- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menyoal Klaster Pasar Kobong Semarang, Diduga Tertular dari Uang


TS
MUF0REVER
Menyoal Klaster Pasar Kobong Semarang, Diduga Tertular dari Uang
Menyoal Klaster Pasar Kobong Semarang, Diduga Tertular dari Uang
Sabtu, 30 Mei 2020 | 10:25 WIB
Editor: Rachmawati
KOMPAS.com - Pasar Kobong atau Pasar Ikan Rejomulyo Semarang, Jawa Tengah ditutup selama enam hari ke depan sejak Sabtu (23/5/2020).
Penutupan pasar dilakukan setelah tiga pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan satu pedagang positif Covid-19 meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan rapid test untuk seluruh pedagang di Pasar Kobong.
Hasilnya enam orang dinyatakan reaktif.
Mereka kemudian langsung diisolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Setelah menjalani tes swab, enam pedagang tersebut dinyatakan positif Covid019.
Selain rapid tes, Dinas Kesehatan juga melakukan tracing dan ditemukan dua keluarga dari pedagang yang terinfeksi Covid-19.
"Setelah kami tracing siapa saja pedagang yang positif, mereka ketemu dengan siapa termasuk keluarga. Ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong, istri, anak dan tetangganya positif," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada Jumat (29/5/2020)
Hendrar megatakan total ada 28 pasien positif Covid-19 dari Klaster Pasar Kobong. Mereka adalah 11 pasien warga luar Kota Semarang dan 17 pasien warga Kota Semarang.
"Setelah diteruskan lebih masif lagi di-tracing ke keluarganya total ditemukan ada 28 orang positif Covid-19. Rinciannya, 11 orang warga dari luar Kota Semarang dan 17 orang warga Kota Semarang," ujar Hendi.
Diduga tertular dari uang

Lihat Foto
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mentatakan pihaknya masih belum menganalisa secara pasti penyebab penularan yang terjadi di Pasar Kobong.
Namun ia mengatakan potensi terbesar penularan terjadi melalui uang saat transaksi jual beli.
Ia mengatakan di Pasar Kobong, penjual mendapatkan pasokan bahan dari daerah sekitar Semarang seperti sayur dari Bandungan, ikan dari Tuban, Rembang, Pemalang, Tegal, dan daerah lain.
"Bisa juga lewat uang di pasar. Orang yang menderita Covid-19 kena dropletnya, air liurnya atau tangan yang tidak terjaga kebersihan ketika membawa uang untuk transaksi lalu itu menyebar. Makanya tangan harus bersih rajin mencuci tangan dan hand sanitizer," ucap dia.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Hendrar mengatakan pihaknya akan gencar melakukan rapid test dan pemeriksaan swab di pasar, mall, dan tempat kerumunan massa.
“Kalau kita tau di lokasi tempat unit usaha tersebut ada yang positif corona, maka kami akan sterilkan tempat tersebut dan orang-orang yang positif itu akan dirawat di Rumah Sakit Wongsonegoro atau di aula rumah dinas,” katanya.
Ia juga mengatakan ada tren penderita Covid-19 pasca adanya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) menurun dari 138 orang menjadi 47 orang.
Namun empat hari sebelum lebaran, Hendrar mengatakan tren penderita Covid-19 meningkat menjadi 84 orang.
Baca juga: Satu Pegawai Pabrik Rokok di Madiun Positif Corona, Diduga Tertular Klaster Sampoerna
Hal ini mengingat momen jelang lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja di mal atau pun pasar.
“Kemarin jelang lebaran sempat naik lagi menjadi 84 orang, namun sekarang sudah turun menjadi 80 orang. Kita berharap kondisi ini dapat dijaga bersama,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan saat ini Pasar Kobong sudah dipasang police line. Selama enam hari ke depan, pasar tersebut akan disterilkan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Dari Klaster Bernama Pasar Raya Padang, 148 Orang Positif Covid-19..
"Saat ini sudah dipasang garis polisi untuk penutupan sementara selama enam hari ke depan. Akan dilakukan pensterilan dengan penyemprotan disinfektan dan penataan jarak," jelas Abdul Hakam saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).
Ia juga mengatakan telah melakukan rapid test untuk pedagang di Psar Ikan Sayung untuk mencegah penyebaran virus corona. Total ada lima pedagang yang reaktif. Saat ini mereka melakukan test swab untuk memastikan status kesehatan mereka.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Robertus Belarminus, Sandro Gatra), Tribunjateng.com

https://regional.kompas.com/read/202...ri-uang?page=2
Cuci tangan kalau perlu bawa hand sanitizer, kalau perlu pakai sarung tangan juga, lah ini yg pake masker aja kadang masih ada yg suka gak disiplin, kayak jongos gini jangan ditiru

Disamping jongos ada Ridwan Kamil, nah kayak gitu betul, masker dipakai menutup hidung n mulut n pake sarung tangan
Sabtu, 30 Mei 2020 | 10:25 WIB
Editor: Rachmawati
KOMPAS.com - Pasar Kobong atau Pasar Ikan Rejomulyo Semarang, Jawa Tengah ditutup selama enam hari ke depan sejak Sabtu (23/5/2020).
Penutupan pasar dilakukan setelah tiga pedagang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan satu pedagang positif Covid-19 meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Sultan Agung Semarang.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan rapid test untuk seluruh pedagang di Pasar Kobong.
Hasilnya enam orang dinyatakan reaktif.
Mereka kemudian langsung diisolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Setelah menjalani tes swab, enam pedagang tersebut dinyatakan positif Covid019.
Selain rapid tes, Dinas Kesehatan juga melakukan tracing dan ditemukan dua keluarga dari pedagang yang terinfeksi Covid-19.
"Setelah kami tracing siapa saja pedagang yang positif, mereka ketemu dengan siapa termasuk keluarga. Ada dua keluarga di Pedurungan yang bapaknya pedagang di Pasar Kobong, istri, anak dan tetangganya positif," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pada Jumat (29/5/2020)
Hendrar megatakan total ada 28 pasien positif Covid-19 dari Klaster Pasar Kobong. Mereka adalah 11 pasien warga luar Kota Semarang dan 17 pasien warga Kota Semarang.
"Setelah diteruskan lebih masif lagi di-tracing ke keluarganya total ditemukan ada 28 orang positif Covid-19. Rinciannya, 11 orang warga dari luar Kota Semarang dan 17 orang warga Kota Semarang," ujar Hendi.
Diduga tertular dari uang

Lihat Foto
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mentatakan pihaknya masih belum menganalisa secara pasti penyebab penularan yang terjadi di Pasar Kobong.
Namun ia mengatakan potensi terbesar penularan terjadi melalui uang saat transaksi jual beli.
Ia mengatakan di Pasar Kobong, penjual mendapatkan pasokan bahan dari daerah sekitar Semarang seperti sayur dari Bandungan, ikan dari Tuban, Rembang, Pemalang, Tegal, dan daerah lain.
"Bisa juga lewat uang di pasar. Orang yang menderita Covid-19 kena dropletnya, air liurnya atau tangan yang tidak terjaga kebersihan ketika membawa uang untuk transaksi lalu itu menyebar. Makanya tangan harus bersih rajin mencuci tangan dan hand sanitizer," ucap dia.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Hendrar mengatakan pihaknya akan gencar melakukan rapid test dan pemeriksaan swab di pasar, mall, dan tempat kerumunan massa.
“Kalau kita tau di lokasi tempat unit usaha tersebut ada yang positif corona, maka kami akan sterilkan tempat tersebut dan orang-orang yang positif itu akan dirawat di Rumah Sakit Wongsonegoro atau di aula rumah dinas,” katanya.
Ia juga mengatakan ada tren penderita Covid-19 pasca adanya pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) menurun dari 138 orang menjadi 47 orang.
Namun empat hari sebelum lebaran, Hendrar mengatakan tren penderita Covid-19 meningkat menjadi 84 orang.
Baca juga: Satu Pegawai Pabrik Rokok di Madiun Positif Corona, Diduga Tertular Klaster Sampoerna
Hal ini mengingat momen jelang lebaran banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berbelanja di mal atau pun pasar.
“Kemarin jelang lebaran sempat naik lagi menjadi 84 orang, namun sekarang sudah turun menjadi 80 orang. Kita berharap kondisi ini dapat dijaga bersama,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan saat ini Pasar Kobong sudah dipasang police line. Selama enam hari ke depan, pasar tersebut akan disterilkan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Dari Klaster Bernama Pasar Raya Padang, 148 Orang Positif Covid-19..
"Saat ini sudah dipasang garis polisi untuk penutupan sementara selama enam hari ke depan. Akan dilakukan pensterilan dengan penyemprotan disinfektan dan penataan jarak," jelas Abdul Hakam saat dihubungi, Sabtu (23/5/2020).
Ia juga mengatakan telah melakukan rapid test untuk pedagang di Psar Ikan Sayung untuk mencegah penyebaran virus corona. Total ada lima pedagang yang reaktif. Saat ini mereka melakukan test swab untuk memastikan status kesehatan mereka.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia | Editor: Robertus Belarminus, Sandro Gatra), Tribunjateng.com

https://regional.kompas.com/read/202...ri-uang?page=2
Cuci tangan kalau perlu bawa hand sanitizer, kalau perlu pakai sarung tangan juga, lah ini yg pake masker aja kadang masih ada yg suka gak disiplin, kayak jongos gini jangan ditiru

Disamping jongos ada Ridwan Kamil, nah kayak gitu betul, masker dipakai menutup hidung n mulut n pake sarung tangan
Diubah oleh MUF0REVER 30-05-2020 10:53


nomorelies memberi reputasi
1
924
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan