Kaskus

News

albertus014Avatar border
TS
albertus014
USS Bali (ID-2483), Kapal Kargo Belanda Yang Turut Serta Dalam Perang Dunia I
USS Bali (ID-2483), Kapal Kargo Belanda Yang Turut Serta Dalam Perang Dunia I

     Bali adalah kapal kargo Belanda yang diproduksi oleh Galangan Kapal Rotterdamsche Droogdok Maatschappij, Rotterdam. Dinamakan berdasarkan Pulau Bali, yang pada saat itu merupakan bagian dari Hindia Belanda. SS Bali adalah kapal uap dengan panjang 128 meter dengan dilengkapi mesin uap dengan kapasitas 3,800 hp dengan kecepatan maksimal 12 knot. Sebagai kapal kargo, sanggup mengangkut muatan hingga 6,698 ton namun sering diisi melebihi kapasistas. Dia mulai dioperasikan pada 1917 oleh Perusahaan Ekspedisi Stoomvaart Mattschappij Nederland (Perusahaan Kapal Uap Belanda), perusahaan yang melayani rute Belanda - Hindia Belanda - Amerika Serikat sebagai SS Bali. SS Bali dioperasikan sebagai kapal kargo lintas benua yang dapat mengangkut semua jenis komoditas. Namun pada awal 1918, nasib kurang baik menimpa kapal ini saat mengirim muatan karet menuju klien di Pelabuhan New York, A.S. yang kemudian berujung penyitaan kapal ini oleh Bea Cukai A.S pada 18 Maret 1918 melalui Pernyataan no 1436 tertanggal 20 Maret 1918 (40 Stat. 1761) dengan status sebagai hadiah perang.

     Setelah melewati berbagai pengecekan oleh Angkatan Laut A.S, SS Bali kemudian ditugaskan dalam NOTS (Overseas Transportation Service of the United States Navy) sebagai USS Bali dengan kode registrasi ID-2483 dengan tugas utama sebagai kapal kargo logistik perang dengan tujuan Benua Eropa, khususnya menuju Perancis pada Perang Dunia I. USS Bali memiliki mesin yang sangat “rewel”dan sering rusak di tengah pelayaran. Mesin USS Bali bermasalah pada pelayaran pertama pada 1 April 1918 , hanya 10 mil dari pelabuhan saat ditugaskan untuk menyusul konvoi kargo yang kemudian terpaksa ditarik kembali ke pelabuhan untuk perbaikan. Dalam konvoi lain menuju Perancis yang berangkat pada 9 April 1918, USS Bali kembali mengalami kerusakan mesin sehingga tertinggal dan harus mengalami perbaikan di Halifax (Kanada) pada tanggal 16 April . Kembali berlayar pada 28 April 1918 dan kali ini berhasil mencapai Brest pada 14 Mei setelah melalui perjalanan yang berat. Pendistribusian logistik kemudian dilanjutkan ke St. Nazaire, Nantes, dan Sungai Loire. USS Bali kemudian berlayar pulang ke New York pada 18 Juni dan tiba pada 9 Juli.


     Dengan mengangkut muatan seberat 6800 ton, USS Bali berlayar ke Virginia pada 18 juli untuk pemasangan persenjataan dan tiba keesokan harinya. USS dipasangi meriam utama 5-inci dan meriam sekunder 2,2-inci yang sebelumnya terpasang di USS Arkansas (BB-31) dan USS Rayleigh (C-8) sebagai perlindungan diri. USS Bali kemudian bergabung dalam konvoi dan berlayar ke Perancis pada 21 Juli. Pada 8 Agustus, USS Bali metelah mendengar bunyi peringatan serangan kapal selam dari kapal yang bersebelahan dengannya, USS Bali dengan meriam utama menembak objek misterius di dalam air namun tidak mengenai target. USS Bali tiba di Teluk Quiberon pada 10 Agustus, dan tiba di La Pallice dan Bordeaux pada 13 Agustus untuk menurunkan muatan. USS Bali berlayar kembali ke New York pada 21 Agustus dan tiba pada 5 September.


