbulkan ketakutan (phobia) yang luar biasa kaum muslim dari islam. Sesuatu yang telah hilang ini telah menjalarkan virus ketidakpercayaan dan ketakutan pengemban dakwah islam untuk menyuarakan islam yang mulia. Sesuatu yang telah hilang inipun, membuat pemuda-pemuda islam hidup tanpa tujuan yang jelas,mereka menjadi seorang ilmuwan tanpa agama dan menjadi ahli ibadah tanpa ilmu dunia, tertipu oleh paradigma berpikir oleh pemikir-pemikir yang benci kepada islam: ingin dunia maka tinggalkan agama, ingin agama maka tinggalkan dunia.

                Sungguh, upaya dan daya dari orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak senang dengan islam, telah menemui keberhasilan mereka. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim berpikir bahwa agama islam hanya ritual, sehinga mereka bisa lega dari ketakutan akan islam kaaffah (ritual dan politis). Mereka telah berhasil membuat pandangan bahwa Al-Quran dan As-Sunnah bukanlah satu-satunya sumber rujukan kaum muslim tetapi hanya pilihan sehingga mereka bisa menjual standar, aturan dan nilai-nilai rendah mereka kepada kaum muslim.

                Mereka telah berhasil membuat kaum muslim merasa takut, ketinggalan zaman ketika mempelajari islam sehinga mereka dapat selamat dari ketakutan mereka, yaitu bersatunya kaum muslimdengan kaaffah. Mereka berhasil membius kaum muslim dengan budaya dan keindahan semu dunia sehinga mereka bisa tetap memeras kekayaan kaum muslim. Mereka pun telah berhasil membuat kaum muslim terpecah belah dengan oknum hasil didikan mereka sehingga mereka selamat dari kekuatan kaum  muslim yang bersatu. Mereka berhasil membuat persepsi bahwa pengemban islam adalah menakutkan dan tidak profesional sehinga kaum muslim yang belum mengerti justru berpaling menjauh dari dakwah islam.

                Oleh karena itu, perlu mengembalikan bagian yang hilang dari kaum muslim agar mereka sadar entitas islam sesunguhnya dan menjadikan islam sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW dan generasi-generasi terbaik berikutnya. Islam yang yang diterapkan oleh Rasulullah bukanlah islam yang mengangap bahwa Allah hanya pantas dimuliakan dimasjid ataupun pada bulan ramadhan  saja. Bukan pula islam yang yang menaruh Allah pada ranah individual saja, sedangkan dalam ranah sosial kenegaraan, Allah dipinggirkan. Islam yang diterapkan oleh Rasulullah adalah islam yang total, baik dalam kehidupan pribadi mauun sosial kenegaraan. Allah yang disembah Rasul dan para sahabat serta generasi terbaik berikutnya bukan hanya ditaati dimasjid saja dan pada bulan ramadhan saja, namun ditaati dimanapun dan kapanpun.

                Kunci keberhasilan Rasulullah SAW dalam membina generasi-generasi terbaik adalah dengan menghunjamkan aqidah yang kuat kepada kaum muslim. Aqidah yang diperoleh melalui jalan berpikir sehingga memuaskan akal dan mententramkan hati, serta berdasarkan bukti-bukti yang sangat nyata. dengan aqidah seperti, terciptalah keyakinan yang Jazm(pasti) akan Allah sebagai tuhan dan satu-satunya sesembahan sehingga para sahabat sangat fundamental dalam berislam, yaitu menjadikan hal haram dan keridhaan mereka hanya kepada Allah. Ketakutan mereka hanya kepada Allah.
               
 

sumber : buku ustadz FELIX SIAU, judulnya BEYOND THE INSPIRATION