Bukan saatnya lagi kita selalu berkata "aturan dibuat untuk dilanggar" kalau tak mau taat ya ndak usahlah bikin peraturan. Silahkan hidup macam hewan "siapa yang kuat dia yang menang" atau sistem wilayah diberlakukan "siapa yang kuat dia yang bertahan", kebijakan masing-masing dari pemimpin wilayah yang menentukan mirip dengan teritorial sekawanan hewan.

Ini manusia bung bukan hewan! Kalau masih mengaku manusia ada tata cara main dalam menjalani kehidupan. Dalam berhukum, dalam bersosial, dalam memilih tampuk pimpinan. Jangan semua mau jadi jagoan, terlihatlah bagaimana rusaknya sistem kita ketika diterpa sebuah virus mematikan yaitu covid-19.



Ketidak patuhan menjadi kunci bangsa ini jauh dari kata maju dan modern. Dari masyarakat bawah hingga petinggi negeri semuanya sama saja, tidak pernah satu suara, tidak pernah sinkron dan peduli akan nasib bangsa ini kedepannya.

Hanya bisa saling menyalahkan, hanya bisa marah-marah, hanya bisa tunjuk sana-sini tapi tak melihat diri sendiri sudahkah taat aturan main yang dikeluarkan negara? Mau profesi kalian apa, hampir rata-rata emosi yang di dahulukan. Rakyat jelata, pemuka agama hingga aparatur negara sama-sama tidak tertib dengan peraturan yang telah dikeluarkan.

Belum lagi diatas sana membuat keputusan macam uji coba saja, antar menteri hingga pemimpin daerah tidak satu suara namun lucunya pemimpin tertingginya kemana?



Maka tak heran bila ada oknum Polisi yang ditegur aparat PSBB malah marah-marah, ini membuktikan kita itu senang sekali berseteru bukannya bersatu. Senang sekali memukul bukannya merangkul, dan juga suka baku hantam bukan mencari teman.

Sekelas oknum di institusi negara untuk menegakkan peraturan malah melanggar, terlihat SDM kita ini kaya agar-agar, lembek, konyol, ditekan malah buyar. Tidak punya prinsip hidup untuk membangun bangsa ini kearah lebih baik, lebih sibuk mengurus perut sendiri, kalau ini dibiarkan terus tumbuh maka yang terjadi adalah "kehancuran".







Indonesia seperti uni soviet tinggal nama, mbok harus adanya ketegasan hukum bagi semua pelanggar. Mau dia rakyat kecil, orang parpol, polisi, tni, menteri, hingga presidenpun kalau melanggar ya dihukum. Intinya sama rata sama rasa, terlihat sosialis memang, tapi begitulah kalau kita berada ditangan kapitalis dan demokrasi yang dibangun dari sistem imperialisme maka lahirlah Indonesia yang seperti ayam sayur.

Lihat marhaenisme yang dibangun Bung Karno, dengan semangat nasionalisme dan patriotisme dan disebut sosio nasionalisme. Kenapa hal seperti ini selalu dibungkam, karena pemikiran marhaen tak bisa dipisahkan dengan pemikiran marxis. Dimasa orde baru, pengagum Marhaen sendiri memisahkan diri dari pemahaman marxis ini yang membuat SDM kita terpuruk hingga KKN menjadi hal yang wajib dimanapun anda berada.





Mau menghancurkan sistem itu? Sangat tak mudah, 32 tahun dicengkram kini terlihat hasil didikan orde baru bobrok semua. Termasuk saya 😁, tak bisa kita pungkiri lagi inilah waktunya para pemuda dan pemudi kembali bangkit. Mau maju atau mundurnya negara ini berada di tangan kalian saat ini. Tapi melihat penasihat presiden dari kalangan millenial yang ternyata sama saja dengan angkatan pujangga baru, lebih baik tak ngopi ae.

Berharap badai corona cepat reda, bisa kembali beraktifitas dengan normal ditengah negara yang abnormal. Salam, saya c4punk see u next thread.