USS Bali (ID-2483), Kapal Kargo Belanda Yang Turut Serta Dalam Perang Dunia I

     Pelayaran terakhir USS Bali dalam Perang Dunia I sebagai kapal pendukung adalah pada 18 September, tiba di Le Verdon pada 5 Oktober dan Bordeaux pada 9 Oktober untuk pengiriman logistik. Pengiriman ini merupakan pengiriman muatan logistik perang terakhir oleh USS Bali. Setelah menunggu beberapa hari , USS Bali berlayar kembali pada 24 Oktober dan tiba di New York pada 7 November. Setelah pengiriman terakhir, USS Bali berubah dari perannya sebagai pengangkut logistik perang menjadi pengangkut muatan komersil biasa. Amerika Serikat yang memperkirakan peningkatan permintaan hewan pengangkut logistik karena Perang Dunia I diperkirakan hampir selesai karena mulai tumbangnya negara - negara Sentral kemudian memasangkan kandang kuda di USS Bali dengan kapasitas hingga 600 ekor. Perjanjian gencatan senjata Kubu Sekutu dengan Jerman, yang menandai kekalahan Negara Kubu Sentral terakhir ditandatangani pada 11 November. Kemudian pada 30 November, dengan mengangkut kuda, kendaraan ringan, dan 2,500 ton muatan lainnya, USS Bali berlayar ke Perancis dan tiba di Le Verdon pada 14 Desember dan Bordeaux untuk penurunan muatan dan diganti muatan rel besi sebagai pemberat kapal. Dua hari setelah Natal 1918, USS Bali berlayar pulang dan tiba di Newport News, Virginia pada 11 Januari 1919.

     Pada 13 - 14 Januari 1919, para pekerja di Pelabuhan Newport News melepas kandang - kandang kuda di kapal. Kemudian pada 15 Januari, USS Bali dipindahkan ke Galangan Kapal Newport News Shipbuilding & Dry Dock Co untuk proses pelepasan persenjataan. Kemudian pada 23 Januari, USS Bali dipindahkan ke Lambert's Point, Norfolk, untuk menurunkan muatan rel besi dari Perancis. Pada 1 Februari, USS Bali dipindahkan dari NOTS ke Badan Ekspedisi A.S. (US Shipping Board). Kemudian USS Bali berperan sebagai kapal pengangkut bantuan kemanusiaan A.S. Dengan mengangkut muatan seberat 7400 ton yang berisi bahan makanan, USS Bali berlayar dari Baltimore ke Denmark dan Inggris pada 14 Februari dalam misi kemanusiaan ke negara - negara terdampak Perang Dunia I. USS Bali tiba di Denmark pada 7 Maret, dan di Inggris pada 23 Maret. Kemudian pada 29 April, USS Bali kembali berlayar ke Hamburg untuk mengirim bahan makanan dan tiba pada 16 Mei. USS Bali kemudian berlayar ke Amsterdam dan tiba pada 24 Mei, dan bersandar di Galangan Kapal Amsterdamsche Droogdok Maatschappij pada 27 Mei. USS Bali dibebastugaskan oleh Angkatan Laut A.S. pada 30 Mei dan dikembalikan kepada pemilik sebelumnya dan kembali menjadi SS Bali.

     SS Bali kemudian kembali dioperasikan oleh Stoomvaart Maatschappij Nederland. Pada 1932 SS Bali dibeli oleh Perusahaan Ekspedisi Yunani, Georges Portolo dan kemudian beroperasi dari Ithaca, Yunani sebagai SS Max Wolf. Dalam masa Perang Dunia II, SS Max Wolf tetap beroperasi di bawah Bendera Yunani. Namun pada 1940, perjalanan karir kapal ini berakhir karena terkena bom di dekat Perancis yang kemudian membuatnya karam di pesisir. Luffwaffe kemudian menjadikannya sasaran latihan pengeboman pada masa okupasi Perancis oleh Nazi Jerman (1940-1944). Paska Perang Dunia II usai, SS Max Wolf kemudian dijual untuk dipreteli pada 1950. Hal tersebut menandai usainya karir kapal ini selama 23 tahun yang melewati dua perang besar dan di bawah tiga bendera negara.


Sumber
Diubah oleh albertus014 02-06-2020 20:40
amekachiAvatar border
amekachi memberi reputasi
1
824
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan