Kaskus

Story

putramelankolisAvatar border
TS
putramelankolis
Di Balik Ujian Selalu Ada Jawaban
Di Balik Ujian Selalu Ada Jawaban

Quote:


Setelah beberapa hari menunggu keputusan dari atasan. Besok adalah hari penentuan.
Quote:

"Alhamdulillah." ucapku setelah melihat pesan dari atasan.

Akhirnya malam ini aku bisa tidur nyenyak, setelah beberapa hari yang lalu tidur terganggu karena selalu memikirkan gajiku. Menjadi perantau amatiran ternyata memang berat. Terlebih, aku di sini tidak memiliki siapapun, saudara, teman, ataupun keluarga. Sebenarnya ada teman smk, tapi si doi pulang kampung sejak seminggu yang lalu. Setelah sholat sunnah 2 rakaat, aku pun tertidur.

Keesokan harinya, setelah sholat subuh aku mempersiapkan barang pesanan yang harus diantar ke produksi. Sengaja kusiapkan lebih awal supaya nggak kelupaan. Beres dengan urusan kerjaan, aku mencoba menikmati pagi hari dengan beberapa aktivitas yang bermanfaat. Mulai dari mengaji, berolahraga, dan mencuci baju tumpukan.

Rasanya seperti sangat merdeka waktu itu. Terlepas dari belenggu yang memaku. Dari keadaan yang tidak menyimpan uang sama sekali, yang pada akhirnya akan kumiliki.

30 menit sebelum berangkat, kutuliskan di selembar kertas beberapa rencana yang harus kulakukan setelah ambil gajian. Sudah menjadi kebiasaan tiap hari harus ada catatan, memang dasarnya orang lupaan. Jadi, setidaknya sudah ada jadwal yang harus dilakukan dan kalaupun kelewatan, nggak terlalu kebangetan.

Semuanya beres, barang titipan, catatan, mandi, sarapan.
Quote:

Tidak menunggu balasan dari atasan, langsung gasskan.

Sekitar 15 menit jalanan kutempuh akhirnya sampai di tempat tujuan. Karena sudah sedari kemarin janjian, upacara serah terima gajian berjalan lancar. Setelah uang ada di tangan, waktunya berpamitan. Dari tempat produksi kumampirkan kendaraan balik ke kostan, karena ada beberapa barang yang tertinggal.

Indahnya siang hari kunikmati dengan khidmat. Sembari mengeja beberapa kebutuhan yang harus terbeli. Teriknya matahari terasa sayup mengena badan, meskipun tak ada satupun pohon rindang yang meneduhkan.

Sesampainya di kostan, kendaraan kuparkirkan. Tiba-tiba ada yang janggal kudengarkan. Seperti ada suara desisan yang Cumiakkan pendengaran. Hati yang berbunga-bunga, berubah gugur bunga.

Kuteliti seluruh bagian kendaraan. Yang benar saja, ban belakang motor sobek terbuka lebar, dan asal dari desisan sudah kutemukan. Memandangi ban motor yang mendesis, "baru saja kuterima gaji, ada aja masalah lagi." keluhku bermunculan

Langsung rencana B terlaksana, putar balikkan kendaraan kuarahkan mencari bengkel tambal ban. Kusisir daerah kostan, tidak kutemukan satupun. Setelah kuingat-kuingat lagi, ini adalah hari minggu. Sembari menata hati, kuperhatikan lagi jalanan yang kususuri.

Seketika terlintas bahwa di dekat daerah kantorku ada bengkel yang mungkin saja buka setiap hari, mungkin. Kutancap gas dengan pasti menuju jawaban masalah dari semua ini.

Sialnya, semua tak sesuai yang aku harap dan minta. Bengkel satu-satunya yang kukira buka, ternyata tutup juga. Turun dari motor lalu tersender lemas.
Quote:

Terdengar panggilan sholat dari komplek dekat kantor, karena mengingat waktu itu sedang diberlakukannya psbb, kuputuskan untuk mampir ke kantor dan kutunaikan sholat. Sejenak kulupakan perihal ban motor, kupenuhi panggilan sembahyang.

***

Sholat sudah kutunaikan, doa sudah kupanjatkan, tenang di hati pun kudapatkan. Berusaha memaksa hati untuk ikhlas, menyusuri jalan menuju pulang dengan wajah memelas. Kutuntun kendaraan dengan pelan namun pasti, sembari berharap-harap sangat di dalam hati akan ada pertolongan dari Illahi.

Satuan, puluhan, dan ratusan meter tak kulihat adanya penampakan bengkel tambal ban. Sampai akhirnya, di sebelah kanan badan, seberang jalan tepatnya. Terlihat dari kejauhan ada bengkel yang masih beroperasi. Tanpa banyak kompromi, kendaraan kutunggangi menuju jawaban atas masalah yang aku alami.

Quote:


Karyawan bengkel mengendarai motor menuju pusat stock barang. Sementara aku menunggu pasti sembari mengobrol dengan dua karyawan laki-laki.
Quote:

Sudah tak terpikir lagi tentang merk apa, harga berapa, yang terpenting kendaraan bisa kembali normal dan aku bisa pulang. Karena, jarak yang kutempuh sampai di kostan lumayan melelahkan, ditambah harus mendorong kendaraan yang bermasalah. Sulit dibayangkan.

Akhirnya yang ditunggu datang. Bernafas lega mengucap syukur dalam-dalam. Bergegas karyawan bengkel mengerjakan tugas. Dalam waktu yang lumayan singkat, kendaraan beres. Bayar, lunas, gass.
Quote:

Kuingat-ingat dalam perjalanan pulang, sisa uang gajian berkurang lumayan gara-gara servis kendaraan. Alhasil, jatah untuk kebutuhan terpotong beberapa. Yang terpenting kukirimkan beberapa untuk kedua orang tua, masalah hidup beberapa hari ke depan, Allah yang mudahkan. Aamiin.

Quote:




Diubah oleh putramelankolis 20-05-2020 15:25
beqichotAvatar border
bukhoriganAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
738
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan