Kaskus

Entertainment

popeconradAvatar border
TS
popeconrad
Asal Usul Cadas Pangeran Sumedang
Asal Usul Cadas Pangeran SumedangFoto : Koropak

Cadas Pangeran adalah nama daerah atau jalan yang menghubungkan antara Bandung dan Sumedang. Jalan itu merupakan bagian dari jalan di Pulau Jawa dari Anyer sampai ke Panarukan.


Dahulu jalan Cadas Pangeran adalah gunung batu yang sangat keras. Pada tahun 1811 M rakyat Sumedang diharuskan kerja rodi oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk membelah gunung batu itu agar menjadi jalan raya.

Gubernur Hindia Belanda yang menjabat pada itu adalah Herman Willem Daendels. Pangkatnya adalah marsekal, yang diplesetkan oleh orang sunda jadi "Mas Galak", karena sesuai dengan karakter dan sifatnya.

Watak Daendels memang galak dan sombong, semua keinginannya harus dipenuhi termasuk membuat jalan dari Anyer sampai ke Panarukan, yang disebutnya sebagai Jalan Raya Pos. Pembuatan jalan yang sangat jauh dan begitu rumit harus selesai dalam jangka waktu satu tahun.

Untuk menyelesaikan pembangunan jalan tersebut, maka rakyat diharuskan bekerja secara rodi dan habis-habisan, korban nyawa sudah tidak terhitung jumlahnya. Tapi Daendels tidak memperdulikan hal tersebut, jalan harus tetap diselesaikan sesuai dengan keinginannya. Siapa saja yang membangkan perintahnya akan diberikan hukuman yang sangat berat.

Pada suatu saat Daendels menerima informasi bahwa pekerjaan pembangunan jalan raya pos yang di Sumedang berjalan sangat lamban, oleh karenanya Daendels langsung datang ke Sumedang untuk meninjau proyek tersebut.

Datangnya Daendels ke Sumedang memang yang diinginkan dan ditunggu oleh Pangeran Kumusadinata atau Pangeran Kornel sebagai Bupati Sumedang pada saat itu. Pasalnya, dirinya tidak setuju terhadap tindakan Daendels yang keras dan arogan. Banyak rakyatnya yang sengsara, malah tidak sedikit yang harus meregang nyawa akibat sistem kerja paksa yang diperintahkkan oleh Daendels.

Oleh karenanya Pangeran Kornel sangat tidak menyukai Daendels, pada saat Daendels mengajak bersalaman memakai tangan kanan, Pangeran Kornel menerima salamnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang keris.

Pangeran Kornel tidak takut meskipun harus berhadapan dengan Daendels seorang Gubernur Hindia Belanda yang terkenal dengan kebengisannya. Daendels pun kaget dan terdiam sambil sorot matanya menatap tajam ke seorang Bupati Sumedang yang tidak merasa takut kepada dirinya.

Pangeran Kornel mengemukakan uneg-unegnya kepada Daendels, bahwa pembuatan Jalan Raya Pos di daerah Sumedang lebih sulit dibandingkan di daerah lain, karena harus melewati dan membelah gunung yang begitu keras. Oleh karenanya, harus ada pertimbangan pada saat mempekerjakan rakyat Sumedang.

Menghadapi seorang Bupati Sumedang yang tidak ada rasa takut kepada diriya, akhirnya Daendels melemah juga. Dirinya sadar jika membuat jalan di Sumedang itu sangatlah berat, berbeda dengan di daerah lainnya.

Agar sesuai dengan target waktu pengerjaannya, Daendels mengirimkan pasukan tentara Belanda ke Sumedang agar membantu rakyat Sumedang membangun jalan.

Sekarang jalan yang membelah gunung batu itu dikenal dengan nama Cadas Pangeran, sebagai pengingat dari rakyat untuk pemimpinnya yang pemberani dalam membela kepentingan rakyatnya.

Saat ini, di Cadas Pangeran dibuat patung yang menggambarkan pertemuan serta momen salaman antara Pangeran Kornel dengan Daendels yang lebih dikenal "Mas Galak".


Sumber : www.jabarnews.com
0
1.9K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan