aku menepi, memberhentikan motorku dipinggir jalan.
perjalanan kali ini, mengingatkan aku pada masa masa itu.
dulu jalanan ini sering kulalui, memandang pada hamparan hutan luas, dan sebuah aliran sungai deras nan jernih.
kulepas helm yang mengikat kepala, merasakan hawa dingin nan sejuk menusuk sela sela rambutku.
senyumku pada kedamaian ini, jiwaku sudah begitu lama tidak merasakan ketenangan seperti ini.
ku berjalan menuju pondokan kecil, yang berbaris rapi disisi jalanan.
sesaat kemudian segelas kopi menghampiriku, mengepul asap diatasnya, bersatu bersama kabut tipis embun nan sejuk.
segelas kopi, hangatnya, pahitnya, manisnya, oh dunia.
ku merasakan bagaimana mulutku mengeluarkan kepulan asap saat berbicara, begitu ku mencintai suasana ini.
jalanan aspal yang masih basah, ditemani lampu jalan yang nyalanya berwarna kuning.
mendung langit menaungi sore kala itu, benar benar ku rindu saat itu.
kalanya alam memberikan ketenangan pada jiwa secara cuma cuma, tanpa harus mengorbankan hal hal yang tidak logis.
kulihat anak anak kecil, tertawa riang, berjalan bersama mengenakan mukena.
aku cemburu terhadap mereka yang setiap harinya merasakan ketenangan seperti ini, kedamaian seperti ini.
terdengar sayup lantunan suara Al Quran di dendangkan, menandakan sesaat lagi akan segera tiba masuknya waktu sholat.
hisapan terakhir, dan tak akan kulewatkan keindahan ini, melainkan harus kutunaikan kewajibanku terhadapNya.
terima kasih Ya Rabb.