- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Hobby & Community
Ikan-ikan Kecil dan Udang di Mata Kail


TS
ndutsetiawan
Ikan-ikan Kecil dan Udang di Mata Kail
Spoiler for mancing brooh:

Ada yang pernah punya hobi memancing di waktu kecil?
Meski memancing di sawah atau di kali kecil yang membelah kampung.
Memancing hanya bermodal bambu yang telah diserut ( walesan ) besar dipangkal dan terus mengecil di ujungnya, dengan tali nylon ukuran kecil, dan tentunya mata kail ukuran kecil juga.
Mata kail kecil harapannya, tidak membuat sobek mulut ikan yang berhasil terkena, sayang tak jarang akan menemui kesulitan jika kail kecil itu tertelan, karena ikan terlalu nafsu menyantap cacing sebagai umpan.

Kira-kira, apakah ikan yang sama yang berhasil didapat?
Ayo, berbagi cerita tentang kenangan memancing di masa kecil!
Dan, bebagai macam ikan yang berhasil tersangkut di mata kail kala itu?
Yuk, cekidot!
1. Sepat

Mengenali ikan Sepat sangat mudah karena di sawah atau kali kecil sarang Sepat selalu ditandai dengan adanya busa di atas, persis busa ikan Cupang kalo mau nelur.
Seumur-umur, mancing ikan Sepat ini sangat sulit. Dapet hanya karena tidak sengaja, apa karena mulut ikan Sepat terlalu kecil ya?
Saking gemesnya, bukan dipancing lagi, tapi langsung....
" Byuur....!"
Aku serok aja pakai ekrakatau serokan dari bambu ( pengki Betawi)
*
Ikan Sepat enaknya digoreng garing. Karena bentuknya tipis, jadi..
" Kriuk... Kress...!"
Sedap meski hanya dibumbui garam dan colek sambel trasi.
Atau yang endol seperti ini :

2. Betik

Ikan Betikatau Betok ( Betawi ), favorit masa memancing dulu. Karena ikan jenis ini banyak terdapat dan mudah dipancingnya. Tarikannya kencang dan sensasinya mengasyikan.
Cara memancingku, beda dengan cara memancing sekarang yang sudah makai peralatan roll.
Umpan ditarik ikan, langsung sambit atau tarik cepat ke samping kiri, kanan, atau ke atas. Tak jarang, mata kail nyangkut di pohon, atau malah nyangkut di kepala teman



Hati-hati, ikan Betik siripnya banyak dan keras tajam. Bisa melukai tangan!
Ini, juga hanya digoreng saja kala itu. Namanya juga anak-anak. Kalo ikan hasil pancingan paling cuma begitu saja disajikannya.
Atau yang ini juga boleh:

3. Beong

Ikan Beong adalah juniornya Kutukatau Gabus. Yang seperti gambar sudah disebut kocolan.
Ini, juga nggemesin. Karena Beong sering ada di kali yang jernih dan terlihat dari permukaan.
Pasang umpan pas di depan mukanya. Kalo lagi kenyang. Umpan dicuekin, dilirikpun enggak, ngeselin.
Beda kalo lapar. " Huuup.!" Langsung dicaplok dan dibawa renang dengan cepat. Nah, saat seperti inilah yang asyik. Sekali sambit, melayanglah Beong atau Kocolan ke udara.
" Haapp" Dapat deh.
Agak beda untuk mancing si Seniornya yaitu Kutuk. Dengan ukurannya yang besar, se-lengan anak-anak kala itu. Umpannya harus dengan anak katak atau precil.
Tidak perlu pakai walesan, sekelas Kutuk akan patah itu bambunya.
Mancing Kutuk hanya perlu senar yang besaran agar tidak putus, kalo ditarik Kutuk.
Kutuk dewasa bisa dilihat jika di permukaan air ada gelembung-gelembung kecil, tanda anak kutuk kecil sedang diasuh induknya. Dapat dipastikan itu induk ada di bawahnya.
*
Kutuk, bisa digoreng, dipepes, disemur, dikuah bumbu kuning atau yang lebih terkenal sebagai masakan di Jabodetabek dibuat pucung atau istilahnya Gabus Pucung. Termasuk menu makanan menengah ke atas, karena seporsi Gabus Pucung bisa dibandrol minimal Rp. 35.000 rupiah.

4. Wader

Ikan Wader, dengan sisiknya berkilat cemerlang. Ada beberapa jenis Wader yang aku kenal. Wader Kacangan ( seperti pict ), Wader Petak ( jika di atas kepalanya ada tanda putih atau pitak).
Jika dapet ikan Wader banyak, bisa digoreng kering atas lebih asyik jika dibuat pepes. " Yuummyyy!"
Atau dengan sajian seperti ini :

5. Mujair

Ikan Mujairbentuknya hampir merupakan gabungan antara ikan Sepat dan Ikan Betik, dengan garis sirip perut yang ketara sekali.
Semua ikan sawah jenis predator atau pemakan ikan lainnya, jika menyantap umpan, sensasinya akan terasa luar biasa. Gentakannya, amazing!.
Mujair cocok digoreng kering, ditumis, dikuah dengan bumbu asam pedas, asam manis atau malah dibakar dan kemudian dicocol sambel kecap atau sambel terasi juga, nampol rasanya.
Disemur, dipecak, dikuah santan, olalala suueeedaaapppp



6. Bloso

Ikan Blosobentuk mirip dengan Kutuk tapi tubuhnya terlihat transparan dan ikan ini ditemukan hanya di kali saja.
Ini juga tipikal beong, diam, cuek, ngumpet di dasar atau di bawah semak-semak. Sekali menyambar umpan, ia akan dibawah renang ke dasar kali.
Tarikannya yahud, dan sekali sambit... sreett... kail akan nyangkut di mulutnya yang lebar.
Meskipun ikan ini, dagingnya enak dan gurih, namun karena keberadaannya jarang, sekali dapet ya digoreng saja.
Itu pun sudah suedap, kok!
Boleh, juga pake ini : Bloso atau Betutu

7. Udang

Nah, ini yang paling seru dan sensasional tarikannya. Udang akan menarik umpan dengan cara tarik ulur ke dasar kali.
Kita harus hati-hati karena Udang tidak punya mulut sesungguhnya, sehingga dibutuhkan mata kail khusus untuk memancingnya.
Biasanya aku membuat sendiri dari sebatang jarum jahit, dibakar kemudian dilengkungkan.
Udang tidak punya mulut, maka jika disambit, alamat akan lepas itu mata kail. Mulutnya rapuh.
Spesial tarikan yang asyik dan mendebarkan adalah Udang Bago yang putih, dan Udang Watang yang besar, birukehijauan dengan ke dua sumpitnya yang besar.
Welasan atau Joran akan ditarik dan melengkung, senar tertarik ke dasar kali, kemudian dilepas, ditarik lagi begitu seterusnya. Tidak boleh digentak kalo tidak mulutUdang sobek.
Aku pernah dua kali dapat tarikan Udang Watang ini, satu setelah merasakan tarik ulur, malah senarku putus. Dan, sekalinya aku berhasil mendapatkannya. Sungguh senang dan bangga rasanya.
Udang enak digoreng, dipepes dan dibuat kuah. Aku lebih suka Udang Bago dari kali ini, rasanya enak dan manis.
Kalo, Udang Watangnya aku persembahkan untuk Pakdeku tercinta kala itu.
Aku sebenarnya agak geli ( sedikit jijik ) jika menyantap hasil pancingan yang berukuran besar, ndak tertelan. Entah, karena apa, tidak tahu. Pokoknya eneg!


Udang Watang Bumbu Mercon
8. Ikan Kleting

Bentuk ikan Kleting nggak beda jauh dengan Ikan Lele atau Ikan Patin. Kemungkinan masih saudaraan kali, ya.
Kalau masih kecil namanya Kleting, kalau yang besar berubah jadi Ikan Lundu.
Bersungut dan berpatil tajam, juga beracun. Maka hati-hatilah jika memancing ikan ini. Ikan ini banyak ditemukan di kali. Yang lebih beracun adalah Kleting, jika kepatilbisa badan terkena panas dingin nan demam.
Tarikan ikan Kleting ini, juga mantap. Mancing ikan ini, dengan trik berbeda. Lempar kail ke arah hulu dan biarkan dibawa arus air ke hilir. Ketika disambar Kleting harus secepatnya ditarik atau disambit, terlambat sedikit, alamat gagal strike.
Ikan Kleting disajikan digoreng atau dipepes. Ditumis atau tampilan lainnya seperti :

Bagaimana, adakah yang punya pengalaman sama seperti itu?
Pastinya punya resep tersendiri untuk penyajiannya.
Boleh dibagi di kolom komentar!
Pastinya punya resep tersendiri untuk penyajiannya.
Boleh dibagi di kolom komentar!
Selamat siang
JAGAT ALIT
Diubah oleh ndutsetiawan 24-05-2020 13:02






tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.7K
Kutip
71
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan