Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

selvinofitasariAvatar border
TS
selvinofitasari
Tenaga Medis BUKAN Menolak Pasien Corona, Tapi Menuntut Kejelasan.

Disebut tak mau tangani Pasien Corona, sebanyak 109 orang tenaga kesehatan RSUD Ogan Ilir Tanjung Senai dipecat.

Tenaga Medis BUKAN Menolak Pasien Corona, Tapi Menuntut Kejelasan.

Kabar tak sedap menghampiri kotaku tercinta, memang bukan kota kelahiran, hanya saja setelah menikah aku menetap di sini bersama keluarga.
Minggu-minggu ini sedang gencar berita pemecatan sebanyak 109 orang tenaga kesehatan karena menolak pasien corona.

Padahal informasi yang saya dapat tidak seperti itu. Bahkan beberapa teman yang tempat tinggalnya jauh dari Ogan Ilir, bertanya kepada saya tentang hal ini.

Jujur, saya merasa bersedih. Pengabdian mereka selama bertahun-tahun tidak dihargai, terlebih beberapa surat kabar seperti memojokkan mereka. Tadinya saya hanya ingin menjadi penonton, tapi lama-lama kabarnya semakin simpang siur dan melenceng kemana-mana.

Saya bukan salah satu dari 109 perawat itu. Saya hanya duduk mengamati perkembangan berita yang ada. Satu dari 109 tenaga kesehatan itu adalah keluarga saya.

Saya bertanya apakah berita itu benar?
Adik saya bilang, tidak sepenuhnya benar. Mereka BUKAN menolak pasien corona, mereka hanya menuntut keadilan, kesejahteraan para tenaga medis jika sesuatu terjadi pada mereka. Semua orang tahu, covid-19 bukan virus yang main-main dan virus ini sudah merenggut banyak nyawa.

Ingat!!

Merenggut banyak nyawa, lalu salahkan jika mereka menuntut kesejahteraan untuk hidup mereka sendiri? Mereka memiliki keluarga, bahkan ada yang sudah memiliki anak. Sudah banyak contoh, berapa perawat dan dokter yang gugur karena tugas berat ini.

Saya merasa tersakiti, saat pahlawan kita di pojokkan sedemikian rupa. Mengapa manusia sering lupa, bahwa fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan. Sekali lagi, para tenaga medis itu bukan menolak, tapi menuntut kejelasan tentang kesejahteraan mereka, jika suatu saat hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada mereka.

Begitu mudahnya para petinggi bicara :

"Kita cari yang baru."

Dimana keadilan untuk mereka yang selama bertahun-tahun mengabdikan diri?

Mengapa begitu mudahnya terhempas, tanpa memperhitungkan berapa banyak keringat dan pengorbanan yang sudah mereka berikan?
0
471
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan