- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Pendakian Pertama, Gunung Penanggungan Miniatur Semeru


TS
lapar.bang
Pendakian Pertama, Gunung Penanggungan Miniatur Semeru





Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk





SELAMAT MEMBACA


udahmales banget nih badan rebahan mulu
hawa hawanya pengen liburan
Mungkin gak cuma saya doang kali ya yang udah ngebet pengen jalan-jalan dan liburan. Tapi apa mau dikata, kondisi seperti ini mengharuskan kita untuk sosial distancing dan membuat kita harus berdiam diri dirumah sampai pandemi ini bener-bener kelar
Oke gak masalah, mungkin dengan thread ini saya akan mencoba untuk mengingat-ngingat perjalanan pertama saya saat mendaki gunung, itung-itung buat melepas rindu.. atau malah bikin hasrat untuk jalan makin tinggi.. entahlah


Pendakian kali ini berlabel pendakian tek-tokatau bisa dikatakan pendakian tanpa nginep/camp.
Tepat jam 6 pagi setelah pulang dari stasiun Gubeng Surabaya, saya memutuskan untuk mengajak teman baru saya ini makan 'lontong lodeh' dirumah, habis perjalanan jauh cuy, 16 jam dari Jakarta menuju Surabaya loh, pasti dia laper banget
Oh iya. Perkenalkan, teman baru saya dari Jakarta namanya Ucup, dia jauh-jauh datang dari Jakarta cuma pengen naik gunung di Jatim. Berhubung saya banyak waktu luang, skuy lah gaskan.. gunung pertama Ucup ini adalah Gunung Penanggungan dan gunung pertama saya dalam menjalani misi pendakian maraton selama 2 bulan nanti
Ini adalah kali pertama saya bertemu dengan Ucup, yang awalnya demen baca cerita-cerita saya di kaskus akhirnya dia berinisiatip untuk mengajak saya mendaki bersama. Oke, silahkan mampir ke Jawa Timur, dan akan saya kenalkan dengan gunung-gunung di Jawa Timur
Setelah memakan lontong lodeh dan sedikit berbincang tentang perjalanan yang membuatnya jenuh, dia merasa tertarik untuk mendaki gunung depan rumah




Perjalanan dari rumah membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja untuk menuju Basecamp pendakian.
Jika gan/sis dari kota Surabaya/Malang, langsung saja menuju Terminal Pandaan, dari situ gan/sis nanti diarahkan menuju arah Tretes. Sebelum sampai ke tretes kalian akan menemukan pertigaan, jika kekiri kearah Tretes, dan jika kekanan ke arah Trawas. Ambil jalur Trawas dan ikuti saja jalan tersebut hingga kalian sampai ke BC pendakian. Atau jika lebih mudah kalian bisa menggunakan Google Maps dengan keyword "BC Pendakian Gunung Penanggungan Via Tamiajeng" dan kalian akan sampai disana. Karena tidak ada angkutan umum untuk menunu ke BC Penanggunga kecuali carter mobil atau ojek.
Untuk biaya retrebusi setiap orang dikenakan Rp.10.000 dan biaya parkir motor Rp.10.000
Oke lanjut
Singkat cerita saya dan ucup sudah sampai di BC pendakian, setelah melakukan retrebusi, kami di breafing sejenak, kemudian barulah kita mulai perjalanan ini.
Untuk perjalanan awal ini kita akan disuguhkan kebun bambu dan jalan berpaving menurun
Hingga jalan berpaving tersebut habis barulah jalan berganti dengan jalur batu makadam yang berantakan sekali
Jalan menurun ini lumayan panjang, mungkin ada sekitar 100 meter-an. Lumayan, buat pemanasan dengkul. Setelah diujung jalan, barulah jalan mulai normal, belok kiri, kemudian jalan didominasi oleh tanah kadang juga ada sedikit batu yang berantakan. Jalannya landai kok, naiknya juga manusiawi sekitar 20-30 drajat. Gak naik-naik banget lah
Baca Juga: Syukuran, Cerita Satu Kampung Mendaki Bersama Ke Gunung Buthak
Oh iya, sekedar pemberitahuan aja nih biar gak salah paham, Gunung Penanggungan ini ada 5 pos untuk berhenti, dan puncaknya sendiri adalah titik berhenti ke 6. Tapi tenang, jarak setiap pos pendek-pendek kok
Pos 1 sendiri adalah pos ijin, dan setelah kalian melakukan pembayaran untuk retrebusi barulah kallian jalan dan langsung menuju pos 2


Hanya membutuhkan 15 menit saja dengan jalan santai hingga kalian sampai di pos 2
Masih belom berarti, jalan menuju pos 2 ini memang didominasi jalan landai, jadi nafas tidak terlalu engap untuk sampai ke tempat ini
Setelah santai sekitar 5 menit barulah kita melanjutkan perjalanan ke pos 3.
Pos 2 - pos 3 ini bisa saya katakan yang paling pendek, karena dari pos 2 ini tidak akan ada ampun alias tidak ada tempat landai kecuali berhenti di setiap pos
Di pos 3 saya menjajal kemampuas ucup, mengingat trackrecord dia yang sudah malang melintang di dunia pendakian, saya memutuskan untuk langsung tancap gas menuju pos 4 tanpa berhenti di pos 3
Setelah saya melihat HP dan melihat waktu tempuh dari parjiran hingga ke pos 4, ternyata cuma 45 menit
Ini kecepeten


Saya pun akhirnya beristirahat dan berbincang dengan pendaki lain, ngobrol santai, sebat, dan basa basi sekedar bertanya rombongan dari mana dan berapa orang
Biasalah, para pendaki juga pasti sepertinitu bukan
Saya merasa kasihan dengan Ucup, nafas udah Senin-Kamis, baju udah basah gak karuan kena keringet. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti di pos 4 dengan durasi waktu yang sangat lama, bahkan saya menjadi mager untuk melanjutkan perjalanan ini
Saya belum mengenal dekat tentang teman seperjalanan saya ini. Karena saya baru bertemu dengan dia dan belum ada hitungan sehari
Setelah berbincang agak lama akhirnya saya tau ternyata si Ucup ini sudah 2 tahun tidak mendaki dan ingin menuntaskan beberapa gunung idaman di Jawa Timur sesuai nazarnya.
"Pantes aja ngos-ngosan, 2 tahun gak daki, ditambah perjalanan jauh 16 jam, dan belum tidur." Batinku dalam hati
Akhirnya setelah saya sedikit banyak mengetahui latar belakangnya. Saya memutuskan untuk berjalan santai, yang penting gimana caranya ucup bisa sampai ke Puncak Penanggungan setelah 2 tahun vakum dari dunia pendakian
Setelah dirasa cukup, akhirnya saya memutuskan untuk lanjut menuju pos 5 / Puncak bayangan.
Hanya perlu 15 menit dari pos 4 menuju puncak bayangan


Dari puncak bayangan, penampakan Gunung Arjuno-Welirang nampak malu-malu bersembunyi dibalik balutan awan.. eaaakkk
Tapi sebelum kalian mencapai puncak bayangan, perjuangan untuk kesini lumayan wah
Karakteristik Gunung Penanggungan ini adalah gunung bertipe krucut yang jika semakin ke atas maka kemiringan akan semakin miring.
Pos 4 ke pos 5/puncak bayangan ini di dominasi tanah berdebu jika mendaki dimusim panas, dan akan menjadi sangat licin jika mendaki di musim penghujan. Apalagi jalan yang kita lewati ini adalah jalur air, jadi kadang tanah atau batu yang kita pijak juga berlumut.
Bahkan di sela-sela perjalanan menuju puncak, kaki Ucup sempat mengalami lecet karena sepatu yang terlalu kecil. Saya pun berinisiatip untuk mencari plastik ataupun kain untuk membalut kakinya. Setelah kesana-kemari mencari apa yang bisa dipake akhirnya saya menemukan bungkus mie instan, dan bungkus tersebutlah yang ia gunakan untuk membungkus tumit bagian belakang agar tidak terlalu parah
Sebenernya kasihan sih, ditengah jalan Ucup ngajakin balik mulu, sementara puncak udah kelihatan dan tinggal beberapa menit lagi. Eh maksudnya tinggal 1 jam lagi
Dari puncak bayangan menuju puncak penanggungan hanya membutuhkan waktu 1 jam, tapi dengen kondisi kaki Ucup yang lecet, membuat perjalanan sedikit melambat.
Gapapa deh gak usah ngejar waktu yang penting bisa sampai atas. Saya berpikir akan memberikan kejutan setelah dia sudah lama tidak mendaki dengan melihat seisi kota dari atas gunung lagi
Baik banget kan
Tapi buat menuju puncak butuh sedikit paksaan agar Ucup tetap bersemangat
Semakin ke atas jalur semakin miring dan semakin curam. Sangat di sarankan untuk tidak berlari. Sudah banyak dan sangat banyak korban yang jatuh menggelinding sampai menabrak batu atau pohon karena memang menyepelekan gunung ini.
Gunung penanggungan paling sering memakan korban apalagi predikat sebagai gunung untuk pemula (tapi bohong), mereka selalu menyepelekan hal-hal kecil dari larangan sampai melanggar larangan tersebut yang membuat mereka sendiri celaka. Saya sudah sangat sering menjumpai mereka (para pendaki)yang menyepelekan sop (termasuk saya)
Mulai terjatuh, terkilir, patah tulang, bahkan tidak bisa berdiri. Itu tuh yang lumpuh sementara, di suruh berdiri gak bisa berdiri malah jalannya ngesot dan akhirnya dievakuasi oleh tim penolong
Oke cukup curhatnya. Yuk lanjut ke cerita


Setelah berjalan beberapa menit, kita akan sampai ke tempat bernama watu gantung. Tempat ini sangat iconic di gunung penanggungan terutama di jalur tamiajeng
Abaikan ts yang berantakan sekali, berhubung saya gak punya daypack akhirnya saya pake tas sekolah waktu jaman smp
Jika sudah mencapai tempat ini, maka untuk menuju ke puncak tinggal beberapa menit lagi
Iya beneran beberapa menit kok, gak bohong
Jalannan masih sama, didominasi batu kecil dan besar yang kapan saja bisa longsor. Bedanya setelah melewati watu gantung, jalan sedikit landai,bahkan bendera puncak dari watu gantung sudah terlihat
Yuk jalan lagi, 5 menit aja kok
Dan setelah melewati perjuangan yang sebenernya gak terlalu berat-berat banget.. akhirnya kita sampai di puncak Gunung Penanggungan






View Gunung Arjuno-Welirang dari puncak Gunung Penanggungan, view gunung semeru yangbkeliatan panjang banget, sampai bas bayangan dari Gunung Penanggungan dan sedikit penampakan pegunungan Anjasmoro
Kebayang kan biasnya aja katak gitu lancipnya
Puncaknya sendiri tidak terlalu luas, lumayan lah untuk menampung 50-100 orang
Puncaknya mah gak luas, iya gak luas, tapi kalo melipir dikit kebawah kita bakal nemu petilasan "Ki Ageng Penanggungan" dan juga goa botol di bawah puncak.
Jika kalian penasaran siapa Ki Ageng Penanggungan slahkan masuk Forsup Regional Bromo dan cari thread induk Supranatural. Disana banyak sekali penjelasan tentang supranatural Regional Bromo salah satunya makam dan petilasan Ki Ageng Penanggungan atau Raden Yahya.
Biasanya warga sini setelah berziarah makam Ki Ageng Penanggungan mereka akan mendaki ke puncak Gunung Penanggungan untuk kembali berziarah ke Petilasannya. Ingat ya, makam dan petilasan itu beda loh
Oke lanjut
Setelah puas berpoto-poto, tidur, istirahat, nyemil-nyemil, akhirnya kita kembali turun. Kita gak nginep karena niat kita cuma tek-tok doang
Tidak ada yang seru di perjalanan turun, tapi yang jelas waktu itu saya mendapat sepasang sendal para pendaki yang enteh tertinggal atau dibuang, akhirnya saya pungut dan memasukkannya kedalam tas karena masih bagus
Di tengah perjalanan turun juga saya menemukan 1 jaket bola dan 1 jaket hodie
Setelah saya liat tidak ada orang, akhirnya saya pungut dan memasukkannya kedalam tas
Mayan nemu sendal, jaket, sama hodie. Daripada gak ada yang mau ya mending di pungut dong, lagian siapa juga yang mau ngambil di tengah hutan kayak gini
Setelah beberapa menit akhirnya kita sampai kebawah, sedikit mengobrol dengan pemilik warung yang bernama Mak Indah, kita pun berpamitan untuk pulang, makan, dan mandi
VIDEO TIME LAPS ALA LAPAR.BANG
Demikian thread ini di buat. Semoga bisa mengobati rasa rindu kita dikala tidak bisa mendaki disaat-saat seperti ini

Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan
Pos Ijin/Pos 1 - pos 2 = 15 menit
Pos 2 - pos 3 = 15 menit
Pos 3 - pos 4 = 15 menit
Pos 4 - pos 5/puncak bayangan = 15 menit
Pos 4/puncak bayangan - puncak Penanggungan = 1 jam

sumber gambar: dokumentasi pribadi
Sumber artikel: pengalaman pribadi
hawa hawanya pengen liburan
Mungkin gak cuma saya doang kali ya yang udah ngebet pengen jalan-jalan dan liburan. Tapi apa mau dikata, kondisi seperti ini mengharuskan kita untuk sosial distancing dan membuat kita harus berdiam diri dirumah sampai pandemi ini bener-bener kelar

Oke gak masalah, mungkin dengan thread ini saya akan mencoba untuk mengingat-ngingat perjalanan pertama saya saat mendaki gunung, itung-itung buat melepas rindu.. atau malah bikin hasrat untuk jalan makin tinggi.. entahlah

Quote:


Pendakian kali ini berlabel pendakian tek-tokatau bisa dikatakan pendakian tanpa nginep/camp.
Tepat jam 6 pagi setelah pulang dari stasiun Gubeng Surabaya, saya memutuskan untuk mengajak teman baru saya ini makan 'lontong lodeh' dirumah, habis perjalanan jauh cuy, 16 jam dari Jakarta menuju Surabaya loh, pasti dia laper banget

Oh iya. Perkenalkan, teman baru saya dari Jakarta namanya Ucup, dia jauh-jauh datang dari Jakarta cuma pengen naik gunung di Jatim. Berhubung saya banyak waktu luang, skuy lah gaskan.. gunung pertama Ucup ini adalah Gunung Penanggungan dan gunung pertama saya dalam menjalani misi pendakian maraton selama 2 bulan nanti

Ini adalah kali pertama saya bertemu dengan Ucup, yang awalnya demen baca cerita-cerita saya di kaskus akhirnya dia berinisiatip untuk mengajak saya mendaki bersama. Oke, silahkan mampir ke Jawa Timur, dan akan saya kenalkan dengan gunung-gunung di Jawa Timur

Setelah memakan lontong lodeh dan sedikit berbincang tentang perjalanan yang membuatnya jenuh, dia merasa tertarik untuk mendaki gunung depan rumah



Quote:


Perjalanan dari rumah membutuhkan waktu sekitar 45 menit saja untuk menuju Basecamp pendakian.
Jika gan/sis dari kota Surabaya/Malang, langsung saja menuju Terminal Pandaan, dari situ gan/sis nanti diarahkan menuju arah Tretes. Sebelum sampai ke tretes kalian akan menemukan pertigaan, jika kekiri kearah Tretes, dan jika kekanan ke arah Trawas. Ambil jalur Trawas dan ikuti saja jalan tersebut hingga kalian sampai ke BC pendakian. Atau jika lebih mudah kalian bisa menggunakan Google Maps dengan keyword "BC Pendakian Gunung Penanggungan Via Tamiajeng" dan kalian akan sampai disana. Karena tidak ada angkutan umum untuk menunu ke BC Penanggunga kecuali carter mobil atau ojek.
Untuk biaya retrebusi setiap orang dikenakan Rp.10.000 dan biaya parkir motor Rp.10.000
Oke lanjut

Singkat cerita saya dan ucup sudah sampai di BC pendakian, setelah melakukan retrebusi, kami di breafing sejenak, kemudian barulah kita mulai perjalanan ini.
Untuk perjalanan awal ini kita akan disuguhkan kebun bambu dan jalan berpaving menurun

Hingga jalan berpaving tersebut habis barulah jalan berganti dengan jalur batu makadam yang berantakan sekali

Jalan menurun ini lumayan panjang, mungkin ada sekitar 100 meter-an. Lumayan, buat pemanasan dengkul. Setelah diujung jalan, barulah jalan mulai normal, belok kiri, kemudian jalan didominasi oleh tanah kadang juga ada sedikit batu yang berantakan. Jalannya landai kok, naiknya juga manusiawi sekitar 20-30 drajat. Gak naik-naik banget lah

Baca Juga: Syukuran, Cerita Satu Kampung Mendaki Bersama Ke Gunung Buthak
Oh iya, sekedar pemberitahuan aja nih biar gak salah paham, Gunung Penanggungan ini ada 5 pos untuk berhenti, dan puncaknya sendiri adalah titik berhenti ke 6. Tapi tenang, jarak setiap pos pendek-pendek kok

Pos 1 sendiri adalah pos ijin, dan setelah kalian melakukan pembayaran untuk retrebusi barulah kallian jalan dan langsung menuju pos 2



Hanya membutuhkan 15 menit saja dengan jalan santai hingga kalian sampai di pos 2
Masih belom berarti, jalan menuju pos 2 ini memang didominasi jalan landai, jadi nafas tidak terlalu engap untuk sampai ke tempat ini

Setelah santai sekitar 5 menit barulah kita melanjutkan perjalanan ke pos 3.
Pos 2 - pos 3 ini bisa saya katakan yang paling pendek, karena dari pos 2 ini tidak akan ada ampun alias tidak ada tempat landai kecuali berhenti di setiap pos

Di pos 3 saya menjajal kemampuas ucup, mengingat trackrecord dia yang sudah malang melintang di dunia pendakian, saya memutuskan untuk langsung tancap gas menuju pos 4 tanpa berhenti di pos 3

Quote:
Setelah saya melihat HP dan melihat waktu tempuh dari parjiran hingga ke pos 4, ternyata cuma 45 menit

Ini kecepeten



Saya pun akhirnya beristirahat dan berbincang dengan pendaki lain, ngobrol santai, sebat, dan basa basi sekedar bertanya rombongan dari mana dan berapa orang

Biasalah, para pendaki juga pasti sepertinitu bukan

Saya merasa kasihan dengan Ucup, nafas udah Senin-Kamis, baju udah basah gak karuan kena keringet. Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti di pos 4 dengan durasi waktu yang sangat lama, bahkan saya menjadi mager untuk melanjutkan perjalanan ini

Saya belum mengenal dekat tentang teman seperjalanan saya ini. Karena saya baru bertemu dengan dia dan belum ada hitungan sehari

Setelah berbincang agak lama akhirnya saya tau ternyata si Ucup ini sudah 2 tahun tidak mendaki dan ingin menuntaskan beberapa gunung idaman di Jawa Timur sesuai nazarnya.
"Pantes aja ngos-ngosan, 2 tahun gak daki, ditambah perjalanan jauh 16 jam, dan belum tidur." Batinku dalam hati

Akhirnya setelah saya sedikit banyak mengetahui latar belakangnya. Saya memutuskan untuk berjalan santai, yang penting gimana caranya ucup bisa sampai ke Puncak Penanggungan setelah 2 tahun vakum dari dunia pendakian

Setelah dirasa cukup, akhirnya saya memutuskan untuk lanjut menuju pos 5 / Puncak bayangan.
Hanya perlu 15 menit dari pos 4 menuju puncak bayangan



Dari puncak bayangan, penampakan Gunung Arjuno-Welirang nampak malu-malu bersembunyi dibalik balutan awan.. eaaakkk

Tapi sebelum kalian mencapai puncak bayangan, perjuangan untuk kesini lumayan wah

Karakteristik Gunung Penanggungan ini adalah gunung bertipe krucut yang jika semakin ke atas maka kemiringan akan semakin miring.
Pos 4 ke pos 5/puncak bayangan ini di dominasi tanah berdebu jika mendaki dimusim panas, dan akan menjadi sangat licin jika mendaki di musim penghujan. Apalagi jalan yang kita lewati ini adalah jalur air, jadi kadang tanah atau batu yang kita pijak juga berlumut.
Quote:
Bahkan di sela-sela perjalanan menuju puncak, kaki Ucup sempat mengalami lecet karena sepatu yang terlalu kecil. Saya pun berinisiatip untuk mencari plastik ataupun kain untuk membalut kakinya. Setelah kesana-kemari mencari apa yang bisa dipake akhirnya saya menemukan bungkus mie instan, dan bungkus tersebutlah yang ia gunakan untuk membungkus tumit bagian belakang agar tidak terlalu parah

Sebenernya kasihan sih, ditengah jalan Ucup ngajakin balik mulu, sementara puncak udah kelihatan dan tinggal beberapa menit lagi. Eh maksudnya tinggal 1 jam lagi

Dari puncak bayangan menuju puncak penanggungan hanya membutuhkan waktu 1 jam, tapi dengen kondisi kaki Ucup yang lecet, membuat perjalanan sedikit melambat.
Gapapa deh gak usah ngejar waktu yang penting bisa sampai atas. Saya berpikir akan memberikan kejutan setelah dia sudah lama tidak mendaki dengan melihat seisi kota dari atas gunung lagi

Baik banget kan

Tapi buat menuju puncak butuh sedikit paksaan agar Ucup tetap bersemangat

Semakin ke atas jalur semakin miring dan semakin curam. Sangat di sarankan untuk tidak berlari. Sudah banyak dan sangat banyak korban yang jatuh menggelinding sampai menabrak batu atau pohon karena memang menyepelekan gunung ini.
Gunung penanggungan paling sering memakan korban apalagi predikat sebagai gunung untuk pemula (tapi bohong), mereka selalu menyepelekan hal-hal kecil dari larangan sampai melanggar larangan tersebut yang membuat mereka sendiri celaka. Saya sudah sangat sering menjumpai mereka (para pendaki)yang menyepelekan sop (termasuk saya)

Mulai terjatuh, terkilir, patah tulang, bahkan tidak bisa berdiri. Itu tuh yang lumpuh sementara, di suruh berdiri gak bisa berdiri malah jalannya ngesot dan akhirnya dievakuasi oleh tim penolong

Oke cukup curhatnya. Yuk lanjut ke cerita



Setelah berjalan beberapa menit, kita akan sampai ke tempat bernama watu gantung. Tempat ini sangat iconic di gunung penanggungan terutama di jalur tamiajeng

Abaikan ts yang berantakan sekali, berhubung saya gak punya daypack akhirnya saya pake tas sekolah waktu jaman smp

Jika sudah mencapai tempat ini, maka untuk menuju ke puncak tinggal beberapa menit lagi

Iya beneran beberapa menit kok, gak bohong

Jalannan masih sama, didominasi batu kecil dan besar yang kapan saja bisa longsor. Bedanya setelah melewati watu gantung, jalan sedikit landai,bahkan bendera puncak dari watu gantung sudah terlihat

Yuk jalan lagi, 5 menit aja kok

Dan setelah melewati perjuangan yang sebenernya gak terlalu berat-berat banget.. akhirnya kita sampai di puncak Gunung Penanggungan







View Gunung Arjuno-Welirang dari puncak Gunung Penanggungan, view gunung semeru yangbkeliatan panjang banget, sampai bas bayangan dari Gunung Penanggungan dan sedikit penampakan pegunungan Anjasmoro

Kebayang kan biasnya aja katak gitu lancipnya

Puncaknya sendiri tidak terlalu luas, lumayan lah untuk menampung 50-100 orang

Puncaknya mah gak luas, iya gak luas, tapi kalo melipir dikit kebawah kita bakal nemu petilasan "Ki Ageng Penanggungan" dan juga goa botol di bawah puncak.
Jika kalian penasaran siapa Ki Ageng Penanggungan slahkan masuk Forsup Regional Bromo dan cari thread induk Supranatural. Disana banyak sekali penjelasan tentang supranatural Regional Bromo salah satunya makam dan petilasan Ki Ageng Penanggungan atau Raden Yahya.
Biasanya warga sini setelah berziarah makam Ki Ageng Penanggungan mereka akan mendaki ke puncak Gunung Penanggungan untuk kembali berziarah ke Petilasannya. Ingat ya, makam dan petilasan itu beda loh

Oke lanjut

Setelah puas berpoto-poto, tidur, istirahat, nyemil-nyemil, akhirnya kita kembali turun. Kita gak nginep karena niat kita cuma tek-tok doang

Tidak ada yang seru di perjalanan turun, tapi yang jelas waktu itu saya mendapat sepasang sendal para pendaki yang enteh tertinggal atau dibuang, akhirnya saya pungut dan memasukkannya kedalam tas karena masih bagus

Di tengah perjalanan turun juga saya menemukan 1 jaket bola dan 1 jaket hodie

Setelah saya liat tidak ada orang, akhirnya saya pungut dan memasukkannya kedalam tas

Mayan nemu sendal, jaket, sama hodie. Daripada gak ada yang mau ya mending di pungut dong, lagian siapa juga yang mau ngambil di tengah hutan kayak gini

Setelah beberapa menit akhirnya kita sampai kebawah, sedikit mengobrol dengan pemilik warung yang bernama Mak Indah, kita pun berpamitan untuk pulang, makan, dan mandi

VIDEO TIME LAPS ALA LAPAR.BANG
Demikian thread ini di buat. Semoga bisa mengobati rasa rindu kita dikala tidak bisa mendaki disaat-saat seperti ini


Estimasi Pendakian Gunung Penanggungan
Pos Ijin/Pos 1 - pos 2 = 15 menit
Pos 2 - pos 3 = 15 menit
Pos 3 - pos 4 = 15 menit
Pos 4 - pos 5/puncak bayangan = 15 menit
Pos 4/puncak bayangan - puncak Penanggungan = 1 jam
Quote:

sumber gambar: dokumentasi pribadi
Sumber artikel: pengalaman pribadi
Diubah oleh lapar.bang 26-05-2020 00:48






zakibastomi dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3K
50


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan