Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hellosehatAvatar border
TS
hellosehat
Efek Ganja pada Tubuh Jika Digunakan dalam Jangka Panjang


Ganja mengacu kepada bagian tanaman Cannabis sativa yang dikeringkan. Bagian ini bisa termasuk daun, bunga, akar, bahkan bijinya. Komponen yang disebut THC pada ganja memberikan efek “high” pada penggunanya. Cara penggunaan ganja bermacam-macam, bisa dilinting menjadi rokok, menggunakan bong, hingga menggunakan vaporizer. Ganja juga dapat dicampur ke dalam makanan seperti brownies, kukis, permen, atau bahkan diseduh seperti teh.

Dibandingkan obat-obatan rekreasi jenis lain, ganja dianggap yang paling “jinak” dan memiliki risiko paling kecil. Bahkan penggunaan mariyuana sebagai terapi medis untuk kesehatan pun sudah mulai diakui di berbagai negara.

Tapi apa yang akan terjadi jika ganja digunakan secara rutin dalam jangka panjang? Simak penjelasannya di bawah ini.

Efek terhadap fisik

Masalah pernapasan
Pemakaian ganja yang dibakar menyebabkan masalah pernapasan yang sama dengan merokok. Komponen pada ganja dapat mengakibatkan paru-paru teriritasi sehingga menimbulkan batuk, produksi dahak yang berlebihan, hingga tingginya risiko menderita penyakit paru-paru lain seperti pneumonia dan infeksi paru.

Peningkatan detak jantung
Tiga jam setelah mengonsumsi ganja, detak jantung akan meningkat dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan ketidakstabilan irama jantung. Ini meningkatkan risiko menderita penyakit jantung di kemudian hari. Mereka yang memakai ganja dan memiliki riwayat penyakit jantung berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Perubahan struktur otak
Penggunaan ganja dapat menyebabkan perubahan struktur pada hipokampus, amygdala, nucleus accumbens, dan prefrontal cortex pada otak. Semakin sering dan banyak jumlah ganja yang dikonsumsi, maka akan semakin tampak perubahan yang signifikan. Padahal, bagian otak tersebut penting dalam mempengaruhi cara kita menilai hal positif dan negatif di lingkungan serta bagaimana kita mengambil keputusan atas hal tersebut.

Peneliti mengungkapkan perubahan otak ini juga bisa terjadi karena penggunaan jangka panjang yang biasanya menyebabkan kecanduan. Seperti dikutip dari Forbes, Jodi Gilman peneliti dari Massachusetts General Center for Addiction Medicine mengatakan bahwa pengguna ganja yang sedang dalam proses menuju kecanduan mengalami perubahan struktur dan pembentukan koneksi-koneksi baru di otak yang berhubungan dengan kecanduan.

Terganggunya kesuburan
Efek jangka panjang penggunaan ganja baik pada pria maupun wanita dapat berpengaruh pada kesuburan. Pada pria dapat mengakibatkan turunnya kadar hormon testosteron sehingga berefek pada berkurangnya jumlah sperma. Selain itu, risiko menderita disfungsi ereksi hingga kanker testis juga menjadi lebih tinggi. Pada wanita bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Melemahnya sistem imun
Kadar THC dalam ganja dapat merusak sel dan jaringan yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap penyakit tertentu. Hal ini menyebabkan pengguna ganja lebih rentan mengidap penyakit seperti batuk, pilek, hingga penyakit infeksi atau penyakit yang berasal dari virus.

Menghambat tumbuh kembang janin dan bayi
Penggunaan ganja saat hamil berpotensi menghambat perkembangan otak pada janin. Efeknya, ketika anak lahir dapat terjadi masalah pada perilaku anak seperti sulit berkonsentrasi, kesulitan mengingat, hingga lemah dalam hal pemecahan masalah.

Selain dapat menimbulkan efek pada fisik, penggunaan ganja juga akan berpengaruh pada mental. Agan bisa cari tahu penjelasannya di sini: https://hellosehat.com/hidup-sehat/f...angka-panjang/



Diubah oleh hellosehat 02-06-2020 06:51
0
163
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan