- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Khayalan setelah menonton si Otan: Operasi Curi-Curi Berenang


TS
topidibalik
Khayalan setelah menonton si Otan: Operasi Curi-Curi Berenang
Welcome to my thread
Just share semoga berkenan bukan repost
(bukti repost nya di thread selanjutnya aja, belum bisa)
-Pertamax: Ngikutin saran-saran pembuatan thread yang baik-
Operasi Curi-Curi Berenang
Potret kehidupan satu hari anggota masyarakat dapat dijadikan sampel untuk melihat dinamika yang terjadi di dalamnya. Terlebih lagi bila gambaran tersebut ada dalam kategori ekstrim atau mencolok dari situasi sehari-hari. Keadaan dalam tiga bulan terakhir belakangan bisa dikatakan sebagai keadaan luar biasa. Tentunya potret-potret kehidupan yang dihasilkan dalam tiga bulan terakhir tersebut pun akan menjadi unik karena latar yang luar biasa tersebut.
Untuk melihat tarik ulur antara besarnya ego dan super ego yang terjadi di masyarakat ketika menghadapi situasi COVID 19, coba lihatlah salah satu potret kehidupan anggota masyarakat di kota Jakarta yang dibuat oleh bobotupot(tupot).
Secuplik mimpi teman tupot: Penduduk Jakarta bergerombol dan beraktifitas di jalan-jalan protokol sebelum matahari terbit. Seberapa pun bagus mobil yang dimiliki tidak perkenankan siapapun untuk melewati jalan yang sudah diberi tanda CFDselama 06.00-11.00. Jalanan yang biasanya padat oleh kendaran bermotor digantikan oleh orang-orang yang berolah raga pagi setiap minggunya. Senda gurau bersama teman-teman dan kerabat sambil CFD. Bersama-sama mengikuti gerakan instruktur senam serta menikmati berbagai hiburan yang ada di lokasi. Sayangnya semua gambaran situasi minggu pagi tersebut sirna.
Sobat tupot terbangun, ia adalah salah satu penduduk Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat yang membuka matanya karena suara adzan subuh dari speaker mushola yang memecah heningnya gulita. Mimpi mengenai suasana minggu pagi tadi perlahan-lahan berubah mengingat kenyatan yang ia hadapi sebulan belakangan ini. Sobat tupot bersama keluarganya dimintaoleh pemerintah Indonesia untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Sepengetahuannya, ia dan semua keluarga di Indonesia kini tidak bisa bebas beraktifitas diluar rumah. Dalam satu hari saja, hampir 18 jam dihabiskan di rumah.
Jejak aktifitas paling jauh yang ia pernah buat sampai satu bulan ini adalah batas wilayah RW. Itupun hasil mengumpulkan keberanian untuk diam-diam besepeda bersama teman-temanya. Mereka pun tak lupa menggunakan masker ketika mengayuh untuk menambah wilayah jelajah. Sepanjang jalan pun diingatnya peringatan dari warga sekitar yang melihat aktifitas mereka. ”mo pada kemana lo?corona, lokdon”.
Hari ini sobat tupot bersama teman-temannya merencanakan aktifitas diam-diam lagi. Mereka ingin berenang di sungai untuk menyegarkan suasana. Sudah hampir tiga bulan ini, cuaca kota Jakarta tidak menentu. Kadang hujan besar, kadang panas terik. Malahan langit mendung tetapi suasana panas atau gerah untuk orang-orang yang berada di rumah. “kaya di oven” kalau mengutip percapakan ibu sobat tupot dengan tetangganya.
Selesai sarapan nasi uduk, gorengan dan teh manis yang disiapkan ibunya. Ia bersiap di depan televisi CRT untuk menonton saluran TVRI. Program belajar di rumah lewat televisi diluncurkan pemerintah untuk memfasilitasi pelajar yang tidak diperbolehkan ke sekolah. Mulai dari PAUD-SMA mendapatkan larangan ke sekolah agar mengurangi penyebaran virus COVID 19.
Kurang dari dua halaman tugas yang sudah sobat tupot buat. Ia memperoleh penyelesaian tugas tersebut dari hasil menonton program selama 30 menit. Menggunakan handphone milik ibunya, ia pun mengunggah foto tugas hari itu ke wali kelasnya. Waktu sudah mendekati makan siang. Ia pun mulai bersiasat untuk bisa berenang bersama-teman-teman. Dengan modal kata-kata “Ma, mandi dulu ya”, ia menyambar handuk dan menngendap-endap mengeluarkan sepedanya. Setelah dirasa aman barulah kereta anginnya tersebut dikayuh menuju ujung jalan. Setelah semua temannya berkumpul, mereka beriringan menuju pinggiran sungai.
Menyisakan kancut saja di tubuh mereka, empat orang anak-anak tersebut berlarian dan melompat ke sungai. Timbul tenggelam kepala merkeas sambal berenang. Bercanda dan menikmati segarnya air sungai. Sebenarnya kondisi sungai seperti sayakanya sungai normal di jakara, warnanya coklat dan berarus. Bisa dikatakan sebetulnya kondisi sungai tersebut berbahaya untuk anak-anak. Mereka bisa hanyut terbawa arus dan tidak terlihat jejaknya karena warna sungai yang tidak jernih. Bosan berenang mondar-mandir, mereka naik dan berlari di pinggir sungai. Mendiskusi rencana aksi sebentar di pinggiran jembatan yang terletak diatas sungai. Tidak lama satu-persatu melompat dengan gayanya masing-masing ke sungai. Tidak lupa melepas teriakan sebelum suaranya hilang dibawah sungai.
Penduduk di sekitar sungai hanya bisa melempar peringatan untuk mengerem aksi mereka tersebut. “ati-ati, corona kagak, anyut iye”. Selesai berenang, sobat tupot dan teman-temannya mengendarai sepeda menyusuri jalan berkancut ria. Sesampainya di di rumah, ia membalutkan handuk untuk membuat seakan baru selesai mandi. Ibunya yang melihat kondisi tersebut sama sekali tidak menaruh curiga. Dengan kata lain, siasat teman tupot berjalan sesuai rencana. “kalau sudah, sana makan siang dulu. Jangan main jauh-jauh dulu ya”.
Semenjak diberlakukannya pembatasan aktifitas, sobat tupot kini memiliki kebiasaan baru. Mirip seperti apa yang dilakukan oleh anak-anak kecil di sinetron-sinetron. Ia harus tidur siang minimal satu jam. Belakangan ini, setelah pukul 15.00 sobat tupot lebih sering menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau bermain handphone. Sebelumnya ia lebih sering bermain sepeda, bola, main layang-layang atau berjalan-jalan bersama dengan teman-temannya menyusuri daerah yang mereka belum ketahui.
Adzan maghrib menandai waktu malam tiba dan sobat tupot bersiap-siap untuk makan malam, Setelah mencuci piring, ia kembali menonton televisidan bermain handphone sampai tiba waktunya tidur. Sebelumnya, sobat tupot seringkali menghabiskan kegiatan menjelang dan setelah maghrib di luar rumah. Salah satunya adalah bermain gebuk-gebukan sarung bersama teman-teman di mushola sambil mengaku berdizikir atau mengaji untuk menunggu adzan kepada ibunya.

Komen agan merupakan kebahagian tersendiri
Apalagi dibagi dan dibantu, itu merupakan kebahagian tiada tara


gambit410 memberi reputasi
1
458
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan