rayelbaAvatar border
TS
rayelba
Elon Musk Luncurkan Starlink, Klaim Beri Internet Murah ke Warga Dunia
PIKIRAN RAKYAT - Bos Tesla Elon Musk memiliki impian untuk menyediakan dunia dengan internet berkecepatan tinggi hingga 1Gps (Gigabit per second) menggunakan satelit di orbit rendah. Impiannya itu itu bisa segera menjadi kenyataan.

Elon Musk yang juga CEO SpaceX mengumumkan di akun Twitternya bahwa layanan internet Starlink akan segera tersedia untuk lokasi tertentu dalam enam bulan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Daily Mail, Musk mencatat bahwa proyeknya itu membutuhkan setidaknya 400 satelit yang diluncurkan.

Pada Rabu, 22 April 2020, dia telah mengirim 60 satelit ke luar angkasa sehingga totalnya sekarang menjadi 422.

Proyek ini bertujuan untuk membuat satelit membentuk rasi bintang di sekitar Bumi dari jarak 200 mil (321 km) hingga 700 mil (1.126 km) di atas permukaan Bumi dan mengirimkan data ke stasiun dan pelanggan di darat.

Perusahaan antariksa milik Musk yakni SpaceX telah meluncurkan roket Falcon 9 dari NASA Space Station di Florida, Amerika Serikat.

Roket itu membawa kumpulan 60 satelit Starlink terbaru yang dikerahkan ke orbit rendah 14 menit setelah Falcon lepas landas.

Dengan adanya 422 satelit di sekitar Bumi, Musk mulai dapat meluncurkan layanan internet murah dan cepat.

Dia berharap dapat meluncurkan layanan broadband internet di AS dan Kanada akhir tahun ini dan berencana untuk peluncuran global pada tahun 2021.

SpaceX berjanji bahwa layanan Starlink akan menyediakan pengguna dengan internet yang lebih cepat dan terjangkau, di mana pun mereka berada.

Pelanggan harus mengalami kecepatan unduh hingga 1Gps dengan latensi berkisar antara 25 hingga 35 milidetik, mirip dengan sebagian besar layanan di Bumi.

Meskipun proyek ini menjadi hal yang positif bagi Musk, namun ia mendapat sejumlah protes dan kritik.

Sebuah penelitian baru-baru ini dari European Southern Observatory (ESO) menemukan bahwa mega-rasi bintang yang dibentuk dari satelit seperti Starlink akan 'sangat mempengaruhi' antara 30 dan 50 persen pengamatan yang diambil oleh Observatorium Rubin (pengamatan di Chile).

"Teknik mitigasi yang dapat diterapkan pada teleskop ESO tidak akan bekerja untuk observatorium ini meskipun strategi lain sedang aktif dieksplorasi," kata penelitian itu.

Pengamat dan pakar langit juga telah menggunakan media sosial selama setahun terakhir untuk menyuarakan keprihatinan mereka tentang gangguan pada pekerjaan mereka dalam pengamatan langit.

Bahkan seorang professor di UCLA's Institute of the Environment and Sustainability, Travis Longcore menyebut Starlink sebagai 'kejahatan terhadap kemanusiaan'.

"Starlink adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, perangkat itu merampas kita dari langit di setiap sudut bumi," tulisnya.

Namun, Musk mengumumkan pada Jumat, 24 April 2020 bahwa ia sedang berupaya memperbaiki kecerahan rasi bintang langit yang sangat terang akibat satelit miliknya.

Musk mengatakan bahwa kecerahan rasi bintang disebabkan oleh sudut panel surya saat satelit naik ke ketinggian orbit.

Satelitnya mengorbit pada jarak yang relatif dekat yakni 547 km dari Bumi, yang membuatnya lebih terlihat dengan mata telanjang.

"Kami sedang mengambil beberapa langkah penting untuk mengurangi kecerahan satelit," kata Musk.
Sumber


Mampir ke Thread ane yg lain.....
Elon Musk : Peluang Perusahaan AI-brain-chip-nya Akan Implan Manusia Dalam Setahun

SpaceX Crew Dragon : Peluncuran Bersejarah Astronot NASA

SpaceX : Kacamata Matahari untuk Menyelamatkan Langit Malam Dari Satelit Starlink
Diubah oleh rayelba 24-05-2020 03:32
Kutuloncat373Avatar border
ushirotaAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan