Kaskus

News

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Boneka China, WHO Disebut AS Gagal Tangani Corona
Boneka China, WHO Disebut AS Gagal Tangani Corona

Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat (AS) kembali mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebutnya telah gagal dalam menangani pandemi virus corona (COVID-19) dan tidak memberikan informasi tentang virus itu sebagaimana mestinya di saat dunia membutuhkannya.

"Kegagalan itu menelan banyak korban jiwa," kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar dalam pertemuan virtual Majelis Kesehatan Dunia (WHA), Senin (18/5/2020).

Lebih lanjut, Azar melayangkan kritik pada China, negara tempat awal wabah ditemukan. Azar menyebut upaya China yang juga turut menyembunyikan kebenaran tentang wabah di saat awal ditemukan, telah merugikan dunia.


"Dalam upaya nyata untuk menyembunyikan wabah ini, setidaknya ada satu negara anggota yang menyalahi kewajiban transparansi mereka, di mana akibatnya menjadi luar biasa bagi seluruh dunia," jelas Azar dikutip AFP.

"Kami melihat bahwa WHO gagal dalam misi intinya yaitu berbagi informasi dan transparansi ketika negara-negara anggota tidak bertindak dengan itikad baik. Ini tidak akan pernah terjadi lagi."

WHO belum mengeluarkan tanggapan atas hal ini ketika dihubungi oleh CNBC International.

Secara terpisah, pada hari Senin juga, Presiden AS Donald Trump telah melayangkan kritik pada WHO. Trump menyebut badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu sebagai "boneka" China.

"Mereka adalah boneka China, mereka China-sentris untuk membuatnya lebih bagus," katanya di Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan AFP.

Trump juga mengatakan dirinya mempertimbangkan untuk memangkas atau membatalkan pendanaan yang biasa diberikan AS pada lembaga kesehatan yang berbasis di Jenewa, Swiss itu.

Menurut Trump, Amerika Serikat menyumbang sekitar US$ 450 juta atau sekitar RP 6,7 triliun (kurs RP 15.000/dolar) setiap tahun kepada WHO. Jumlah kontribusi itu merupakan yang terbesar dibandingkan pemberian dari negara pendonor lainnya. Sementara itu China hanya menyumbang sekitar US$ 40 juta per tahun, jelas Trump.

Trump mengatakan ingin mengurangi pembiayaan AS karena WHO tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Trump bahkan menyebut AS bisa saja menyamakan pendanaannya dengan nominal China karena "beberapa orang berpikir itu terlalu banyak".

"Mereka (WHO) memberi kita banyak nasihat buruk," kata Trump.

Ancaman untuk membatalkan pendanaan ke WHO oleh pemerintahan Trump bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya pada April Trump juga telah melayangkan ancaman serupa. Tapi kemudian pada Sabtu lalu telah mempertimbangkan untuk mengembalikan sejumlah dana ke WHO.

Menanggapi ancaman Trump pada saat itu, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan mereka telah memberikan peringatan awal mengenai COVID-19 sejak awal dan tidak menyembunyikan apa pun dari AS tentang pandemi mematikan asal Wuhan, China itu.

"Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa ini adalah iblis yang harus dilawan semua orang," kata Tedros dalam pengarahan singkat di Jenewa, mengutip AFP, bulan lalu.

Pembelaan senada juga disampaikan oleh Dr Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa. Menurut Kluge, langkah untuk memangkas pendanaan di tengah pandemi bukan hal tepat untuk dilakukan.

"Kita masih dalam fase akut pandemi sehingga sekarang bukan saatnya untuk mengurangi pendanaan," katanya dalam briefing virtual, menurut Reuters.

Pasca cekcok tersebut, Tedros juga telah mengatakan WHO akan memulai tinjauan independen terhadap cara penanganan pandemi pada saat yang tepat. Ia juga mendesak negara-negara dunia untuk terus mendanai lembaga tersebut.

Bukan hanya WHO, China juga telah menyampaikan pembelaan. Pada pertemuan Majelis tersebut, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa negaranya akan menyediakan US$ 2 miliar selama dua tahun untuk membantu negara-negara lain menanggapi dampak pandemi.

Xi juga menegaskan bahwa China telah terbuka, transparan dan bertanggung jawab selama ini dalam memberikan informasi kepada WHO dan negara-negara lain, dan telah berbagi urutan genom dari virus corona.

"China mewakili visi membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia. China menganggapnya sebagai tanggung jawabnya untuk memastikan tidak hanya kehidupan dan kesehatan warganya sendiri, tetapi juga kesehatan publik global." kata Xi, menurut transkrip lengkap pidatonya yang diposting Global Times.


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...tangani-corona


hahaiyaa cilaka luewaa welass waaa bonekaa cinaaa waa emoticon-Imlekemoticon-Imlek
0
406
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan