Baru baru ini internet sedang heboh mengenai kasus pembullyan pada seorang pedagang jalangkote di sulawesi selatan. Banyak yang mengecam, tak sedikit yang mengancam. Video tersebut sekali lagi membuat saya memikirkan betapa bodohnya manusia manusia di dunia ini.

Bully. Ada banyak jenisnya namun yang paling sederhana adalah bully fisik. Dimanapun pasti ada yang seperti itu, contohnya orang orang yang di bully karna memiliki tubuh yang gemuk.



Ada bermacam macam alasan seseorang untuk membully namun alasan utama adalah untuk mencari kesenangan. Dengan darah hukum rimba yang mengalir di darah kita membuat kita ingin membanggakan diri dengan menginjak injak orang lain.

Orang yang lemah akan ditindas, itu adalah hukum yang tak bisa lepas dari otak kita. Hukum itu bisa dilawan dengan hati nurani yang kuat namun ada banyak sekali orang berhati setan di dunia ini.

Korban bukannya tidak berani melawan, mereka mungkin menyadari bahwa melawan pun tidak akan ada gunanya. Bila bully itu dilakukan di sekolah maka melapor pun tak ada gunanya. Sekolah hanya akan menutup kuping dan malah menyalahkan si korban dengan alasan kurang bergaul atau apalah. Kalaupun pembully dihukum paling hanya sebatas teguran saja. Hal inilah yang disadari betul oleh korban.



Namun bukan berarti tidak ada harapan. Selalu ada saja hal yang dapat menjadi berkah di tengah kesialan dan itulah yang ingin saya bahas.

Yang ingin saya bahas bukanlah korban melainkan pelaku. Saya ingin membahas betapa bodohnyapara pembully tersebut.

Mari ambil kasus yang sederhana. Apa agan agan pernah baca cerita misteri? Pasti ada cerita misteri yang mengisahkan si pelaku meninggalkan petunjuk untuk menangkap dirinya sendiri dan seperti itu jugalah para pembully ini.

Saya tak tau apakah otaknya memang ada di dengkul atau apa tapi para pelaku ini malah merekam kejahatan mereka dan mengupload nya di media sosial.

udah tau salah, malah di ombar ambir.



Sudah banyak kita melihat kasus semacam ini. Mari ambil contoh sekumpulan remaja yang mengobrak abrik indoMei. Entah ingin cepat tenar atau mengira semua akan selesai dengan minta maaf mereka dengan bangganya mengupload video tersebut di media sosial. Hasilnya jelas, netizen berkumpul untuk menghujat dan mereka berhasil masuk televisi sebagai artis dadakan.

Padahal para penjahat top saja bekerja secara diam diam tapi para amatir ini malah memberi bukti untuk memenjarakan diri mereka sendiri. Sungguh, saya tak habis pikir dengan alasan mereka melakukan ini.



Saya masih mengerti alasan mereka melakukan pembullyan. Saya juga mengerti mengapa mereka tertawa melihat orang lain menderita namun saya tak bisa mengerti mengapa mereka memenjarakan diri mereka sendiri.

Mungkin mereka pikir itu lucu dan menguploadnya dengan harapan agar orang lain tertawa. Mungkin mereka meremehkan kekuatan internet. Mungkin juga mereka tak sengaja upload atau malah punya niat tersembunyi yang sebenarnya mulia.

Tujuan mulia? Mungkin saja. Saya menemukan komentar dari seorang netizen yang cukup menggelitik perut.



Bagaimana kalau mereka sengaja agar si korban viral dan mendapatkan bantuan? Mereka mengorbankan diri mereka agar si anak mendapat pertolongan sebagai korban bully. Mungkin ini merupakan pemikiran seorang open minded namun itu pemikiran tolol.

Ada banyak cara untuk menolong seseorang namun menolong dengan melakukan prank adalah hal yang keji. Tak ada orang yang suka hatinya dipermainkan lalu diberitahu bahwa itu semua hanya bercanda (sumpah, nggak ada).



Masih banyak kasus bully yang tidak terungkap dan bisa jadi ditutup tutupi namun ini adalah sebuah harapan. Untuk kalian semua yang merasa terbully maka jangan sungkan sungkan menggunakan kekuatan internet. Tak ada siapapun bahkan pemerintah sekalipun yang dapat melawan kekuatan netizen.

Mungkin dalam beberapa kasus netizen bisa saja jadi momok yang menakutkan namun percayalah orang orang di internet akan selalu membela mereka yang lemah.

Bila anda terbully dan tak ada otoritas yang membantu maka minta bantuan netizen, lihat kasus anda menjadi viral dan lihat para pembully anda masuk penjara (yang pasti kalau mereka minta maaf jangan dimaafkan, biar jera)

Percayalah anda tidak sendiri. Bersama kita kuat dan bersama mari kita lawan kebodohan yang bernama Bully ini.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.