Eugene Saenger merupakan profesor emeritus radiologi di the University of Cincinnati College of Medicine. Pria tersebut berkontribusi dalam pendirian CRS (Cincinnati Radiology Society). Dia juga memiliki jabatan sebagai presiden CRS. Selain itu, Saenger juga merupakan anggota Health Physics Society (HPS) Board of Directors. Saenger meninggal pada 30 September 2007. Pada saat itu dia berusia 90 tahun. Pria tersebut sering menyebut dirinya sebagai 'dokter biasa dari desa'. Dia memiliki seorang paman dari pihak ibunya yang bernama Sidney Lange, MD. Lange merupakan seorang profesor dan orang pertama yang menjabat ketua Department of Radiology di Universitas Cincinnati.

Saenger menempuh pendidikan menengahnya di Wallnut Hills High. Dia melanjutkan ke College setelah lulus pendidikan menengah pertama. Saenger lulus dengan cum laude derajat AB dari Universitas Harvard pada 1938. Dia menyelesaikan gelar MD di jurusan kesehatan Universitas Cincinnati pada tahun 1942. Setelah itu Saenger magang di Cincinnati General Hospital. Hal tersebut membuatnya mendapat sertifikat dari American Board of Radiology pada 1946. Sebagai pioneer dalam pengobatan nuklir, Saenger menjadi beberapa orang pertama yang mendapat sertifikat dari American Board of Nuclear Medicine pada 1972.

Saenger merupakan penasehat militer untuk hal yang berkaitan dengan kesehatan. Selain itu, dia juga ditugasi untuk membantu pengembangan tata cara keselamatan dan perawatan medis terhadap kontaminasi radiasi. Jabatannya tersebut membuatnya diberi tugas untuk melakukan eksperimen termasuk meneliti efek radiasi terhadap manusia. Dengan melakukan eksperimen tersebut Saenger diharapkan dapat membantu militer Amerika dalam mengetahui efek radiasi nulklir saat terkena serangan nuklir.

Karir Saenger merupakan sebuah hal yang cemerlang. Secara internasional dia dikenal sebagai ilmuwan, investigator dan pengajar yang berkontribusi besar di dunia kesehatan terutama dalam pengobatan nuklir. Namun pada tahun 1960an Saenger melakukan suatu hal yang dia sebut sebagai eksplorasi pengobatan potensial untuk penderita kanker. Saat itu Saenger mengekspos lebih dari 90 pasien kanker pada radiasi dengan dosis besar. Namun kejadian sebenarnya adalah penugasan Saenger dari Pentagon untuk meneliti dosis nuklir yang cocok untuk melumpuhkan manusia. Hal yang dilakukan oleh Saenger pada saat itu sebenarnya untuk menguji seberapa banyak dosis yang cukup untuk melumpuhkan manusia.

Eksperimen Saenger saat itu berujung pada kematian 21 pasien. Namun dia mengatakan bahwa yang meninggal dalam proyek tersebut hanya 8 orang. Rata-rata pasien yang diikutkan dalam proyek Saenger merupakan orang miskin dan kelas pekerja. 60% dari mereka merupakan orang kulit hitam. Keluarga pasien tidak terima dengan apa yang dilakukan oleh Saenger. Mereka memgatakan bahwa pasien tersebut bukan Babi guinea yang dapat digunakan untuk eksperimen. Hal tersebut diikuti oleh permintaan ganti rugi dari keluarga korban.