Di tahun awal tahun 2018 tepatnya di bulan Februari 2018 saat pertama kali ane menginjakkan kaki di daerah Pangalengan ini, ane sempat melakukan riset kecil-kecilan mengenai bisnis pertanian dengan mewawancara beberapa tetangga yag berprofesi petani dan juga bahkan mertua saya sendiri.

beliau beliau bercocoktanam dengan tanaman utama adalah cabe gendot, Kol, Kentang dan beberapa sayuran lainnya. Saya menanyakan :

1. Keuntungan
Hal pertama yang saya tanyakan adalah keuntungannya, mereka menjabarkan dengan contoh cabe gendot yang akan ditanam. cabe gendot merupakan salah satu varian cabai yang berbentuk lonjong berwarna hijau, kadang ebrwarna merah yang biasa dipakai untuk masakan seperti orek tempe dan lain sebagainya.

Dari hasil menanam cabe gendot ini dengan kuantiti 300 pohon bisa mendapatkan keuntungan sekitar 1-3 jt per sekali panen dengan masa panen setiap 2 minggu sekali. Wow menurut saya yang merupakan rakyat dnegan ekonomi mengenah kebawah.

2. Lama Tanam Hingga Ke Panen
Beliau menjelaskan bahwa masa tanam cabe gendot dari awal penanaman hingga ke panen awal membutuhkan waktu sekitar 5-7 bulan, tergantung dari perawatan. Ane sempat kaget karena waktunya cukup lama.

3. Berapa Kali Panen dari Awal Panen Hingga Pohon Mati
Ane mendapatkan data rata-rata sebanyak 15-20 kali panen. Luamayan banyak menurut ane jika kita mengkalikan keuntungan dengan jumlah berapa kali panennya.

4. Modal
Pertanyaan terakhir ane adalah modal, ane menanyakan berapa modal yang harus dikeluarkan. Dan ane mendapatkan jawaban untuk 300 pohon sekitar 2-3 jtan dengan perhitungan modal 8-10 rb per pohon hingga masuk ke panen pertama.

Dari data yang ane dapatkan, ane pun tertarik untuk menjalankan bisnis pertanian ini. Memasuki bulan Maret 2018, ane pun mencoba untuk menjalankan bisnis ini dengan modal 4 juta dengan jumlah pohon 1200 pohon. Pada saat itu ane menjalankan bisnis ini dengan sistem kerjasama, yakni saya sebagai pemodal, lalu sepupu bini ane sebagai pemilik lahan dan juga tenaga.

Dari modal yag ane keluarkan dalam kurun waktu 7 bulan, total mencapai 4,6 jt. hasil panen nantinya dibagi 2 50:50, saya 50% sebagai yang punya modal, dan sepupu bini ane 50% sebagai pemilik lahan dan sekaligus pengurus tanaman cabe gendot.

Awal panen memang cuku membuat ane khawatir karena hasil panen sedikit, namun memasuki panen kedua hingga pohon mati total mencapai 18 kali panen dengan keuntungan kotor 18,7 jt rupiah, lantas dibagi 2 ane pun mendapat total sebesal 9 jtan dipotong biaya perawatan selama masa panen sebesar 1 jt, total bersih 8 jtaan.

Ane mendapatkan keuntungan 100% dari modal yang dikeluarkan yakni sebesar 4,6jt.

Memasuki akhir  tahun 2019 lalu, ane lantas kembali menjalankan bisnis ini lagi dengan sistem yang sama namun menggunakan 3 lahan sekaligus. HIngga hari ini ane sudah mendapatkan dana kembali sebesar sebesar 10 jt dari modal 8 juta. 10 juta ini dari hasil 2 kali panen dari masing masing lahan.

Estimasi jumllah panen tahun ini yang ane buat adalah sekitar 15 kali panen, dengan sekali panen keuntungan dikisaran 2 jt rupiah karena harga fluktuatif dipasar lantas dikali 3 lahan. Dari modal 8jt, estimasi keuntungan bersih di panen ke-15 adalah sekitar 30 jt lebih.

Setelah menghitung dengan cermat dan juga dipikirkan dengan baik, maka ane berniat untuk mencari pemodal non perbankan, atau pebisnis yang memang mengerti bisnis dan bukan rentenir, orang bank ataupun jasa pembiayaan bisnis yang menerapkan bunga.

Ane mencari rekan bisnis untuk memodali sekitar total 20 lahan yang nantinya akan ane garap dengan pembagian hasil 50:50 tapi saya ingin menggaji petani bukan bagi hasil dengan si petani sehingga hasil cukup dibagi 2 dengan si pemodal saja.

Dari total 20 Lahan Dengan modal masing masing 6 juta, estimasi keuntungan bersih yang akan di dapat sekitar 60-100 juta yang tentunya sudah dipotong modal yang dikeluarkan.

Saya akan mencarikan lahan, pekerja dan juga team management sehingga bisnis ini bisa berjalan lebih profesional lagi dan juga lebih terkondisikan tidak seperti yang saya jalankan sekarang, saya mencatat pemasukan dan pengeluaran sendiri, checking lapangan sendiri hingga terkadang repot sendiri.

Dana yang dibutuhkan sekitar 100-200 jt untuk modal kerja. FYI, ane sempat mengajukan ke Bank, namun setelah saya hitung kerugian cukup besar, oleh karena itu mending saya mencari pemodal yang bersih bagi hasil dengan modal kembali dan tetap bisa diputarkan di bisnis ini.

Sebagai informasi, bisnis di bidang pertanian sama seperti di bisnis lain, kadang rugi kadang untung diluar dugaan karena harga sayuran yang fluktuatif dan terkadang musiman, namun tidak pernah sampai kehilangan modal karena modal selalu kembali, namun keuntungan bersih berkurang jika harga jual sayuran dibawah standar rata-rata.

Untuk lebih jelasnya, bisa kita diskusi melalu WA di 0838 2145 4960. Saya pun siap membuat business plan jika memang diminta.

Semoga dengan trit ini bisa terjalin kerjasama yang erat dan bisa meningkatkan taraf kesejahteraan kita, Terima kasih,