- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Merinding,sosok seram penunggu pohon karet


TS
Fitofit
Merinding,sosok seram penunggu pohon karet

Sumber:detik
Seperti biasanya aku dan temanku wisnu berangkat pergi mengaji,melewati jalan sepi yang berada cukup jauh dari rumah.
Jalanan setapak yang becek setelah tertimpa hujan sejak petang hari tadi,membuat langkah kami menjadi lambat.
Tidak ada teman lain yang melewati jalan ini kecuali, hanya aku dan teman ku wisnu.rumah kami memang berada cukup jauh menuju mushola namun, sesekali kami bertemu dengan orang yang baru saja pulang dari sawah.
Ketika menjelang maghrib,jalanan ini terlihat sepi karena tak ada lagi orang yang melintas.tentu saja kondisi jalan yang berlumpur membuat mereka enggan melalui jalan setapak ini.
Jalanan saat sudah malam begitu gelap gulita,tak ada penerang sedikitpun.rumah warga yang berjarak cukup jauh sehingga tak ada lampu di pinggir jalan.
Ada lokasi kosong yang penuh dengan pohon karet,berjajar di pinggir jalan dengan daun lebat membuat sekitar jalan menjadi semakin gelap menjelang maghrib tiba.
Temanku sering bercerita pasal lokasi kosong yang penuh dengan pohon karet ini,dia berkata ada sesosok wanita berambut panjang yang kadang kala muncul saat maghrib.sosok itu tak begitu jelas hanya remang remang dalam kegelapan malam.
Aku yang mendengar cerita nya tak begitu menghiraukan,mungkin hanya mengada ngada saja.saat aku membayangkan cerita yang membuat bulu kidik merinding bergumam dalam hati 'ah mana mungkin ada hantu'fikirku.
Tak terasa langkah ku sudah cukup jauh meninggalkan lokasi tersebut,mulai terlihat keramaian di mushola yang di penuhi teman temanku.
Di ke esokan hari nya,tiba pada malam jumat.seperti biasanya aku dan teman ku wisnu pergi berangkat mengaji.namun,kali ini hujan gerimis yang cukup membasahi tanah membuat kami memakai payung.terdengar wisnu berceletuk sesekali "fit,ini malam jumat ya?" aku mengerti saat dia bertanya seperti ini pasti ia ketakutan. "iya,emang nya kenapa nu".jawabku.
Tak lagi ia melanjutkan pembicaraannya,aku pun ikut terdiam.sesaat kemudian kami tiba di lokasi kosong yang penuh pohon karet,wisnu semakin erat merapatkan badan nya dengan ku.
Langkah ku terasa berat,aku berhenti sejanak menanggalkan tanah yang menempel di telapak sendal,tiba tiba badan ku langsung bergidi tak menentu,entah hanya halusinasi atau nyata sosok yang di ceritakan oleh teman ku,benar benar muncul di atas pohon karet itu.
Benda yang ter urai terlihat seperti rambut sangat panjang menyuntai ,aku lansung menundukan kepalaku tak berani memperjelas pandangan.rasanya kaki ini mendadak kesemutan,tak ingin membuat wisnu ketakutan yang memang pada saat itu dia tidak melihatnya,aku berkata "ayo kita pulang saja,aku sakit perut." tuturku beralasan
Tanpa bertanya tanya wisnu mengikuti ajakan ku,ia tak berani pergi mengaji kalau sendirian.sesampai nya dirumah,aku tak menceritakan kejadian yang ku alami aku beralasan kalau guru ngaji sedang pergi.jadi tidak ada yang mengajar kami.
Sejak kejadian itu,kami selalu diantar orang tua jika hendak pergi mengaji.
0
580
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan