ayokitakemanaaAvatar border
TS
ayokitakemanaa
Se Bar-Barnya Demonstran Amerika, Mereka Masih Mengerti Dengan Aksi Damai Seperti Ini

voanews.com

Kematian George Floyd membuat kemarahan hampir seluruh orang di dunia terutama di Amerika. Kematiannya dikaikan dengan aksi rasis yang dilakukan oleh polisi yang menahan tubuhnya sehingga membuat dirinya tidak bisa bernafas. Yang akhirnya membuat George Floyd meninggal. Ditambah tindakan tidak tegas dari pemerintah Amerika terhadap pelaku yang awalnya hanya mencopot mereka dari petugas keamanan dan tanpa memberikan sanki tegas membuat orang-orang semakin geram. 


hai.grid.id

Hal ini kemudian ditanggapi oleh demonstran dengan melakukan aksi demo. Namun karena demonya tidak ditanggapi serius, aksi kemudian meningkat menjadi sebuah penjarahan, dimana orang-orang mulai menjarah produk-produk branded dari produk Nike hingga Louis Vuitton. 


globalnews.ca

Aksi semakin brutal ketika para demonstran mengguduk kediaman presiden Amerika, Donald Trump di gedung putih. Hal ini membuat presiden Trump diamankan di banker dan lampu gedung putih terpaksa dimatikan.


youtube.com

Kalo dilihat, aksi demonstran Amerika ini emang enggak jauh beda sama aksi demonstran Indonesia. Dimana ada aksi damai yang akhirnya dimanfaatkan oleh sebagian orang sebagai aksi kriminal. Jadi inget saat aksi perpu pelemahan KPK dimana aksi damai mahasiswa akhirnya menjadi ricuh setelah beberapa anak STM ikut ke dalam aksi tersebut.

Tapi yang ane salut sama aksi ini mereka bisa memahami kapan harus bar-bar kapan harus damai. Terbukti saat para polisi melakukan aksi "kneeling" atau aksi berlutut, dimana petugas kepolisian yang diminta berjaga melakukan aksi berlutut dihadapan demonstran yang efeknya membuat demonstran jadi pada tenang.





Atau yang baru-baru ini demonstran melakukan aksi "die-on" dimana para demonstran bergaya tiduran terlentang menirukan gaya orang yang sedang ditahan di hadapan petugas yang menjaga aksinya. 





Atau juga yang masih baru dimana seorang tentara Amerika melakukan aksi kneeling dihadapan para demonstran sambil mengutarakan perasaannya. Tentara itu berpangkat LT. CL. (ini pangkat letnan kolonel bukan si? Kalo salah boleh dikoreksi ya), bayangin tentara pangkat letnan kolonel berlutut depan demonstran. 





Bahkan ada yang bawain air minum buat polisi yang bertugas seharian. Gokil.

Hebat sih, setelah demonya ricuh yang seharusnya makin hari makin parah, tapi demonstran bisa mengendalikan dirinya dan membuat demo kembali berjalan normal dan damai. Bisa dibilang demo di Amerika sama di Indonesia itu 11:12. Entah kita yang ngikutin cara orang Amerika atau orang Amerika yang pengen ngikutin cara kita demo. 

Tapi yang ane salut, para petugas kepolisian dan tentara yang seharusnya bekerja dibawah pemerintah bisa sejalan dengan yang dituntut para demonstran. Kalo disinikan, emm, gimana ya, ya gitu, cari tau sendiri deh (takut diciduk emoticon-Blue Guy Peace). Tapi kesamaannya, pemerintahnya sama-sama bebel emoticon-Ngakak (S), mau warganya demo sampe kayak begimana ya enggak akan di dengerin. 

Di dengerinnya nanti pas minta suara .....emoticon-Ngacir

Opini pribadi

bayutriadmojoAvatar border
Bobby315Avatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 32 lainnya memberi reputasi
33
6.3K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan